Beberapa Tempat Wisata di Suspended • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Beberapa Tempat Wisata di Suspended • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Dampak pandemi Covid-19 masih merusak sendi-sendi sektor pariwisata di Gunungkidul. Sejumlah destinasi wisata bahkan mati suri. Ini terutama merupakan area piknik minat khusus. Pihak terkait terus melakukan berbagai upaya pengelolaan agar pemangku kepentingan pariwisata bangkit dari keterpurukan.

Sebut saja Green Village dan Puncak 4G di Kapanewon Gedangsari. Kedua tempat rekreasi lokal ini hampir tidak memiliki aktivitas yang layak disebut. Meskipun demikian, beberapa manajer masih berusaha untuk melestarikan kekayaan. Pengunjung terlihat antusias saat datang berkunjung: “Saya datang ke Green Village sekitar dua minggu yang lalu. Terlihat adanya kegiatan perbaikan di sekitar surat Desa Hijau. Tidak ada pengunjung kecuali saya,” kata seorang turis asal Jawa Tengah, Purwanto.

Destinasi wisata Puncak Gedangsari 4G minat khusus mengalami hal yang sama. Lanskapnya berupa alam yang indah. Namun, sarana dan prasarana pendukungnya belum terpelihara dengan baik. Dulu ada tempat tinggal berupa gazebo yang bersih dan kokoh, kini terbengkalai. Tapi tidak ada lagi penjaga seperti dulu,” kata turis lokal Ahmad Subhi.

Menurutnya, Puncak 4G memiliki potensi alam yang layak dijadikan objek wisata. Lokasi tersebut sudah sempat hits beberapa tahun sebelumnya. Banyak pelancong dari berbagai daerah datang bolak-balik. Pihaknya berharap pengelola menyalakan 4G peak detonation.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul (Dispar) Muhammad Arif Aldian tak menampik tewasnya sejumlah destinasi wisata minat tertentu. Pandemi Covid-19 dituding sebagai penyebab lesunya iklim pariwisata. Karena tidak ada pengunjung, pengelola memilih untuk pasif: “Bahkan di Bali, pariwisata tidak setinggi dulu. Belum lama ini kami berkunjung ke Bali,” kata Muhammad Arif.

Apa langkah dispar untuk mendongkrak pariwisata di Gunungkidul? Meski terbentur anggaran, pihaknya optimistis destinasi wisata di ujung timur Provinsi DIJ ini masih bisa bertahan. Salah satu bentuk dukungan pemerintah adalah penguatan sumber daya manusia. Harapannya kualitas pelayanan lebih baik lagi.” “Disparitas Gunungkidul melalui anggaran DAK non fisik bidang pariwisata tahun 2022 juga melakukan kegiatan pelatihan bagi anggota Satlinma SAR,” ujarnya.

Kegiatan lapangan akan dilakukan di destinasi wisata berbasis air yang memiliki risiko yang sama atau hampir sama dengan destinasi wisata di Kabupaten Gunungkidul. Seperti diketahui, wisata bahari masih menjadi primadona bagi pengunjung. Perlu peningkatan keterampilan dan pemahaman pengelola dan tim SAR dalam mengelola destinasi dan menjaga keselamatan pengunjung. (senjata/suara)

Source: radarjogja.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button