Benteng Martello, sekilas pesona benteng bersejarah yang unik di Kepulauan Seribu

Memutuskan untuk mencari pekerjaan di ibu kota Jakarta bukan berarti menyita waktu liburan Anda. Banyak kawasan wisata unik dan menarik yang bisa dijelajahi tanpa perlu jauh-jauh dari kawasan tersebut. Jika bingung mencari aktivitas liburan untuk anak, Anda bisa memutuskan untuk datang ke Kepulauan Seribu yang memiliki banyak cerita seru.

Salah satu yang bisa ditemukan di Kepulauan Seribu adalah Benteng Martello yang digunakan sebagai daerah pertahanan oleh penjajah Belanda. Benteng bersejarah ini dapat ditemukan di beberapa lokasi antara lain Pulau Pramuka, Pulau Bidadari dan yang paling terkenal adalah Pulau Kelor. Anda bisa datang melihat kemegahannya secara langsung.

➥ Paket Wisata Pulau Onrust, Pulau Cipir dan Kelor

Sejarah Benteng Martello

Foto oleh Hengky Dian di Google Maps

Seperti diketahui, fungsi bangunan benteng adalah sebagai zona pertahanan militer. Hal itu juga dilakukan tentara Belanda untuk menghalau dan mengawasi serangan musuh. Benteng ini tidak dibangun di beberapa titik. Bangunan benteng yang pertama kali dibangun Belanda ini berada di Pulau Kelor.

Pulau Kelor awalnya bernama Pulau Kerkhof atau bisa diartikan sebagai kuburan. Pembangunan benteng di Pulau Kelor dilatarbelakangi oleh kebutuhan pertahanan dari serangan Portugis. Benteng ini tidak hanya digunakan sebagai pertahanan tetapi juga sebagai menara pengawas oleh Belanda.

Sistem pertahanan yang diberlakukan saat itu bernama Nieuwe Hollandse Waterlinie dan terus dikembangkan. Melihat sisa bangunan, Anda bisa melihat ada lubang besar di beberapa sisi. Bisa jadi lubang tersebut digunakan sebagai tempat menembakkan meriam sebagai bentuk penyerangan.

➥ Paket Wisata Pulau Pramuka 2H1M, Kepulauan Seribu

Daya tarik yang dimiliki Fort Martello

Foto oleh Ramses Sinaga di Google Maps

✦ Bahan Utama Batu Bata Merah

Keunikan yang bisa dilihat saat melihat kemegahan benteng Belanda ini berupa bahan dasar pembuatannya yaitu sejumlah batu bata merah. Bahan-bahannya disusun dengan hati-hati hingga akhirnya terbentuklah sebuah benteng yang sangat luar biasa. Bisa dikatakan batu bata ini sangat kuat dan tidak mudah pecah seperti yang masih ada hingga saat ini.

Meski pada masa itu dikenal sangat megah dan kokoh, benteng ini tetap tidak bisa mengalahkan kekuatan alam. Pasalnya, pada tahun 1883 atau saat terjadi tsunami dan gempa bumi akibat meletusnya Gunung Krakatau, bangunan ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Setelah kejadian tersebut, Benteng Martello akhirnya dijadikan sebagai kawasan penelitian sejarah.

✦ Pilar pondasi persegi

Jika pada umumnya Anda menemukan tiang yang berbentuk lingkaran, disini sedikit berbeda karena tiangnya berbentuk persegi. Hal ini bisa jadi karena bahan yang digunakan yaitu batu bata merah berbentuk persegi panjang. Dengan cara ini tiang akan lebih mudah dibuat dengan bentuk persegi.

Selain pilar pondasi, terdapat sisa tangga yang terletak di sisi timur pilar. Tangga tersebut akan membawa Anda ke tempat persembunyian penjajah Belanda. Pada awal pembuatannya, benteng Belanda ini berada di tengah pulau. Namun, waktu berlalu dan konsekuensi dari erosi air laut membuatnya menjadi pantai.

➥ Promo Hotel di Kepulauan Seribu

✦ Gaya arsitektur bangunan

Seperti disebutkan sebelumnya, keberadaan benteng ini digunakan sebagai pertahanan dan juga sebagai menara pengawas. Oleh karena itu, jangan heran jika Anda bisa menemukan 4 lobang jendela yang mengarah dari Pulau Untung Jawa hingga Banten, Pulau Rambut, Teluk Jakarta, dan Pulau Onrust untuk memantau situasi dan mengantisipasi serangan.

Pengunjung berkesempatan melihat seperti apa isi benteng pertahanan ini. Selain menggunakan bata merah, benteng Belanda ini juga menggunakan engsel besi yang dipasang di jendela sebelah barat. Setiap jendela di bangunan bersejarah ini tentunya memiliki alasan dan tujuan tertentu untuk menjaga keamanan.

Alamat, lokasi rute dan tiket masuk

Foto oleh Dwi Setyawan di Google Maps

Benteng Belanda ini sebenarnya bukan hanya pada satu masa. Namun kawasan benteng tertua yang bisa dikunjungi ada di Pulau Kelor, Kepulauan Seribu. Untuk menuju ke sana, Anda bisa naik speedboat selama 1 jam dari Teluk Jakarta. Perjalanan akan terasa singkat karena Anda akan terkagum-kagum dengan keindahan alam yang luar biasa.

Untuk bisa melihat langsung kemegahan benteng ini, Anda hanya perlu merogoh kocek Rp 5.000 per orang. Harga tiket yang diterapkan memang cukup terjangkau, namun untuk menuju Pulau Kelor dibutuhkan biaya sewa speedboat yang cukup fantastis. Jadi Anda tetap harus menyiapkan biaya liburan yang memadai.

Kegiatan yang menarik untuk dilakukan

Foto oleh Kanal Macan Condet di Google Maps

1. Kunjungi benteng lain

Selain Fort Martello atau Benteng Belanda di Pulau Kelor, Anda juga bisa menemukannya di beberapa pulau lain seperti Pulau Bidadari. Letak pulau ini tidak begitu jauh dari Pulau Kelor. Dengan begitu, Anda bisa datang dan berkunjung serta membandingkan kualitas dan gaya arsitektur benteng di kedua tempat tersebut.

2. Menikmati pemandangan pantai di sekitar Fort Martello

Yang tidak mungkin terlewatkan adalah Anda bisa melihat hamparan pantai yang sangat luas. Ini tentunya salah satu kegiatan utama yang membuat kawasan bersejarah ini semakin menarik. Banyak hal positif yang bisa didapat dengan memutuskan untuk berwisata dan belajar sejarah di kawasan Pulau Kelor.

3. Abadikan momen

Kegiatan liburan belum lengkap rasanya jika tidak ada foto yang diunggah ke media sosial. Oleh karena itu, untuk menunjukkan momen liburan Anda, Anda bisa memilih berfoto di depan tempat-tempat unik dan menarik di Pulau Kelor. Sisa-sisa benteng bisa kamu jadikan background foto terbaik atau menggunakan background lucu lainnya.

Fasilitas yang tersedia di kawasan wisata

Foto oleh Yoel Rgt di Google Maps

Berbicara mengenai fasilitas yang ada di benteng bersejarah ini sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Meski disebut sebagai destinasi sejarah yang cukup tua, fasilitas yang disediakan masih sangat lengkap. Bisa dibilang fasilitas yang diberikan masih tidak jauh berbeda dengan semua pulau di Kepulauan Seribu.

Pertama-tama, Anda tentu akan menemukan dermaga sebagai tempat berlabuh. Lalu ada juga vila yang disediakan bagi pengunjung jika ingin menghabiskan beberapa hari di pulau bersejarah ini. Rute atau fasilitas jalan menuju kawasan bersejarah juga disediakan untuk memudahkan pengunjung menemukan tujuannya.

Fasilitas umum yang patut diapresiasi adalah keberadaan toilet yang sangat bersih dan terawat. Hal ini tentu saja menjadi keuntungan tersendiri bagi kenyamanan pengunjung. Mushola juga disediakan bagi pengunjung yang ingin beribadah. Museum Artefak di sebelah Benteng Martello juga merupakan fasilitas tambahan yang paling berharga.

Berkunjung ke kawasan wisata Kepulauan Seribu sebenarnya mampu memberikan pengalaman berbeda dimana Anda bisa belajar dan melihat langsung berbagai peninggalan sejarah. Karena pulaunya tidak terlalu ramai, rasanya seperti berlibur di pulau pribadi. Rasakan keseruan dan kebahagiaan berlibur di kawasan wisata Jakarta ini.

Source: www.itrip.id