Berakhirnya pencarian siswa hilang di Bukit Krapyak, Mojokerto
mojokerto – Operasi SAR dihentikan untuk mencari Raffi Dimas Baddar, 21, mahasiswa panjat tebing asal Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Mojokerto, hilang dari Bukit Krapyak, Pacet.
“Sampai saat ini masih belum ada apa-apa. Kami putuskan pencarian (operasi SAR) resmi dihentikan hari ini. Personil ditarik sekitar pukul 16.30 WIB. Posko kami tutup dan buka sendiri,” jelas Pangdam. Tim Basarnas Surabaya, Octavino, Senin (19.9.2022).
Ia menambahkan, pencarian mahasiswa Universitas Wijaya Putra di Surabaya terus dilakukan secara mandiri bersama staf keluarga, relawan, dan tour operator.
“Keluarga korban menerima dan kemungkinan nantinya akan terlibat dalam pencarian sendiri. Tidak ada permintaan untuk menambah waktu pencarian. Kalaupun ada tetap tidak bisa karena SOP sudah berlaku. Juga, tidak ada indikasi akhir lokasi korban,” katanya.
Baca juga:
Hari 4, siswa hilang di Bukit Krapyak Mojokerto tidak ditemukan
Sebuah tim gabungan yang terdiri dari 70 orang mencari mahasiswa semester tiga di fakultas teknik tersebut. Mereka tersebar di beberapa tempat seperti Pusung Malang, Pusung Bogor hingga jalur Gunung Welirang yang berpusat di Putuk Puyang.
“Gunung Welirang juga disisir, tetapi tidak mungkin melihat jalan. Karena rerumputannya masih tinggi, tidak ada yang melewatinya,” jelasnya.
Baca juga:
Pendaki dari Pasuruan di Bukit Krapyak, Mojokerto, dilaporkan hilang
Namun pada hari terakhir ini, pencarian difokuskan di Goa China, berdasarkan hasil penilaian tim SAR, penyedia SIM card yang digunakan Dimas menerima sinyal saat itu. Teman Dimas juga sempat mengirim pesan WhatsApp saat itu, namun tidak dibaca dan tidak dijawab.
“Kami mencoba beberapa SIM card untuk mencari titik-titik yang ada sinyalnya karena terkait dengan teman korban yang sempat mengirim pesan dan terkirim. Dan tempat yang sinyalnya paling kuat ada di kawasan Gua Cina, jadi pencarian terbaru akan fokus ke situ,” pungkasnya.
Source: jatimnow.com