Bantul Berencana Naikkan Pajak Wisatawan untuk Tingkatkan Pendapatan Daerah – ANTARA News Yogyakarta

Bantul (ANTARA) — Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berencana menaikkan retribusi masuk objek wisata pantai selatan di daerah itu guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.

“Apa fungsi kenaikan pajak? Salah satu fungsinya untuk meningkatkan PAD dan menyesuaikan biaya operasional yang kita butuhkan,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Selasa.

Menurutnya, kawasan objek wisata Pantai Parangtritis yang puluhan tahun lalu memiliki tarif 10.000 rupiah per orang termasuk premi asuransi harus disesuaikan dengan kondisi saat ini.

“Karena inflasi terus naik, pemerintah juga memperhatikan. Ada hukum ekonomi, supply bertambah dan demand berkurang atau sebaliknya hukum terjadi, jadi kita cari yang maksimal,” ujarnya.

Ia juga mengakui kegiatan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan belum maksimal, namun pengenaan kenaikan pajak ini harus dilakukan.

“Dan sekarang kita melihat di mana pun ada lonjakan. Dan juga PADnya kembali ke masyarakat, jadi kita cari PAD dan kembalikan, artinya semakin PAD naik, kemampuan kita membangun juga semakin besar,” ujarnya.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten dan dinas terkait sedang melakukan kajian dampak kenaikan Pajak Wisata Pesisir yang dapat mempengaruhi potensi kunjungan wisatawan ke wilayah selatan di masa mendatang.

“Misalnya kenaikan Rp 5.000 tentu tidak menyurutkan minat masyarakat untuk datang ke Pantai Parangtritis. Kalau jadi Rp 15.000 dari awal Rp 10.000, tidak akan menghentikan orang datang ke Parangtritis, yang berarti kenaikannya masih wajar,” katanya.

Bupati memastikan kenaikan pajak wisatawan tidak akan mencapai lebih dari 100 persen atau Rs.30.000 karena tentu akan merugikan minat kunjungan wisatawan ke Pantai Bantul.

“Dan jika pajak turis naik, mungkin kami akan membuat keputusan dalam beberapa hari ke depan. Dan rencananya tahun ini,” katanya.

Source: jogja.antaranews.com