Belajar Agrosociopreneur, Mahasiswa Polbangtan Kementan Kunjungi Duta Tani Milenial - WisataHits
Yogyakarta

Belajar Agrosociopreneur, Mahasiswa Polbangtan Kementan Kunjungi Duta Tani Milenial

KONTAN.CO.ID – YOGYAKARTA. Mahasiswa Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan (Prodi PPB) Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang mengunjungi Mitra Tani Parahyangan yang merupakan Ketua Umum Duta/Andalan Petani Milenial Kementerian Pertanian. Tamasya atau field trip ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan belajar bagi siswa.

Sebagai salah satu penyelenggara diklat pertanian, Polbangtan Yogyakarta Magelang berusaha mencetak mahasiswanya menjadi calon agrosciopreneur Unggul.

Hal ini sejalan dengan amanat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa pembangunan pertanian ke depan akan bertumpu pada petani muda dengan menggunakan teknologi digital, khususnya strategi penguatan produksi dan distribusi.

Sementara itu, Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), mengatakan di bawah naungan Kementerian Pertanian, lulusan Polbangtan harus mampu menjadi penggerak atau bahkan memberikan peluang usaha ekonomi dengan membuka lapangan usaha.

agrosciopreneur harus mampu menjadi inovator dan reformis di bidang pertanian. Mampu membangun institusi dan jaringan bisnis serta berdaya saing. Reseptif, responsif dan adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis internal dan eksternal,” kata Dedi dalam siaran pers dari Kementerian Pertanian, Kamis (3/6).

Baca Juga: Zona Hijau PMK Cukup Penuhi Kebutuhan Hewan Kurban

Diikuti 69 mahasiswa dan didampingi sejumlah dosen dan tenaga kependidikan, peserta field trip ini disambut oleh Sandi Octa Susila, pemilik Mitra Tani Parahyangan yang juga Ketua Umum DPM Kementerian Pertanian. Mitra Tani Parahyangan merupakan usaha yang digagas Sandi dengan memberdayakan petani di daerahnya, Cianjur, Jawa Barat.

Dalam kesempatan ini, Sandi menyampaikan pentingnya peran milenial dalam perubahan paradigma di bidang pertanian.

“Petani milenial harus bisa mengubah paradigma dari pertanian tradisional ke pertanian modern, melakukan apa yang bisa dilakukan, menuai manfaat teknologi dan membangun jaringan kolaboratif,” kata Young Agrosociopreneru yang telah sukses bekerja dengan lebih dari 300 orang lokal. petani.

“Memulai peternakan tidak mudah. Dibutuhkan tekad dan motivasi yang kuat, serta daya juang yang tak terbatas. Jangan mengunci otak Anda ketika Anda harus memiliki semua uang. Sukses berbisnis memang tidak mudah, harus mengorbankan baik tenaga, materi maupun waktu di awal,” lanjut Sandi.

Sandi menambahkan, inovasi berkelanjutan diperlukan untuk menjaga kelangsungan bisnis: “Produk kami harus menawarkan nilai tambah yang membedakannya dari produk lain. Kedua, memperluas pasar, dari pasar tradisional ke pasar modern,” jelasnya.

Baca Juga: Kementan Sebut Wabah PMK Jelang Idul Adha Tahun Ini Bisa Dikendalikan

Selain mengunjungi Mitra Tani Parahyangan, mahasiswa juga diajak mengunjungi PT. Agatho Bio Agro. Di lokasi perusahaan yang memadukan pariwisata dengan pertanian, mahasiswa mendapatkan materi tentang produksi pangan organik, mulai dari teknik budidaya hingga perawatan pasca panen dan pemasaran.

Berbagai bahan baku nabati seperti slobor atau siola yang biasa digunakan untuk kimchi, mentimun, tomat, kubis grenofa, wortel dan cabai banyak ditemukan di pasar modern di Jawa Barat salah satunya dibuat di perusahaan ini.

Siti Nurlaela, dosen Polbangtan Yogyakarta Magelang yang juga penanggung jawab kegiatan tersebut mengatakan, karyawisata ini dirancang untuk mengajak mahasiswa untuk memperdalam keterlibatan dengan masyarakat petani sekitar.

“Di dua tempat ini, siswa dapat belajar bagaimana menjadi agrosciopreneurmembangun usaha yang dapat hidup berdampingan dengan masyarakat, bermanfaat dan memberdayakan masyarakat sekitar,” ujarnya

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: regional.kontan.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button