Bencana Awan Panas Letusan Merapi di Bukit Turgo, Om Hao: Firasat Nenek Moyang Tidak Pasti - WisataHits
Yogyakarta

Bencana Awan Panas Letusan Merapi di Bukit Turgo, Om Hao: Firasat Nenek Moyang Tidak Pasti

BondowosoNetwork.com – Lokasi bukit Turgo berada di dekat Gunung Merapi tepatnya di daerah Sleman Yogyakarta.

Di atas bukit terdapat reruntuhan rumah korban bencana alam yang menimpa pemilik rumah dan orang lain di dalam rumah.

Menurut praktisi supranatural Om Hao, saat terjadi bencana, pemilik rumah sedang mengadakan pesta pernikahan, dan tamu datang.

Baca Juga: Alasan Mbah Maridjan Tak Dievakuasi Saat Gunung Merapi Meletus, Begini Ceritanya

Menurut Om Hao, bencana alam berupa awan panas itu berawal dari meletusnya Gunung Merapi pada Selasa Kliwon, 22 November 1994.

Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 10.00 WIB, kawasan Bukit Turgo diterjang awan panas akibat erupsi Gunung Merapi.

Menurut Om Hao, kondisi yang paling memilukan adalah perayaan pernikahan atau akad nikah digelar dalam waktu bersamaan.

Baca juga: Kisah Mbah Maridjan Pramugari Gunung Merapi Sholat Saat Erupsi, Ternyata Surat Ini Sudah Dibaca

Sehingga yang semula merupakan perayaan yang hangat dan bahagia tiba-tiba berubah menjadi kesedihan.

Dikutip Bondowoso Network dari kanal YouTube The Story of the Land of Java, salah satu anggota keluarga yang menggelar hajatan tersebut membayangi tragedi tersebut melalui sebuah mimpi.

Menurut Om Hao, dalam mimpinya ia didatangi sosok sepuh yang membawa pesan kepada seluruh warga Bukit Turgo.

Baca Juga:Wisata Gunung Merapi Mulai Meningkat, Traveling Dengan Armada Jeep Mengunjungi Masa Lalu Letusan

Sosok yang lebih tua mengatakan bahwa putranya yang berada di pangkuannya, dalam arti dia berada di tempat itu, harus turun ke Kliwon pada hari Selasa.

Untuk nenek Sapu Semesta akan tampil menantu atau mizzen bersama Gusti Kanjeng Ratu Kidul.

Tokoh sepuh itu juga berpesan bahwa akan ada pejalan kaki di Kali Boyong, yaitu ketika pejalan kaki itu dimaknai sebagai awan panas.

Baca Juga: Mengunjungi Bukit Triangulasi di Lost Word Park, Batas Kehidupan Manusia di Merapi

Bayangan mimpi itu juga disampaikan kepada keluarga yang merayakan, sehingga acara ditunda.

Namun, karena hajatan sudah diperhitungkan dan mimpi dianggap hanya bunga tidur, maka acara tetap digelar.

Kerabat yang memiliki firasat selamat dari awan panas letusan Gunung Merapi, meski ia juga kehilangan keluarganya.

Baca Juga: Cinta Ki Gondrong Dibunuh, Oh Hao: Penjaga Gunung Pegat Wonogiri Dikhianati Hingga Muncul Mitos

Masyarakat sekitar percaya bahwa Gunung Merapi memiliki kerjaakan ada atau akan ada firasat.

Dan sampai saat ini kepercayaan tersebut masih dipertahankan oleh masyarakat Yogyakarta khususnya Bukit Turgo.

Dukacita dalam keluarga pesta pernikahan terjadi saat para tamu dan undangan menikmati makanan yang disediakan oleh tuan rumah.

Baca Juga: Polygon Bukan Sepeda Gunung Biasa, Sudah Memenangkan Red Bull Rampage Dua Kali, Yang Cocok Untuk Anda

Namun tiba-tiba awan panas dari letusan Gunung Merapi berjatuhan dan menghantam hajatan tersebut.***

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button