Apkrindo Jatim optimistis dengan mengangkat PPKM dapat mendongkrak kinerja kafe dan restoran di tahun 2023 - WisataHits
Jawa Timur

Apkrindo Jatim optimistis dengan mengangkat PPKM dapat mendongkrak kinerja kafe dan restoran di tahun 2023

Apkrindo Jatim optimistis dengan mengangkat PPKM dapat mendongkrak kinerja kafe dan restoran di tahun 2023

Berita Surabaya

SURYA.co.id, SURABAYA – Sempat terpukul di masa pandemi Covid-19, bisnis kafe dan restoran optimistis akan mengalami lonjakan di tahun 2023.

“Meskipun dibayangi oleh prakiraan resesi ekonomi global dan kenaikan harga komoditas, kami sangat optimis kinerja tahun ini dapat terus membaik. Selain itu, pemerintah telah mencabut peraturan PPKM (Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat),” kata Tjahjono Haryono, Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur, Rabu (1/2/2023).

Selain itu, dinamika bulan Ramadan dan Idul Fitri yang akan berlangsung pada Maret dan April 2023.

Menurut Tjahjono, usaha kafe dan restoran sudah mulai menimbun bahan baku.

“Grosir sudah dimulai. Harga sebenarnya sudah naik dari awal 2022, tapi kami masih melihat peluang besar dalam dinamika lifting PPKM dan Ramadhan serta Lebaran mendatang,” jelas Tjahjono.

Tak hanya itu, sejak akhir tahun 2022 banyak restoran dan kafe yang dibuka atau dibuka kembali.

Menurut perhitungan Apkrindo, momen Ramadhan dan Idul Fitri 2023 dipadukan dengan momen libur sekolah bisa mencapai setidaknya 10 hari.

Diperkirakan rata-rata omzet usaha kuliner bisa mencapai 100 persen atau sama dengan tahun 2019.

“Penjualan tahun lalu belum kembali 100 persen. Di Surabaya, penerimaan pajak restoran tahun lalu baru mencapai 68 persen dari target. Itu karena banyak restoran tutup,” katanya.

Dirut dan Direktur PT Pangan Lestari mengatakan, selain mengoptimalkan libur lebaran, para pengusaha kuliner di Jawa Timur sedang menyiapkan strategi bisnis lain untuk pengembangan bisnis ke depan.

Stephen Walla, pemilik Jamu Iboe, mengatakan produk jamunya mengalami peningkatan yang cukup tinggi di masa pandemi.

“Tapi selama periode endemik pertumbuhan mengalami stagnasi. Namun ke depannya kami akan terus mengembangkan pasar dengan berbagai cara,” kata Stephen yang juga menjabat sebagai Bendahara Apkrindo.

Salah satu tujuannya adalah adanya tempat wisata baru di tingkat desa yang saat ini sedang dikembangkan di berbagai daerah.

Selama ini Jamu Iboe telah hadir di banyak pusat perbelanjaan, rumah sakit, kampus dan sekolah.

Tidak hanya minuman yang berkhasiat sebagai jamu tradisional, tetapi juga minuman siap saji.

“Kami terus bekerja sama dengan berbagai pihak. Misalnya dengan bekerja sama dengan restoran atau kafe yang menawarkan makanan, kami menawarkan tambahan varian minumannya,” tutup Stephen.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button