Asal Usul Prambanan, Tebak Sejarahnya dari Prasasti Siwagrha - WisataHits
Yogyakarta

Asal Usul Prambanan, Tebak Sejarahnya dari Prasasti Siwagrha

solo

Kompleks Candi Prambanan terletak di pinggir Jalan Solo-Jogja Km 16. Tepatnya di kawasan Desa Karangasem, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dari beberapa prasasti yang merinci masa keemasan kerajaan di Jawa Tengah, peneliti dapat memperkirakan masa kejayaannya sekitar abad ke-8 hingga ke-10 Masehi.

“Mungkin dibangun oleh Raja Balitung. Juga, tidak ada informasi lain yang menceritakan tentang kerajaan di Jawa Tengah,” tulis Maulana Ibrahim dalam bukunya Kompleks Candi Prambanan dari masa ke masa (Direction of Protection and Development of Historical and Archaeological Heritage, 1996:1), dikutip Jumat (2022-07-08).

Dilihat dari pembagian lokasinya, kompleks candi Prambanan terbagi menjadi sebuah konsep. Yakni, Candi Siwa sebagai candi utama atau pusat pemujaan, dengan kawasan Siwa Mahagaru sebagai kawasan utamanya.

Hal ini sesuai dengan berita dalam prasasti Siwagrha tahun 856 M yang disunting oleh Rakai Pikatan. Prasasti Siwagrha yang tidak diketahui asal usulnya itu kini disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Prasasti tersebut memuat peristiwa sejarah penting dari pertengahan abad ke-9 Masehi yaitu tentang perang antara Balaputra Dewa dari keluarga Cailendra melawan Rakai Pikatan dari keluarga Sanjaya.

Pertempuran terjadi di dataran tinggi Ratu Boko. Balaputra dikalahkan habis-habisan dan kemudian melarikan diri ke Sumatera. Konsolidasi keluarga Rakai Pikatan kemudian menjadi awal era baru.

“Untuk memperingatinya harus dipersembahkan dengan pembangunan candi sekelompok besar, sayangnya seperti yang disebutkan, gambaran pembangunan candi itu tidak jelas” (Ibrahim, 1996:3).

Menurut JG (Hans) de Casparis, seorang filolog dari Belanda, prasasti tersebut menyatakan bahwa setelah situasi damai, raja memerintahkan pembangunan sebuah Dharma. Menurut interpretasi Casparis, dharma ini dapat berarti seluruh kelompok candi.

Diceritakan pula bahwa pada hari Kamis Wage tanggal 11 bulan Margasirsa tahun Caka 778 atau 856 Masehi, pura dewata selesai dibangun dan ditahbiskan. Setelah Candi Siwa (Siwalaya) selesai dalam kemegahannya yang luar biasa, sungai dialihkan sehingga air mengalir di sepanjang sisi halaman candi.

Kemudian tanah yang menjadi batas candi juga disucikan, dan juga didirikanlah sawah”Oleskan Dharma” untuk Candi Siwa (Ciwaghra) ini.

Menurut Maulana Ibrahim, gambaran kelompok candi yang disebutkan dalam prasasti Siwagraha dapat disamakan dengan kompleks Candi Lara Jonggrang di Prambanan.

Memang, gugusan candi-candi yang bangunan pusatnya dipagari dengan pagar tembok dan dikelilingi deretan candi-candi pembantu yang hanya tersusun dengan candi Prambanan.

Deskripsi gugusan candi di dekat sungai mengingatkan pada gugusan candi Prambanan dengan Sungai Opak di sebelah barat. Mengingat jarak antara Sungai Opak dan kelompok candi ini dan arah tikungan, terletak di antara desa Kelurak dan Bogem.

Tonton video Mengabadikan Momen Seru di Candi Prambanan Yogyakarta
[Gambas:Video 20detik]
(dil/rih)

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button