Bebek bumbu hitam khas dari Bangkalan, enak sampai potongan daging terakhir, enak di hati - WisataHits
Jawa Timur

Bebek bumbu hitam khas dari Bangkalan, enak sampai potongan daging terakhir, enak di hati

Bebek bumbu hitam khas dari Bangkalan, enak sampai potongan daging terakhir, enak di hati

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Selain sate, Bangkalan sebagai kabupaten kuliner juga dikenal sebagai kota 1001 menu olahan bebek. Mulai dari Bebek Sinjay, Bebek Songkem, Bebek Bengal hingga Sate Bebek Kelapa. Namun bagi para ahli kuliner patut untuk dicicipi campuran bumbunya yang berwarna agak kehitaman, bumbu legendaris dari desa terpencil ini meresap ke dalam setiap serat daging bebeknya.

Bebek Bumbu Hitam ‘Sisok’, begitulah warga sekitar mengetahui menu yang dijajakan di Stand Bebek di Jalan Raya Pasar Jaddih, Desa Jaddih, Kecamatan Socah. “Sisok” adalah panggilan akrab seorang penjaga toko paruh baya, Nur Azizah (50).

Usaha kuliner nasi bebek bumbu hitam yang didirikan Sisok pada awal tahun 2000 itu kini diserahkan kepada putrinya Novi (28). “Terkait penyajian bumbu agar rasa tidak berubah karena diajari mamak (ibu),” Novi mengiyakan. MATAHARIMinggu (1/8/2023).

Bumbu dasar atau racikan bumbu terdiri dari bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, lengkuas, serai, merica bubuk, daun jeruk dan daun salam. Bumbu ditumbuk halus lalu digoreng. Aroma rempah-rempah hitam yang tidak diragukan lagi mulai menggelitik hidung dan merangsang nafsu makan.

Saat disajikan, menu legendaris tersebut memang menggoda. Meski harus ditambahkan ketimun, lalapan atau kerupuk dan bawang goreng demi kelengkapan, Bebek Bumbu Hitam tetap memanjakan lidah.

Selain kelezatan bumbu hitamnya, warung ini juga mengolah kualitas daging bebek yang empuk penuh serat. Karena itulah, kuliner bebek berbumbu hitam ini tidak asal-asalan dalam memilih bebek mana yang akan diiris.

“Bukan bebek berumur 3 minggu atau 40 hari. Tapi itik yang siap disembelih berumur sekitar 5 bulan,” kata Novi.

Perempuan beranak satu ini tidak hanya membeli bebek siap potong, tapi juga hanya dari peternak spesialis bebek kampung. Ini karena dia sudah mengenal baik para peternak, itik-itik yang akan disembelih tanpa ada pakan dari produsen.

Maka jangan heran jika serat daging bebek yang empuk bisa ditemukan di setiap potongan daging yang disajikan. Bumbu hitam yang ditaburnya meresap ke setiap serat, bahkan sampai ke tulang lunak bebek.

“Sebelum dipanggang, seluruh bagian tubuh bebek direbus dengan air bumbu khusus. Alhasil, bumbunya tidak hanya meresap ke setiap serat daging, tapi juga ke tulang bebek,” ujarnya.

Meski berada di pedesaan dekat kawasan wisata alam Goa Pote Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah, pelanggan ‘Sisok’ Bebek Bumbu Hitam juga datang dari luar Bangkalan seperti Surabaya dan Sidoarjo.

Rombongan bikers dari Kota Bangkalan atau beberapa kota terdekat di Jawa Timur sering melakukan stand Bebek Bumbu Hitam ‘Sisok’ sebagai ‘perhentian’. Tanpa pre-order, pelanggan tidak akan ketinggalan.

“Kami buka WIB setiap hari pukul 05.30 WIB, biasanya WIB tutup pukul 09.00 – 10.00 WIB. Bebek umur potong agak susah didapat, kami tidak memotongnya secara masal. Karena kami ingin menjaga kualitas daging bebek, porsi untuk konsumsi di tempat hanya Rp20.000,” pungkas Novi.

Karakter daging bebek berserat yang dilumuri bumbu hitam juga sudah tidak asing lagi di lidah pejabat pemerintahan di lingkungan Pemkot dan Polres Bangkalan. Biasanya, instansi memesan puluhan kotak nasi bebek bumbu hitam dalam beberapa kali pertemuan.

Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono dan istrinya kerap menyiapkan Sisok Bebek Bumbu Hitam sebagai menu buka puasa hari Senin hingga Kamis. Begitu pula Kasatrekrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya.

“Akan kucoba, Duckneck, Bismillah. Hmmm mantap, bumbunya meresap dan umur bebeknya pas, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua,” kata Bangkit sambil mencicipi Bebek Bumbu Hitam “Sisok” yang baru saja dipesannya ke kantornya. *****

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button