Banyak area di Mount Sky Park yang ditetapkan sebagai tempat perlindungan turis, apa itu? - WisataHits
wisatahits

Banyak area di Mount Sky Park yang ditetapkan sebagai tempat perlindungan turis, apa itu?

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menetapkan kawasan Sky Park Gunung Banyak, Kota Batu, Malang sebagai tempat perlindungan wisatawan atau tempat pengungsian sementara jika terjadi bencana alam.

Direktur Pengelola Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indra Ni Tua dalam sambutannya di Batu, Jawa Timur, Kamis (12/1/2022) mengatakan, Indonesia berada di kawasan ring of fire atau kawasan yang dikelilingi oleh gunung api, sehingga memiliki potensi bencana alam yang cukup besar.

Kemenparekraf menetapkan kawasan Batu Mountain Sky Park sebagai shelter wisataKawasan Mountain Sky Park Banyak Kota Batu Sebagai Tempat Bernaung Wisata, foto: Kemenparekraf

Namun di sisi lain, keberadaan gunung berapi juga menyuguhkan pemandangan alam yang indah, sehingga menjadi daya tarik wisata.

Indonesia juga merupakan negara yang memiliki hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia setelah Kongo dan Brazil.

“Kondisi ini memaksa kita untuk siap jika suatu saat menghadapi bencana.

Namun dalam persiapannya, kami menggunakannya untuk kegiatan wisata.

Dan saat terjadi bencana, kegiatan pariwisata menjadi tulang punggung penanggulangan darurat bencana.

Jadi konsep seperti ini adalah pendekatan yang akan kami bangun ke depan,”

kata Indra Ni Tua.

Wisata akomodasi sendiri merupakan konsep wisata yang relatif baru.

Pemerintah melihat potensi yang dapat dikembangkan di sektor pariwisata.

Dengan demikian, suatu kawasan tidak hanya memperoleh manfaat ekonomi sebagai tempat tujuan wisata, tetapi juga dapat berfungsi sebagai tempat pengungsian sementara/akhir.

Dipilihnya Gunung Banyak Sky Park sebagai pilot project mitigasi bencana karena destinasi wisata ini memiliki lembaga yang telah mendapat kepercayaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mengelola kawasan pegunungan seluas 243 hektar ini.

Lembaga tersebut adalah LMDH Lestari Hijau (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) atau yang sekarang disebut Kelompok Tani Hutan Lestari Hijau (KTH).

Mereka berkomitmen untuk menjaga aspek keberlanjutan, konservasi dan pelestarian alam. Dan nantinya akan ada KUPS (Groupe Social d’Entreprise Forestière).

Diharapkan juga dengan berdirinya Sky Park Gunung Banyak ini dapat menarik calon investor untuk berinvestasi dalam pengembangan wisata akomodasi yang lebih baik ke depannya.

Salah satu investor yang sudah berencana menanamkan modalnya adalah Juragan99 yang akan memasok sedikitnya 10 unit motorhome.

Selanjutnya, Bobobox juga berencana membangun bobocabine di kawasan Sky Park Gunung Banyak.

Pengembangan wisata perhotelan tentunya mendapat dukungan dari berbagai kementerian/lembaga terkait, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dinas Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Batu. Pelayanan di LMDH Hijau Lestari.

Fadjar Hutomo, staf ahli Menteri Penanggulangan Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berbagi cerita tentang destinasi wisata yang dijadikan tempat pengungsian sementara saat gempa di Cianjur.

Pada hari Minggu tanggal 20 November 2022, di desa wisata Sarongge terdapat sekitar 1.200 wisatawan yang berkemah, diperkirakan sampai hari Rabu tanggal 23 November 2022. Namun pada hari Senin sore acara perkemahan telah usai.

“Sebanyak 200 tenda telah disiapkan untuk menampung 1.200 peserta perkemahan.

Beberapa tenda tersebut merupakan aset yang dimiliki dan dikelola oleh anggota Pokdarwis setempat.

Selebihnya terserah penjual. Singkatnya, perkemahan ini berlangsung dengan sangat aman, pada hari para peserta pulang.

Dan saat peserta pulang, terjadilah gempa bumi yang meluluhlantakkan hampir seluruh wilayah Cianjur. Rumah-rumah penduduk dihancurkan dan mereka menjadi pengungsi”,

kata Fadjar Hutomo.

“Tenda belum diturunkan. Penghuni berubah dari peserta kamp menjadi pengungsi.

Sore itu juga, orang-orang berbondong-bondong ke camp, memanfaatkan tenda-tenda yang ada sebagai tempat berlindung,”

kata Fajar.

Dari kejadian tersebut terlihat bahwa sarana atau fasilitas akomodasi wisata dapat menjadi prasarana tanggap darurat.

Oleh karena itu, penetapan kawasan Gunung Banyak Sky Park sebagai host tourism merupakan wujud penanganan krisis pariwisata di destinasi.

“Kejadian ini menyadarkan kita bahwa kita hidup di lanskap yang terlihat seperti dua sisi mata uang.

Indah, sejuk, dingin, nyaman, namun disisi lain ada resiko bencana.

Bukan untuk ditakuti karena memang berkah, tapi untuk bersiap menghadapi hal yang tak terduga”,

dia berkata.

Fadjar berpendapat bahwa Pokdarwis ini harus diperluas tidak hanya kepada kelompok masyarakat yang peka terhadap pariwisata, tetapi juga kepada kelompok tanggap bencana. Ini adalah bentuk manajemen krisis komunitas.

plh. Direktur Pemetaan dan Pengkajian Risiko Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Edy Suryawan Purba menambahkan, kegiatan ini merupakan aksi nyata menyusul penandatanganan MoU antara BNPB dan Kemenparekraf.

Dan wisata perhotelan merupakan langkah yang baik untuk penanggulangan bencana di sektor pariwisata.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief As Sidiq menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah mendukung Kota Batu dalam mengembangkan destinasi wisata.

“Tentunya akan sangat membantu kita semua dalam penanggulangan bencana, karena Kota Batu merupakan daerah rawan bencana.

Mudah-mudahan dengan ditetapkannya Gunung Banyak Sky Park sebagai wisata perhotelan, bencana alam ini bisa kita antisipasi,” imbuhnya.

dia berkata.

Source: www.piknikdong.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button