BBM naik, retribusi pariwisata Pansela tidak naik Karena itu, pemerintah daerah ... - WisataHits
Yogyakarta

BBM naik, retribusi pariwisata Pansela tidak naik Karena itu, pemerintah daerah …

Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten Bantul memutuskan untuk tidak menaikkan tarif retribusi Wisata Pantai Selatan (Pansela) dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000. Sebab, kondisi ekonomi masyarakat sulit dan akomodasi wisatawan dipastikan meningkat akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kepala Biro Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, bahkan sudah ada kesepakatan antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemkab Bantul untuk menaikkan pajak pariwisata Pansela tahun ini.

“Namun, berdasarkan hasil pantauan dan melihat situasi dan kondisi saat ini, dipastikan pungutan tersebut tidak akan dinaikkan,” kata Kwintarto melalui telepon, Senin (5/9/2022).

Kwintarto menjelaskan, ada beberapa alasan terkait pembatalan kenaikan tarif wisata Pansela, antara lain saran dan masukan ahli bahwa kenaikan tarif tersebut perlu ditinjau tahun ini karena belum ada properti wisata pantai di DIY yang pembalasannya melebihi Rp 10.000. .

Baca Juga: Harga BBM Naik, Siap-siap! Biaya perjalanan akan meningkat

Keyakinan untuk tidak menaikkan retribusi, ditambah dengan kenaikan harga BBM, yang tentunya akan mempengaruhi kenaikan harga lainnya, termasuk pendirian akomodasi. “Kemungkinan jasa transportasi meningkat, hotel meningkat, akomodasi wisata lainnya juga meningkat. Daya beli masyarakat rendah, jadi pertimbangkan untuk tidak menaikkan pajak turis,” katanya.

Kwintarto mengakui, pembatalan kenaikan pajak wisata Pansela akan berdampak pada penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Sebelumnya Biro Pariwisata menargetkan pengambilalihan PAD di sektor pariwisata tahun ini sebesar Rs 32,2 crore. Menurut Kwintarto, target itu memperhitungkan kenaikan tarif kompensasi pariwisata Pansela.

Pihaknya menegaskan akan menurunkan target perolehan PAD tahun ini dengan membahas APBD Perubahan di beberapa titik ke depan, karena target tersebut sulit dipenuhi. Tapi seberapa besar tenggelamnya Kwintarto masih mempertimbangkan.

Dia tidak mempersoalkan penurunan PAD. Yang mengkhawatirkan, jika pajak wisatawan dinaikkan, kunjungan wisatawan ke Bantul akan berkurang dan ini akan berdampak besar bagi pemerintah dan masyarakat. Karena ketika wisatawan pindah ke tempat lain, bukan hanya pemerintah yang tidak mendapatkan PAD, tetapi juga masyarakat, seperti pedagang, pemilik penginapan, toko suvenir sepi, penjual suvenir dan pelaku UMKM lainnya.

“Itu yang sedang kami pikirkan. Meskipun Dewan mendorong kenaikan retribusi karena alasan teknis, setelah berkonsultasi dengan Bupati, kami memutuskan untuk tidak menaikkan retribusi,” kata Kwintarto.

Nilai-nilai yang bertentangan dari pemerintah kabupaten

Sementara itu, Direktur Pariwisata Komisi B DPRD Bantul Wildan Nafis menilai pemerintah kabupaten tidak konsisten dengan kebijakannya. Meski usulan kenaikan retribusi diputuskan bersama antara dewan dan pemerintah Bantul. “Kenapa tidak dikirim lebih awal? Jangan ambil keputusan sekarang jika tidak berani menaikkan retribusi,” kata Wildan.

Menurutnya, pajak wisata Pansela Rp 15.000 masih murah karena wisatawan bisa menikmati banyak pantai sebagai pembalasan. Terkait dampak kenaikan harga BBM, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, dampak tersebut bersifat sementara, setelah beberapa waktu akan kembali normal.

Sebaliknya, mendorong biro pariwisata untuk menghadirkan berbagai atraksi wisata dan promosi pariwisata untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Bantul, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Komite B sebagai mitra Dinas Pariwisata akan mendukung baik anggaran maupun kebijakan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

Dia juga meminta dinas pariwisata tidak pesimis dengan PAD. “Jangan pesimis, ini baru awal September, masih ada empat bulan lagi. Yang perlu dilakukan adalah mengefisienkan pekerjaan, mengefisienkan pembalasan untuk meminimalkan kebocoran, ”kata Wildan.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button