Atas prakarsa Seno Kusumoarjo, Boyolali membangun Masjid Gedhe di lokasi bekas terminal bus

BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com – Boyolali sudah memiliki Masjid Raya dan Masjid Ageng serta sedang membangun masjid baru lagi. Masjid baru yang diberi nama Masjid Gedhe ini dibangun di bekas terminal Sunggingan di kota Boyolali.

Dalam kesempatan pembangunan tersebut, Bupati Boyolali M. Said Hidayat melakukan peletakan batu pertama, Senin (2/1).

Acara tersebut dihadiri oleh sesepuh jamaah Boyolali, Seno Kusumoarjo, yang juga merupakan penggagas pembangunan Masjid Gedhe. Turut hadir Wakil Bupati Wahyu Irawan, jajaran Forkopimda dan tamu lainnya.

Baca Juga: Boyolali Dibangun di Eks Terminal, Bakal Ada Masjid Besar Nuansa Joglo Jawa

Bupati mengatakan, Masjid Gedhe tidak hanya digunakan untuk shalat. Namun sekaligus sebagai ikon Boyolali. Karena masjid ini dibangun dalam bentuk joglo Jawa.

“Jati kualitas #1 telah digunakan untuk semua bangunan. Masjid ini menjadi ikon sekaligus tempat wisata religi,” ujarnya.

Seno Kusumoarjo menambahkan, bentuk bangunan masjid sudah dipertimbangkan sejak lama. Demikian pula bahan bangunan, khususnya kayu jati, telah disiapkan setahun sebelumnya. Ia optimistis pembangunan masjid akan berjalan lancar.

Baca Juga: Jokowi Diresmikan, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Masih Ditutup untuk Umum Inilah alasannya

“Kami membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan bahan bangunan atau dana. Tapi kalaupun tidak ada juga tidak masalah karena sudah ada pihak yang membiayai pembangunan masjid hingga selesai. Kami siap, toh belum ada yang mandek dalam pembangunan masjid,” ujarnya.

Sekda Boyolali Masruri menambahkan, Masjid Gedhe dibangun di atas lahan seluas 1,1 hektar. Ada pula bangunan masjid seluas 1.984 meter persegi dengan bangunan utama 944 meter persegi dan serambi seluas 358 meter persegi.

Source: news.google.com