Bendungan terpanjang di ASEAN langsung menguras 1.900 hektar sawah di Nganjuk dan menampung 22,67 juta M2 air - WisataHits
Jawa Timur

Bendungan terpanjang di ASEAN langsung menguras 1.900 hektar sawah di Nganjuk dan menampung 22,67 juta M2 air

SURYA.CO.ID, NGANJUK – Proyek pembangunan Bendungan Semantok Raksasa di Nganjuk hampir selesai. Dan pada Rabu (13 Juli 2022) proses penimbunan atau pengisian pertama bendungan di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso yang sudah dibangun sejak tahun 2017 lalu dimulai.

Diperkirakan air dari Bendungan Semantok mencapai ketinggian bendungan dalam waktu sekitar 38 hari. Dan pada Maret 2023, Bendungan Semantok harus terisi penuh.

Haerudin, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBS) Surabaya, mengatakan proses penimbunan atau proses banjir pertama, bisa dimulai setelah 99 persen pekerjaan bendungan selesai.

“Saat ini lebih kepada penyelesaian pekerjaan agar proses pengisian air di Bendungan Semantok bisa dimulai,” kata Haerudin usai proses penimbunan di Bendungan Semantok, Rabu (13 Juli 2022).

Setelah bendungan diisi, kata Haerudih, bisa segera dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat yang kebingungan. Antara lain, untuk irigasi persawahan dengan luas sekitar 1.900 hektar, pasokan air baku mencapai 312 liter per detik, yang mengurangi banjir hingga 30 persen.

Dan diharapkan juga dapat difungsikan sebagai objek wisata air, wisata alam dan potensi lainnya yang dapat dikembangkan di Bendungan Semantok. .

“Bendungan Semantok memiliki potensi yang cukup besar karena panjang bendungan 3,1 km. Dan sekarang terpanjang di Indonesia, mampu menampung 22,67 juta meter kubik air,” kata Haerudin.

Dengan prakiraan BMKG yang saat ini sedang mengalami cuaca kering dan basah, maka proses pengisian Bendungan Semantok bisa lebih cepat dari perkiraan. Hal ini setelah hujan sehingga dapat meningkatkan debit air sungai yang masuk dan diserap oleh Bendungan Semantok.

“Mudah-mudahan prakiraan BMKG terus terwujud, sehingga Nganjuk masih bisa diguyur hujan, yang bisa mempercepat pengisian waduk Semantok,” kata Herudin.

Sementara itu, Pj Bupati Nganjuk H. Marhaen Djumadi mengatakan dengan proses penyitaan, pihaknya berharap waduk tersebut bisa segera membawa manfaat bagi masyarakat. Lagi pula, ada banyak potensi yang bisa digali dari operasi bendungan. “Kami yakin banyak yang bisa dilakukan di bendungan terpanjang di Asia Tenggara ini,” kata Marhaen.

Source: surabaya.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button