Asal Usul Kota Tua Jakarta, Tempat Wisata Ikonik yang diresmikan pada tahun 1972 - WisataHits
Jawa Barat

Asal Usul Kota Tua Jakarta, Tempat Wisata Ikonik yang diresmikan pada tahun 1972

KEWAJARAN – Siapa yang tidak mengenal kota tua saat ini? Tempat bersejarah di Jakarta ini melalui banyak peristiwa sebelum menjadi salah satu ikon kota Jakarta.

Keberadaan tempat ini masih terjaga sampai sekarang. Dikenal sebagai Batavia Lama, situs ini dijaga semaksimal mungkin untuk melestarikan nilai sejarah. Selain itu, tempat ini juga terbuka untuk penduduk lokal maupun wisatawan mancanegara sebagai objek wisata.

Tempat ini memiliki arsitektur khas Belanda dengan luas 1,3 kilometer persegi. Kawasan Kota Tua melintasi kawasan perkotaan Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Kota tua kini menjadi tempat wisata populer di kawasan Jakarta. Bukan tanpa alasan bangunan arsitektur Eropa dan Cina dari abad ke-17 hingga awal abad ke-20 mendominasi tempat ini.

Kota Tua didirikan ketika Indonesia masih di bawah kekuasaan kolonial Belanda. Saat itu, tempat ini menjadi pusat perdagangan paling terkenal di benua Asia. Lokasinya yang strategis memungkinkan banyak pedagang melintasi kawasan tersebut. Tempat ini akhirnya dijuluki “Jewel of Asia” atau “Ratu dari Timur” karena dianggap sebagai surganya sumber daya.

Bangunan yang diberi nama Koningen van Oosten ini awalnya dibangun untuk dijadikan sebagai ibu kota tiruan Belanda. Tak heran jika gaya arsitektur tempat ini juga didominasi oleh arsitektur klasik Eropa. Dikutip dari Ditjen Kebudayaan, berikut rangkuman kisah awal berdirinya Kota Tua:

Baca Juga: Asal Usul Majelis Taklim, Badan Ajaran Islam Tertua di Indonesia

Pertama, Fatahillah diberangkatkan oleh Kesultanan Demak untuk menyerang pelabuhan Sunda Kelapa pada tahun 1526 dan diberi nama Jayakarta. Tempat yang disebut kota Batavia itu menjadi perbatasan pelabuhan Sunda Kalapa di Kesultanan Banten. Pelabuhan sudah ada sejak zaman Kerajaan Sunda sebagai sarana perdagangan antar pulau di Nusantara.

Pada tahun 1610 perusahaan dagang Belanda VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menyerang pelabuhan Sunda Kelapa dan Jayakarta. Kemudian, pada tahun 1620 VOC membangun kota baru tepat di atas reruntuhan Kota Jayakarta yang selesai pada tahun 1650.

VOC menamai kota baru itu Batavia. Sejak saat itu VOC menguasai semua kegiatan komersial, militer dan politik sambil menguasai nusantara sampai dilanjutkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Nama Batavia digunakan dari tahun 1621 hingga 1942 ketika Jepang menaklukkan Belanda. Kemudian Jepang mengubah nama Batavia menjadi Jakarta dan masih bertahan hingga saat ini.

Batavia menjadi tempat yang didominasi oleh orang Eropa, sementara orang Tionghoa, Jawa, dan kelompok pribumi lainnya diasingkan dan dipaksa tinggal di luar kota tua Batavia. Ali Sadikin yang menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada tahun 1972 mengeluarkan surat keputusan untuk menjadikan Kota Tua sebagai situs cagar budaya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button