Asal Usul Bandung Dijuluki Paris Van Java, Pusat Fashion Style di Pulau Jawa - WisataHits
Jawa Barat

Asal Usul Bandung Dijuluki Paris Van Java, Pusat Fashion Style di Pulau Jawa

BANDUNG, iNews.id – Asal muasal Bandung yang disebut Paris Van Java menarik untuk disimak. Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat dan kota terbesar ketiga di pulau Jawa setelah Jakarta dan Surabaya.

Kota Bandung termasuk dalam klasifikasi kota metropolitan dengan jumlah penduduk lebih dari 1.000.000 jiwa. Jumlah penduduk kota Bandung adalah 2.452.179 jiwa.

Terletak 140 kilometer tenggara Jakarta, kota Bandung adalah kota terbesar di bagian selatan pulau Jawa. Sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia, Kota Bandung menjadi salah satu tujuan para wisatawan domestik maupun mancanegara.

Selain udaranya yang sejuk, kota Bandung juga menawarkan berbagai destinasi yang tak kalah menarik, seperti wisata alam, sejarah, fashion, dan kuliner.

sejarah bandung

Nama kota yang disusun oleh situs resmi Discominfo Kota Bandung berasal dari kata bendung atau bendungan. Bendung adalah peristiwa di mana Sungai Citarum dibendung oleh lahar Gunung Tangkuban Parahu.

Akibatnya, wilayah antara Padalarang dan Cicalengka (sekitar 30 kilometer) dan wilayah antara Gunung Tangkuban Parahu dan Soreang (sekitar 50 kilometer) terendam air hingga menjadi danau besar.

Danau ini dikenal dengan nama “Danau Bandung” atau “Danau Bandung Tua”. Kemudian Danau Bandung berangsur surut.

Bekas kecamatan danau itu kemudian berada di bawah pemerintahan Kabupaten Bandung. Secara historis, asal mula nama Bandung berasal dari Danau Bandung.

Ada juga cerita bahwa kata Bandung diambil dari dua perahu yang diikat berdampingan. Dua perahu yang disebut perahu Bandung itu digunakan Bupati Bandung RA Wiranatakusumah II untuk mengarungi Sungai Citarum.

Saat itu, RA Wiranatakusumah II sedang mencari tempat untuk dijadikan sebagai pusat ibukota baru Kabupaten Bandung untuk menggantikan ibukota lama Krapyak (sekarang Dayeuhkolot).

Alasan pemindahan pusat pemerintahan dari Krapyak karena dianggap kurang strategis. Terletak di sisi selatan wilayah Bandung yang sering tergenang air saat musim hujan.

Tempat yang kemudian dipilih sebagai ibu kota baru adalah lahan kosong berupa hutan di tepi barat Sungai Cikapundung, tepi selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun, kini menjadi pusat kota Bandung.

Pemindahan ibu kota pada awalnya merupakan perintah pemerintah Hindia Belanda yang kemudian dipimpin oleh Gubernur Jenderal pertama Herman Willem Daendels pada tahun 1808.

Sedangkan kawasan Krapyak atau ibu kota lama Kabupaten Bandung digunakan untuk pembangunan Jalan Raya Pos (Groote Postal Way) dari Anyer di ujung barat Jawa Barat hingga Panarukan di ujung timur Jawa Timur sejauh 1.000 kilometer.

Jadi kita perlu banyak strategis untuk dibangun di pusat kota dengan akses yang lebih baik ke Pos Jalan Raya Daendels.

Setelah pembangunan ibu kota baru selesai, maka dikeluarkanlah Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 25 September 1810. Kemudian kota Bandung dinyatakan sebagai ibu kota Kabupaten Bandung, sehingga setiap tanggal 25 September menjadi hari jadi kota Bandung yang diperingati hingga saat ini.

Penerbit: Kurnia Illahi

Bagikan artikel:

Membelah

Membelah

Tombol berbagi baris

Source: jabar.inews.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button