ASOEN-33: Penguatan Kerjasama Lingkungan di ASEAN – Selamat Datang Tuan Rumah Indonesia 2023 - WisataHits
Jawa Barat

ASOEN-33: Penguatan Kerjasama Lingkungan di ASEAN – Selamat Datang Tuan Rumah Indonesia 2023

ASOEN-33: Penguatan Kerjasama Lingkungan di ASEAN – Selamat Datang Tuan Rumah Indonesia 2023

Nomor : SP.279/HUMAS/PPIP/HMS.3/10/2022

Pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam memainkan peran kunci dalam pembangunan sosial ekonomi berkelanjutan di kawasan ASEAN di tengah ancaman eksternal seperti epidemi, perubahan iklim, dan masalah geopolitik. Penguatan kerjasama lingkungan regional dengan semua pihak yang terlibat merupakan upaya untuk menjawab tantangan tersebut.

Hal ini diumumkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup Kamboja Tin Ponlok pada pembukaan Pertemuan ke-33 Pejabat Senior ASEAN tentang Lingkungan (ASOEN) pada 5 Oktober 2022 di Siem Reap, Kamboja.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Negara Anggota ASEAN (AMS), Sekretariat ASEAN (ASEC) dan Pusat Keanekaragaman Hayati ASEAN (ACB), serta Mitra Dialog ASEAN dari Jepang, Korea, China, Uni Eropa dan Amerika Serikat. Rangkaian 33 pertemuan ASOEN bertema “ASEAN Addressing Challenges Together” dari 3 hingga 7 Oktober 2022 di Siem Reap, Kamboja.

Delegasi Indonesia (Delri) dipimpin oleh Kepala Badan Standardisasi Instrumen LHK (BSILHK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ary Sudijanto, selaku Ketua ASOEN Indonesia. Anggota Delri terdiri dari tim KLHK yang terdiri dari unsur Pusat Standardisasi Instrumen Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim-BSILHK, Direktorat Jenderal Perlindungan Iklim (PPI), Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3). ), dan Kantor Kerjasama Luar Negeri dan bagian dari Direktorat Kerjasama Sosial, Kebudayaan ASEAN dan Kedutaan Besar Indonesia di Kementerian Luar Negeri Phnom Penh.

“Secara umum, Pertemuan ASOEN ke-33 membahas laporan hasil 7 (tujuh) kelompok kerja di bawah ASOEN, membahas kegiatan/kerjasama terkait ASOEN dan bekerja sama dengan mitra dialog untuk membahas perkembangan kerjasama yang sudah ada dan potensi kerjasama baru di bidang lingkungan dan pergantian ketua pokja ASOEN,” kata Ary.

Pertemuan ASOEN ke-33 menyepakati hal-hal penting antara lain 1) pengesahan draft ASEAN Joint Declaration on Climate Change to COP27 UNFCCC, yang akan diadopsi oleh para kepala negara pada KTT ASEAN November 2022; 2) menyetujui ketua 7 ASEAN Environmental Working Groups periode 2022-2025, dengan Indonesia sebagai ketua ASEAN Working Group on Chemicals and Waste, dan 3) mencatat usulan pengembangan Rencana Strategis Lingkungan ASEAN untuk jabatan tersebut periode -2025.

Mengenai Indonesia, pertemuan menyepakati tiga hal penting, yaitu 1) mendukung Indonesia menjadi tuan rumah ASOEN ke-34 dan pertemuan terkait pada 2023; 2) mencatat undangan Indonesia untuk berpartisipasi dalam Konferensi 7th ASEAN Heritage Parks (AHP) dari tanggal 30 Oktober sampai dengan 4 November 2022 di Bogor; dan 3) Mencatat informasi Indonesia tentang kemungkinan diadakannya workshop capacity building sampah plastik laut di bawah AOIP pada tahun 2023, selain Indonesia sebagai ketua ASEAN Working Group on Chemicals and Waste periode 2022-2024.

“Dukungan ASOEN ke-33 bagi Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan ASOEN ke-34 bersama Ketua Indonesia ASEAN 2023 ini merupakan dorongan penting. Hal ini merupakan sarana untuk menunjukkan eksistensi kepemimpinan Indonesia dalam kerja sama sosial budaya ASEAN, khususnya di bidang lingkungan dan perubahan iklim, dengan mengedepankan isu-isu prioritas yang selaras dengan kepentingan nasional dan diharapkan dapat melahirkan prestasi-prestasi yang monumental. BSILHK yang mengemban amanat sebagai national focal point ASOEN bersama dengan pihak lain akan berperan strategis dalam menyukseskan agenda ini guna memajukan pengelolaan lingkungan regional ASEAN,” ujarnya.

Dalam hal kerjasama antar mitra ASEAN, pertemuan ASOEN ke-33 menyepakati bahwa 1) pelaksanaan dialog tingkat menteri ASEAN-AS dan ASEAN-UE tentang lingkungan dan perubahan iklim akan dilaksanakan secara back-to-back dengan serangkaian pertemuan tingkat menteri ASEAN untuk Konferensi Lingkungan (AMME) ke-17 di Laos pada tahun 2023; dan 2) mendukung penyelenggaraan ASEAN-Japan Ministerial Dialogue on Environment and Climate Change dan ASEAN-Japan Environment Week di Laos tahun 2023; dan 3) Melanjutkan implementasi Rencana Kerja Kerja Sama Lingkungan ASEAN Plus Tiga, dengan fokus mendukung ASEAN dalam sampah laut, perubahan iklim, kota hijau, dan keanekaragaman hayati.

Mengenai AHP, pertemuan ini juga kemudian merekomendasikan pada pertemuan AMME ke-17 untuk menetapkan 4 taman nasional di Filipina dan Vietnam sebagai ASEAN Heritage Parks. Artinya akan ada 55 taman nasional dengan status AHP di Asia Tenggara. Selain itu, pertemuan juga mengesahkan usulan amandemen kriteria ASEAN Heritage Parks (AHP) untuk memasukkan AMS yang tidak memiliki taman nasional.

Kerja sama lingkungan ASEAN saat ini didasarkan pada Cetak Biru Komunitas Sosial Budaya ASEAN (Cetak Biru ASCC) 2025, yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat ASEAN yang inklusif, berkelanjutan, tangguh, dan bersemangat. Menurut visi mereka, kerja sama ASEAN di bidang lingkungan terutama berfokus pada aspek keberlanjutan Cetak Biru ASCC 2025. Di bawah Cetak Biru ASCC 2025, telah dikembangkan Rencana Lingkungan Strategis ASEAN, yang mencakup tujuh prioritas strategis, yaitu: perlindungan alam dan keanekaragaman hayati, Lingkungan dan Lingkungan Pesisir, Pantai, Pengelolaan Sumber Daya Air, Perubahan Iklim, Kimia dan Limbah, Pendidikan Lingkungan, serta Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan.

_______
Jakarta, KLHK, 12 Oktober 2022

Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas, KLHK
Nunu Anugrah

Halaman web:
www.menlhk.go.id
www.ppid.menlhk.go.id

Youtube:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Facebook:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Instagram:
kementerian hk

Twitter:
@kementerianlhk

Source: www.menlhk.go.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button