Bangunan rusak, Museum Gunung Merapi ditutup sementara - WisataHits
Yogyakarta

Bangunan rusak, Museum Gunung Merapi ditutup sementara

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi bangunan Museum Gunung Merapi (MGM) rusak. Sehingga MGM ditutup sementara agar tidak membahayakan wisatawan yang datang.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menjelaskan penutupan sementara MGM dilakukan setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan kunjungan pada Senin (9/12/2022) lalu.

Dalam kunjungan BPK tersebut, gedung MGM dipastikan sudah memprihatinkan. Kemudian mengumumkan secara lisan bahwa MGM ditutup sementara untuk wisatawan dengan alasan keamanan.

Baca Juga: Detik-detik Kapal Tunda Tenggelam di Perairan Kubar, 1 Awak Tewas, Kapten Masih Hilang

Setelah mendapat arahan lisan dari BPK, Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman (Kundha Kakulturan) menggelar rapat internal pada Jumat (16/9/2022) dan melaporkan ke Bupati Sleman. Kemudian penutupan sementara disetujui.

“Ini perintah dari BPK yang harus segera kita patuhi, kemudian rapat internal untuk menutup sementara MGM dan ini sudah dikomunikasikan ke Bupati,” ujarnya, Senin (22/11/2022).

Danang mengatakan, dalam pertemuan dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), disepakati penutupan sementara MGM demi keselamatan wisatawan dan pejabat MGM.

“Ini demi keselamatan bersama. Pemkab Sleman akan secepatnya melakukan rehabilitasi terhadap bangunan yang sudah memprihatinkan,” ujarnya.

Perbaikan bangunan yang rusak merupakan program yang sudah berlangsung lama, kata Danang. Pihaknya telah menerima laporan dari berbagai kalangan terkait kerusakan bangunan di MGM.

“Tanggung jawab ada di pemerintah daerah. Dulu hibah pemerintah pusat karena MGM awalnya bukan untuk pariwisata tapi untuk penelitian geologi terkait aktivitas Gunung Merapi, tapi setelah dibuka untuk wisatawan mendapat respon yang baik.” jelasnya

Ia menambahkan, sebelum pandemi, Pemkab Sleman sudah merencanakan perbaikan gedung MGM. Namun karena pandemi, anggaran untuk perbaikan tidak bisa direalisasikan.

Baca Juga: Gunung Merapi Dua Kali Turunkan Tetesan Awan Panas Dengan Jarak Meluncur 1.000 Meter

“DED kita sesuaikan tahun 2022, pembangunannya kita realisasikan tahun 2023. Anggaran berasal dari Dana Privilege. Kami mengajukan anggaran Rp 13 miliar tapi hanya Rp 7,5 miliar yang disetujui Paniradya,” jelasnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Edy Winarya menjelaskan, sejak dihibahkan pada Desember 2019 dan menjadi tanggung jawab Pemkab Sleman, MGM sebenarnya sudah berencana melakukan rehabilitasi. Namun, pandemi Covid-19 membuat rencana itu tertunda.

“Anggaran 2023 mengasumsikan prioritas pengerjaan atap dalam bentuk prisma. Langit-langit di bawahnya terlihat pecah, tetesan air, sumbernya tidak terlihat. Prioritas manajemen Paniradya Kaistimewan adalah mengerjakan atap dulu,” katanya.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button