Belajar meniru pemimpin pembibitan pohon buah PCM Turi ke Salaman - WisataHits
Yogyakarta

Belajar meniru pemimpin pembibitan pohon buah PCM Turi ke Salaman

MAGELANG, Suara Muhammadiyah – Sehubungan dengan pengembangan lahan wakaf produktif PCM Turi seluas 1.200 m2 di Ngentak Bangunkerto pada hari Minggu, 4 September 2022, manajemen PCM Turi bersama dengan MLH PDM, MLH PWM dan pengelola melakukan studi copy kegiatan PT Sidomulyo di Salaman Magelang.

Saat ini, lahan Wakaf PCM Turi yang subur seluas 1.200 di atas tanah tersebut telah ditanami beberapa pohon buah-buahan unggulan: kelapa kopyor, durian, alpukat kelengkeng, berbagai jenis alpukat, alpukat, paket unggul khas Sleman, di mana Varietas buah ini dipilih karena cocok dibudidayakan di wilayah Turi, juga digemari masyarakat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Studi banding ini bertujuan untuk mengembangkan potensi kebun buah-buahan untuk wisata edukasi dengan belajar dari Agung S. selaku Direktur Utama PT Sidomulyo yang telah berhasil membangun pusat studi dan pelatihan penanaman buah dan tempat wisata edukasi.
Selain penjelasan teori dan pertukaran pengalaman pengelolaan, beberapa peserta belajar dan mempraktekkan cara menanam tanaman buah dengan cara okulasi dan tempel di lokasi.
Menurut Bambang Rahmanto, ketua PCM Turi, dan Bahari AW, salah satu peserta PCM Turi, “ke depan akan dibentuk lembaga bisnis yang mencari keuntungan untuk mengelola kebun dengan melibatkan personel dari PCM Turi dan PRM Ngentak.”
Sementara itu, mengutip Agus Nugroho dari UMY yang mengatakan: “Lahan wakaf yang dikelola oleh PCM Turi memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik, mengingat kondisi tanah di wilayah Turi yang parah akibat abu vulkanik Gunung Merapi dan Udara yang sejuk, PCM , subur Tanah Wakaf Turi dapat dikembangkan dan menjadi kebun buah dan sayur yang produktif”. Kondisi ini harus ditangkap oleh Persyarikatan Muhammadiyah dengan mengubah tanah wakaf masyarakat menjadi kebun produktif. Jika kebun sudah berproduksi, selain sebagai sumber pemasukan organisasi Muhammadiyah, kebun buah dan kebun sayur juga bisa dijadikan sebagai media dakwah bil hal.
Abdul Kasri dari PDM Sleman mengatakan, “Dakwah amar ma’ruf nahi munkar tidak harus melalui pengajian atau ke masjid, tetapi dapat dilakukan dengan memberi contoh kepada masyarakat, tata cara pengelolaan tanah wakaf, baik dan produktif sehingga lebih bermanfaat”.
Lebih jauh lagi, benih dan kebun Muhammadiyah ini layak dipertimbangkan tidak hanya untuk nilai ekonomi tetapi juga untuk aspek ekologi, karena Sleman Utara khususnya merupakan penyangga kebutuhan air Yogyakarta.

Source: suaramuhammadiyah.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button