Banjir melanda puluhan estate di Glagah Lagoon • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Banjir melanda puluhan estate di Glagah Lagoon • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Puluhan warung makan dan cinderamata di kawasan objek wisata (obwis) Pantai Glagah, Kapanewon Temon, Kulonprogo terendam banjir, Senin (26/12). Banjir dipicu luapan Glagah Lagoon akibat hujan deras selama dua hari terakhir.

“Bukan perampokan tapi luapan air laguna. Ngomong-ngomong, warung kuliner dan oleh-oleh ini letaknya sangat dekat dengan laguna. Air menggenangi ruko dan saat ini tingginya sekitar 25 sentimeter,” kata Koordinator Satuan Tugas Khusus SAR Wilayah V Kulonprogo, Aris Widyatmoko, kemarin (27/12).

Dia menjelaskan, banjir juga menggenangi akses utama dari pintu masuk ke area breakwater, sehingga menyulitkan wisatawan untuk melewatinya. Praktis, pemandangan yang terjadi adalah para pedagang berusaha menyelamatkan dan membersihkan genangan air yang tersisa. Ada yang menggunakan pompa untuk mengalirkan genangan air yang masih menutupi dasar kandangnya. “Biasanya tidak lama surutnya, kecuali jika hujan deras dan lebih lama,” jelasnya.

Koordinator Pariwisata Laguna Glagah Ayu Dwi mengumumkan, sedikitnya 50 lapak pedagang terdampak banjir laguna. Kondisi yang ada memaksa beberapa pengecer untuk menutup atau mengambil cuti sementara. “Ada sekitar 200 tegakan di sepanjang pintu masuk pemecah gelombang dan sekitar 50 tegakan yang terdampak banjir. Beberapa dari mereka mengambil cuti sehari untuk membersihkan,” katanya.

Menurutnya, banjir laguna bukan yang pertama kali, kawasan kuliner dan oleh-oleh Pantai Galah kerap menjadi sumber banjir, baik merampok pantai selatan akibat naiknya gelombang tinggi maupun meluapnya laguna karena minimnya drainase. untuk pembuangan air ke Sungai Serang di sisi timur. “Beberapa kali biasanya saat hujan deras dan berkelanjutan, laguna pasti meluap dan menggenangi lapak pedagang,” katanya.

Ayu berharap banjir yang kerap terjadi di kawasan Laguna Glagah dapat menjadi perhatian pemerintah. Solusi harus ditemukan. Karena banjir ini tidak hanya sekali, namun terjadi secara rutin di setiap musim hujan. Solusi terbaik adalah membuat saluran drainase untuk luapan laguna jika sewaktu-waktu meluap. “Dulu saya sudah minta solusi dari pemerintah tapi sampai sekarang belum ada tanggapan. Makanya kami minta drainase,” harapnya.

Banjir Laguna Glagah memang ironis. Pasalnya, Pantai Obwis Glagah merupakan destinasi wisata populer yang paling banyak dikunjungi wisatawan saat liburan Natal tahun ini. Jika keadaan ini terus berlanjut dan dibiarkan, maka konsekuensinya wisatawan yang berlibur di pantai utama Kulonprogo pada akhir tahun jelas akan terganggu, dan hal ini akan berpengaruh pada PAD sektor pariwisata Kulonprogo. (tom/din)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button