Batu candi masih dilestarikan oleh warga, memperkuat konsep Desa Wisata Canggahan • Radar Jogja - WisataHits
Jawa Tengah

Batu candi masih dilestarikan oleh warga, memperkuat konsep Desa Wisata Canggahan • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Dusun Gancahan 6 Dusun Arif Setya Nugroho mengatakan, dua batu candi itu sudah lama berada di pekarangan warga. Awalnya, kedua batu ini disimpan di rumah warga. Tepatnya di rumah dua tokoh masyarakat dusun tersebut.

Batu pertama di RT.02/RW.12 disimpan di rumah milik sesepuh desa Ro’is. Batu kedua disimpan di RT.05/RW.14 atau milik Lurah lama. Hingga akhirnya kedua batu tersebut dipindahkan ke pelataran tempat tinggal masing-masing.

“Sudah lama ada, tetapi orang tidak menyadari bahwa itu memiliki nilai sejarah. Dulu di rumah tokoh masyarakat dan mantan Mbah Lurah,” jelasnya saat ditemui Jumat (4/11) di Pura Batu.

Laporan ke BPCB DIJ diawali dengan kehebohan tentang keberadaan batu yoni di Dusun Rewulu Kulon, Godean. Hingga akhirnya ia berinisiatif melaporkan kedua batu tersebut kepada pihak berwajib. Penyelidikan lanjutan oleh tim arkeologi BPCB DIJ, Jumat pagi (4/11).

“Batu candi lainnya belum tahu. Tapi saat ini kami hanya melaporkan dua dari mereka,” katanya.

Pengamat budaya yang juga memprakarsai laporan tersebut, Farid Fahrudin, mengaku sudah mengetahui keberadaan Batu Candi tersebut sejak tahun 2016, saat pertama kali pindah ke Dusun Canggahan 6. Saat itu, warga setempat mengatakan ada Batu Candi di halaman rumah warga.

Kehadiran Pura Yoni yang menakjubkan di Desa Rewulu Kulon menjadi momen penting. Hingga akhirnya kabar keberadaan dua candi batu di Dusun Canggahan 6 terkuak. Setelah diteliti, ternyata keduanya tidak diinventarisasi oleh BPCB DIJ.

“Saat itu tahun 2016 saya ingin pindah ke sini (Dusun Canggahan 6). Kemudian ada informasi di Godean (Dusun Rewulu Kulon) bahwa Yoni telah ditemukan. Kemudian kami hanya berbagi informasi tentang dua candi ini, ”katanya

Usai inventarisasi, pihaknya berkoordinasi dengan BPCB DIJ terkait penyimpanan. Akhirnya disepakati bahwa kedua batu candi tersebut akan tetap berada di Dusun 6 Canggahan, dengan catatan tetap dipertahankan tanpa mengubah bentuk batu candi tersebut.

Ide perkemahan ini juga harus mendukung konsep desa wisata. Farid mengatakan warga Dusun Canggahan 6 sedang mempersiapkan konsep desa wisata. Salah satu keunggulannya adalah desa wisata sejarah.

“Jadi yang kami kumpulkan adalah nilai-nilai budaya dan sejarah. Ada Makam Suruh yang memiliki nilai sejarah beserta Keraton (Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat). Nanti kita letakkan batu candi di sana,” katanya. (Dua)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button