Bau ternak ganggu wisatawan, mahasiswa IPB ubah kotoran burung puyuh jadi pupuk - WisataHits
Jawa Barat

Bau ternak ganggu wisatawan, mahasiswa IPB ubah kotoran burung puyuh jadi pupuk

TRIBUNNEWSBOGOR.COM – Mengubah kotoran hewan menjadi pupuk fermentasi merupakan salah satu upaya untuk mengurangi dampak lingkungan dari peternakan.

Pengolahan kotoran ternak fermentasi dari kotoran sapi merupakan salah satu program kerja Kuliah Kerja Nyata Tematik Bersama (KKN-T) di Desa Bareng, Kecamatan Pudak, Ponorogo, Jawa Timur.

Program ini digagas oleh sejumlah mahasiswa KKN-T di Desa Bareng.

Mereka berasal dari beberapa universitas antara lain IPB University, Universitas Darussalam Gontor (Unida) dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo).

Selain itu, tiga pembina dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pudak dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Bareng juga dilibatkan dalam pelatihan tersebut.

Dalam ekspansi ini, pembuatan pupuk fermentasi menggunakan kotoran burung puyuh.

Pasalnya, kandang burung puyuh berada di dekat tempat wisata dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Hal ini disebabkan kandungan amoniak kotoran burung puyuh yang tinggi dan telah menyebabkan terganggunya wisatawan di Wisata Sawah Lungguh (WSL).

Maya Sofiyanti, mahasiswa KKN-T IPB University menjelaskan, semua kotoran hewan seperti sapi, kambing, ayam dan domba bisa digunakan dalam pembuatan pupuk fermentasi ini.

“Pelatihan ini bertujuan untuk membantu para petani di Desa Bareng dalam menyediakan pupuk yang murah dan mudah didapat. Sehingga bisa menciptakan kemandirian petani di tengah gempuran pupuk bersubsidi yang menipis,” kata Maya.

Mahasiswa KKN-T ini juga mengikuti penjurian gapoktan terbaik tingkat Kabupaten Ponorogo dan pemilihan petani berprestasi.

Kementerian Pertanian dan Ketahanan Pangan (Lembaga) Kabupaten Ponorogo turut berpartisipasi langsung dalam kegiatan ini.

“Pengkajian ini dilakukan untuk mengoptimalkan peran sektor pertanian dalam pembangunan nasional. Selain memotivasi petani untuk menerapkan dan meningkatkan produktivitas pertanian dalam membangun sektor pertanian yang berkelanjutan,” tambah Maya.

Dalam sesi itu, lanjutnya, seluruh anggota Gapoktan bisa melakukan pembicaraan pembangunan bersama dengan instansi terkait.

Salah satu pembahasan yang berkembang terkait dengan upaya menjadikan sektor pertanian menjadi bisnis yang dapat membantu masyarakat berkembang, khususnya di Desa Bareng.

Source: bogor.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button