Ayo berkemah di desa Lokapurna di Gunung Salak - WisataHits
Jawa Barat

Ayo berkemah di desa Lokapurna di Gunung Salak

Ayo berkemah di desa Lokapurna di Gunung Salak

Kabupaten Bogor (ANTARA) – Pengelola kawasan wisata Desa Lokapurna di kaki Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), bekerja sama dengan masyarakat sekitar memperkenalkan Canar Adventure Camp, wisata camping seluas delapan hektar di alam yang aman dan liar. .

Ketua Yayasan Desa Lokapurna M. Danur Dinar mengatakan dalam wawancara di Desa Lokapurna, Bogor, Senin, pengelolaan kawasan wisata camping sudah mencapai 11 lokasi, termasuk Canar Adventure Camp yang sudah ramai dikunjungi wisatawan sejak Februari lalu. 2022.

Terletak di Desa Gunungsari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Desa Lokapurna merupakan layanan bagi para veteran yang memiliki cara unik dalam mengelola pariwisata dengan sentuhan budaya.

“Kami akan terus membudayakan budaya dan cinta alam. Kami beruntung bisa bertemu dengan teman-teman yang peduli dengan perkembangan pariwisata di kawasan ini dan masih menjaga nuansa alamnya,” kata Danur.

Direktur Canar Adventure Taufik Ibrahim menjelaskan, keberadaan wild flair camp kini mulai tergerus dengan modernisasi lokasi perkemahan membuat Kampung Lokapurna yang masih asri di Taman Nasional Kaki Gunung Salak cocok untuk berkemah jauh dari kebisingan.

Terletak di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, Canar Adventure adalah pilihan yang menyenangkan untuk berkemah. Selain masih berkabut setiap pagi dan sore, lokasi ini juga diapit oleh tiga air terjun sekaligus, yaitu Curug Ratu, Curug Seribu dan Curug Muara Herang, sehingga bisa menawarkan pilihan wahana penunjang.

Meski bernuansa hutan, kata dia, bumi perkemahan yang berkapasitas 200 tenda itu sudah dialiri listrik untuk penerangan. Wisatawan bisa membawa camp sendiri atau menyewanya.

Pengelolaan wisata camping baru menjelang akhir tahun 2021 bersama masyarakat sekitar sudah mulai bergairah sejak Februari 2022. Sedikit demi sedikit, para wisatawan yang datang merasa nyaman dengan pemandangan alam yang rimbun di sekitar mereka.

Menurut Taufik, revitalisasi ekonomi masyarakat sekitar kawasan wisata harus didorong dengan kreativitas. Kerjasama antar berbagai pihak yang peduli terhadap perekonomian masyarakat pedesaan sangat dibutuhkan.

“Untuk mengelola objek wisata ini bersama masyarakat, kita bahu-membahu membuka wawasan, keterbukaan dan kekompakan sehingga dapat terwujud objek wisata yang menarik,” ujarnya.

Source: megapolitan.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button