Besar! Bentuk tugu Jogja tidak seperti itu dulu, lalu bagaimana? - WisataHits
Yogyakarta

Besar! Bentuk tugu Jogja tidak seperti itu dulu, lalu bagaimana?

INDOZONE.ID – Anda yang pernah ke kota Yogyakarta pasti sudah tidak asing lagi dengan landmark Tugu Pal Putih yang sering dijadikan simbol produk khas Yogya.

Tugu ini berdiri gagah di tengah persimpangan Jalan Jenderal Sudirman, Jalan P. Mangkubumi, Jalan Pangeran Diponegoro dan Jalan AM Sangaji.

Namun, ternyata yang kita lihat saat ini adalah bangunan memorial versi terbaru yang dulunya bernama Tugu Golong Gilig. Lalu seperti apa bentuk Tugu Jogja di masa lalu?

tugu peringatan jogjaperingatan Jogja. (Z Kreator/Eko Haryanto)

Tugu Jogja dibangun atas perintah raja pertama sekaligus pendiri Keraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono I. Dibangun setahun setelah dibangunnya Keraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada tahun 1756.

Monumen ini didirikan sebagai ungkapan rasa syukur setelah 9 tahun berperang melawan VOC pada tahun 1746-1755. Letak monumen ini juga berada satu garis lurus dengan Panggung dan Keraton Krapyak yang merupakan rangkaian kapak filosofi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

tugu peringatan jogjaperingatan Jogja. (Z Kreator/Eko Haryanto)

Jika Anda terus menggambar garis lurus, lokasi monumen ini juga searah dengan Gunung Merapi dan pantai selatan. Tugu ini digunakan sebagai pedoman oleh Sultan Hamengkubuwono I ketika sedang bersemedi menghadap Gunung Merapi.

Bentuk asli Tugu Jogja dulunya setinggi 25 meter dengan kolom silindris yang disebut “gilig” dalam bahasa Jawa. Ujungnya bulat, yang disebut “golong”. Itulah mengapa nama asli monumen ini adalah Golong Gilig.

Golong Gilig sendiri memiliki arti Manunggaling Kawula Gusti atau perserikatan. Sayangnya, monumen ini runtuh dan rusak parah saat terjadi gempa bumi dahsyat pada tahun 1867.

tugu peringatan jogjaperingatan Jogja. (Z Kreator/Eko Haryanto)

Tugu yang sempat terbengkalai selama kurang lebih 22 tahun ini kemudian dibangun kembali atas perintah Sri Sultan Hamengkubuwana VII, dengan desain yang mirip dengan tugu yang kita lihat sekarang ini. Pemerintah Hindia Belanda menamakan monumen ini “De Witte Pal” atau Monumen Pal Putih.

Berbeda dengan monumen berbentuk tiang silinder yang asli, Tugu Pal Putih yang telah dimodifikasi menjadi setinggi 11,95 meter ini memiliki kolom persegi dengan tulisan di setiap sisi tiangnya. Prasasti tersebut menceritakan tentang sejarah pembangunan Tugu Pal Putih.

tugu peringatan jogjaperingatan Jogja. (Z Kreator/Eko Haryanto)

Berbeda dengan bentuk aslinya, bagian atas tugu telah dimodifikasi menjadi runcing. Kini Tugu Pal Putih sudah menjadi icon wisata di Jogja yang tidak pernah sepi pengunjung. Banyak turis datang ke tempat ini setiap hari. Wisatawan pun mengabadikan kunjungan mereka dalam foto.

Diorama dan miniatur Monumen Golong Gilig juga didirikan di dekat Monumen Pal Putih, lengkap dengan relief dan infografisnya. Dengan demikian, wisatawan bisa membaca dan mempelajari cerita asal-usul Tugu Pal Putih secara gratis.

Artikel menarik lainnya:

Buat cerita lucumu sendiri dan dapatkan berbagai hadiah menarik! Mari bergabung dengan Z Creators dengan mengklik di sini.

Z PenciptaZ Pencipta

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button