Bertujuan untuk menjadi rekomendasi wisata halal, pemerintah menggalakkan akomodasi dan kuliner halal

Indonesia bertujuan untuk menjadi tujuan wisata halal global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan destinasi wisata halal di Indonesia terus ditingkatkan dalam hal kesiapan layanan dan akomodasi dapur halal.

Selain itu, ekosistem ekonomi syariah juga dikembangkan mulai dari pelatihan, pendampingan, pemasaran, logistik, dan pembiayaan.

“Indonesia kini menjadi rujukan dunia untuk pemulihan pariwisata. Kita pastikan bisa meningkatkan wisata halal pada 2023,” ujarnya dalam Weekly Brief virtual bersama Sandi Uno di Jakarta beberapa hari lalu.

Saat ini, beberapa provinsi telah menyatakan minat untuk mengembangkan wisata halal, antara lain Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, dan Aceh. Hal ini untuk membuka peluang bagi wisatawan domestik, regional (Asia Tenggara) dan Timur Tengah.

Targetnya, Indonesia bisa mencapai titik tertinggi 75 dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) pada 2023. Hal ini memungkinkan Indonesia menyalip posisi GMTI 2022 yang berada di posisi kedua dengan total 70 poin.

“Ini akan kita perjuangkan bersama dan kita harapkan wisatawan mancanegara bisa berkunjung ke Indonesia,” kata Menparekraf.

Wisatawan asal Malaysia dan Singapura paling sering mengunjungi destinasi halal di Indonesia. Sebagian besar dari mereka membutuhkan layanan (perpanjangan layanan) mulai dari kuliner, fashion, dan ekosistem ekonomi syariah.

Selain itu, Kemenparekraf telah merancang beberapa kongres seperti World Islamic Entrepreneurial Summit (WIES) di Sumatera Barat pada pertengahan tahun 2023.

“Kemudian ada juga ungkapan belasungkawa wisata ziarah alam dan religi ke makam Wali Songo di Gresik, Jawa Timur,” kata Sandiaga.

Sumber: Antara

Source: news.google.com