Banjir, persawahan di Menduran Grobogan berubah jadi perahu wisata
Warga menikmati wisata perahu dadakan di sawah yang tergenang air di Desa Menduran, Kecamatan Brati, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (12/4/2023). (Berita Murian/Saiful Anwar)
Murianevs, Grobogan – Sawah yang tergenang air di Desa Menduran, Kecamatan Brati, Grobogan, Jawa Tengah dijadikan perahu wisata. Tur dadakan itu berlangsung selama empat hari.
Muslimin, sang pemilik perahu, mengatakan, ide tersebut berawal dari perbincangan di warung tersebut. Kebetulan di pertigaan sawah buntalan itu ada warung yang ramai dikunjungi warga sekitar.
“Ada yang teriak-teriak di perahu Gayeng itu. Karena saya dan teman-teman kebetulan punya perahu bersama, akhirnya kami bawa perahu itu ke sini,” ujarnya, Rabu (12/4/2023).
Baca: Elevasi Sungai Lusi Grobogan Kembali, Banjir Tak Pernah Kembali
Muslim menjelaskan, warga yang ingin menikmati wisata dadakan itu perlu merogoh kocek Rp 5.000 per orang. Perahu dapat menampung hingga 8 orang dewasa.
“Saat anak kecil bisa melakukan semua 10 orang,” lanjutnya.
pemantauan murianews, warga sekitar antusias menikmati wisata dadakan tersebut. Sawah-sawah yang tergenang kini terlihat seperti lautan.
Dengan tarif Rp 5.000 per orang, mereka diajak berkeliling selama kurang lebih 15 menit. Panorama Pegunungan Kendeng yang menjadi latar belakang menjadi daya tarik tersendiri.
Biasanya, lanjut Muslimin, pada pukul 14.00 WIB anak-anak mulai mengantri untuk naik perahu.
“Biasanya anak-anak banyak yang pulang sekolah jam 14.00 (14.00 WIB) ke atas,” ujarnya.
Kata Muslimin, meski sekarang masih ramai, hari pertama beroperasi jauh lebih ramai. Warga, kata dia, sudah mengantre sejak pagi untuk mencoba wisata perahu dadakan.
“Dulu ramai di hari pertama dari pagi,” katanya.
Menurut wanita muslimah ini, genangan air di sawah masih aman untuk semua kalangan. Karena tidak terlalu dalam.
“Ini tidak terlalu dalam. Jadi aman bagi warga,” ujarnya.
Muslikin sendiri mengaku sebenarnya memiliki dua hektare sawah. Namun, karena banjir belum juga reda selama sepekan terakhir, hampir dipastikan sawahnya tak akan menuai panen.
“Bukan (bisa, red) tanaman ini. Seminggu telah berlalu sejak banjir,” pungkas Muslimin.
Wartawan: Saiful Anwar
Penerbit : Zulkifli Fahmi
Source: news.google.com