Belum 100% Selesai, Update Data SDGs Diperluas di 15 Desa Wonogiri - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Belum 100% Selesai, Update Data SDGs Diperluas di 15 Desa Wonogiri – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Sustainable Village Development Goals (SDGs). (Sumber: Presentasi Ivanovich Agusta, 2020)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 15 desa yang menjadi pilot project pemutakhiran data Sustainable Development Goals (SDGs) desa di Wonogiri belum menyelesaikan pendataan 100%. Padahal, pemutakhiran data itu penting sebagai dasar penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa).

Informasi yang Dikumpulkan Solopos.comKe-15 desa tersebut dipilih sebagai contoh karena mereka menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) pada 7 Desember 2022. Tiga bulan setelah pelantikan kepala desa terpilih, mereka harus menyusun RPJM desa untuk enam tahun ke depan atau selama masa kepemimpinannya.

Daihatsu Rocky Promotion, Harga Mobil Rp 200 Juta Jadi Hanya Rp 99.000

Dalam penyusunan RPJM desa, setiap kepala desa dan perangkatnya diharapkan menggunakan data SDGs desa sebagai dasar penyusunannya. Program yang direncanakan harus terukur dan sesuai dengan kondisi nyata di masyarakat.

Secara spesifik, melalui Surat Edaran Nomor 140/9338 yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, Haryono, pada 10 Agustus 2022, Pemkot Wonogiri meminta 15 desa untuk melakukan pemutakhiran data SDG desa paling lambat 1 Oktober 2022. Namun, hingga Selasa (18/10/2022), pemutakhiran data SDGs Desa belum selesai 100%.

Dalam catatan Solopos.com, bahkan di empat dari 15 desa, pendataan masih kurang dari 80%. Keempatnya meliputi Desa Keloran (Selogiri), Gambiranom (Baturetno), Tawangrejo (Jatipurno) dan Karangtengah (Karangtengah). Di Desa Keloran, pemutakhiran data baru mencapai 2.349 orang atau 63% dari total penduduk yang masuk ke dalam sistem informasi data SDGs Desa sebanyak 3.686 orang.

Baca Juga: Dibayar Rp 8,4 Miliar, Jalan Menuju Pantai Klotok Wonogiri Bakal Digenangi

Di sisi lain, ada tiga desa yang kinerja pendataannya melebihi jumlah data keluarga atau kependudukan. Di Desa Wonoharjo Kecamatan Nguntoronadi, jumlah kepala keluarga yang terdaftar mencapai 800. Namun, hingga pendataan, jumlah kepala keluarga adalah 807.

Desa lainnya yaitu Tempurharjo dan Baleharjo di Kecamatan Eromoko memperoleh data jumlah penduduk lebih banyak dari jumlah penduduk aslinya. Semua data diinput oleh masing-masing pemerintah desa melalui website Dashboard-sdgs.kemendesa.go.id.

Pakar Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3MD) Desa Wonogiri, Hari menjelaskan, kemungkinan terjadi kasus keberhasilan pendataan melebihi jumlah penduduk karena ada duplikasi data. Sedangkan manfaat yang mencerminkan keadaan penduduk secara umum minimal 80%.

“Dalam statistik, pencapaian 80 persen dianggap sebagai cerminan dari keadaan penduduk. Semakin tinggi persentasenya, semakin tinggi kepercayaan diri dalam kinerja. Kebalikannya juga benar,” katanya Solopos.comSelasa.

Baca juga: Warga Harus Tahu! Ada 6 prioritas pengembangan hasil musrenbang di Wonogiri lo

Data di 12 desa lainnya dinilai reliabel karena capaian pendataannya di atas 80%, bahkan mendekati 100%. Meski demikian, Hari belum bisa memastikan keabsahan data yang dimasukkan oleh masing-masing pemerintah desa.

“Datanya harus valid karena mengisi pemerintahan desa. Oleh karena itu, nantinya dapat digunakan sebagai dasar untuk setiap program pembangunan. Selain itu, warga desa tidak sekolah karena terkendala biaya, alasannya banyak sekali. layu Untuk itu akan tercatat dalam data SDG desa dan dapat dijadikan bahan untuk program-program selanjutnya,” ujarnya.

Hari dan pakar P3MD Wonogiri lainnya saat ini sedang mendorong 15 desa khususnya untuk menyelesaikan pemutakhiran data SDG desa. Batas waktu 15 desa percontohan diperpanjang hingga 1 Desember 2022.

Hari menilai perpanjangan tenggat waktu itu logis, karena setidaknya butuh tiga bulan sebelum kepala desa terpilih dan dilantik guna menyusun RPJM desa bersama seluruh perangkat desa.

Baca Juga: Tak Harus Alami, Desa di Wonogiri Bisa Manfaatkan Sumber Daya Lain untuk Desa Wisata

“Pilkades akan berlangsung pada 7 Desember 2022. Setidaknya pelantikan akan dilakukan menjelang akhir tahun atau awal 2023. Setelah tiga bulan, kepala desa terpilih bersama perangkat desa dan masyarakat setempat harus menyiapkan ketua RPJM desa,” jelasnya.

Secara terpisah, Sekretaris Desa (Sekdes) Keloran Agus Setiawan mengaku berupaya semaksimal mungkin untuk melengkapi pemutakhiran data SDG desa. Senin (10/3/2022) lalu Agus menghubungi kepala desa untuk melengkapi pendataan.

Pada Kamis (10/6/2022), pihaknya mengundang pakar P3MD dan petugas pendataan SDGs Desa untuk berkoordinasi dan melengkapi pendataan.

“Sedang berlangsung dan target kami pendataan selesai Kamis (20/10/2022). Nanti jadi dasar penyusunan RPJM Desa,” kata Agus, Rabu (19/10/2022).

Baca Juga: Dampak Penataan Wilayah Pesisir, Paranggupito Wonogiri Semakin Terkenal

Dalam sistem informasi data SDGs Desa tercatat pencapaian pendataan SDGs Desa baru mencapai 63%. Namun, menurut Agus, ada yang salah dengan pendataan tersebut. Dari data yang masuk ke sistem informasi, jumlah penduduk di Desa Keloran adalah 3.686 jiwa.

“Itu salah, memang benar populasi kita hanya 2.464 orang. Bisa cek di Disdukcapil [Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil] Wonogiri. Apa yang tertulis di sistem informasi ini disebabkan karena sebelumnya saat mengisinya ada kesalahan. Tapi setelah itu kita akan berubah,” tambahnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button