Ambarrukmo menyelenggarakan media tour The Gateway of Java dan mengundang 10 KOL untuk mengunjungi tempat-tempat menarik di Tanah Istimewa - WisataHits
Yogyakarta

Ambarrukmo menyelenggarakan media tour The Gateway of Java dan mengundang 10 KOL untuk mengunjungi tempat-tempat menarik di Tanah Istimewa

Mulai dari wisata kuliner, budaya dan sejarah, KOL ikut serta dalam media trip ini.

SuaraJogja.id – Yogyakarta memang istimewa, terbukti banyak orang kembali dengan intensitas tinggi. Keistimewaan Yogyakarta adalah pengaturan yang baik bagi Ambarrukmo untuk sekali lagi menjadi tuan rumah tur media tahunan yang disebut The Gateway of Java.

Selain berkolaborasi dengan Key Opinion Leader (KOL) dari Pulau Dewata dan Ibukota, integrasi KOL asli dari Yogyakarta ini juga menjadi salah satu terobosan terbaru di tahun 2022.

Sepuluh tokoh yang terpilih adalah Bisma Karisma (@bismakarisma), Laula Nyima (@Nyimaslaula), Putri Anindy (@Puanindya), Sarah Aska (@sarahazka), Lystia Novilda (@Lystianvld)Timor Timur (@angertimur)Aqil Aviv (@aqilaviv), Wimbo Prakoso (@Wimboprakoso), Naufal Huda (@Naufalhuda) dan David Dwi Praharsa (@depepedia).

Mengikuti filosofi Jawa “Urip Iku Urup”, yang menyatakan bahwa orang yang hidup harus menjadi “api” satu sama lain, agenda ini dibuat. Visi dan misi dari perjalanan media ini adalah untuk menghidupkan kembali pariwisata Yogyakarta yang telah musnah akibat pandemi.

Baca Juga: Temui Pintu Butulan, Saksikan Kisah Banjir Solo 1966 yang Menenggelamkan Keraton Kasunanan Surakarta

Media Tour Gerbang Jawa (Spesial/Royal Ambarrukmo)Media Tour Gerbang Jawa (Spesial/Royal Ambarrukmo)

Paket wisata ini sudah termasuk wisata lokal yang menonjolkan keindahan alam dan budaya dengan tetap memasukkan nilai sejarah ke dalam perjalanan yang berlangsung selama 4 hari 3 malam. Gerbang Jawa Kaping #3 dimulai dengan memasuki salah satu hotel bintang 5 paling bersejarah di Indonesia, Royal Ambarrukmo.

Kegiatan ala Kraton yang esensial yaitu makan malam ala Patehan, Jemparingan dan Ladosan Dhahar disajikan dengan penuh makna. Menariknya, menu Ladosan Dhahar yang disajikan sangat eksklusif dan mencakup sepuluh menu favorit para raja dari masa Sri Sultan Hamengkubuwono VII hingga IX.

Memang, menelusuri sejarah Yogyakarta tidak ada habisnya, banyak peristiwa penting terjadi yang akhirnya menciptakan identitas budaya lokal. Menelusuri sejarah kawasan istimewa ini diawali dengan kunjungan ke kompleks candi tertinggi, Candi Ijo.

Ambarrukmo bekerja sama dengan Badan Pelestarian Cagar Budaya DIY (BPCB) untuk memberikan KOL informasi yang valid tentang seluk-beluk candi.

Media Tour Gerbang Jawa (Spesial/Royal Ambarrukmo)Media Tour Gerbang Jawa (Spesial/Royal Ambarrukmo)

Usai mempelajari sejarah agama Hindu, KOL bertemu dengan komunitas Jogja Walking Tour (@jogjawalkingtour). Mereka menginisiasi penelitian warisan budaya Kampung Ketandan atau sering disebut Kampung Pecinan, pemukiman masyarakat Tionghoa sejak zaman Belanda.

Baca Juga: Lakukan Perjalanan Penyembuhan dengan Pond dan Phuwin di Little Big World

KOL melanjutkan wisata sejarah dan pindah ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Dibantu oleh beberapa abdi dalem, KOL mendapat penjelasan padat yang kaya akan ilmu.

Udara yang sejuk dan langit yang sedikit mendung seakan mengajak para KOL untuk menikmati minuman khas yang hangat dan penuh bumbu bernama Sendang Ayu. . Setelah meninggalkan Pasar Ngasem, KOL menyusuri lorong-lorong Kraton Kepanewon menuju Kopi Tadasih.

Agenda kunjungan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan masyarakat DIY menjadi salah satu pilar utama The Gateway of Java. Ambarrukmo tidak hanya berguna untuk mengenal ekosistem yang sudah ada, tetapi juga membuka peluang kolaborasi sebanyak mungkin.

Media Tour Gerbang Jawa (Spesial/Royal Ambarrukmo)Media Tour Gerbang Jawa (Spesial/Royal Ambarrukmo)

Di bidang kuliner lainnya, tahun ini The Gateway of Java juga berkolaborasi dengan Bhumi Bhuvana (@bhumibhuvana) dan Thiwul Ayu Mbok Sum dalam agenda makan siang yang menghadirkan dua pengalaman berbeda kepada KOL.

Eksplorasi kuliner di The Gateway of Java berlanjut dengan memperkenalkan KOL ke lokasi utara, Suara Dewandaru, sebuah kedai kopi di kaki Gunung Merapi.

Ambarrukmo tidak berhenti di Suara Dewandaru, melainkan berkolaborasi dengan pecinta kuliner Jakarta Iqbal Rachmat dan mixologist Retno Redwindsock. Perpaduan menu gabungan antara Chef Eko (Ambarrukmo) dan Iqbal Rachmat menghasilkan tujuh hidangan dari appetizer hingga dessert. Sementara itu, Retno menyajikan tiga minuman spektakuler dengan bahan baku seperti jahe merah, pakcoy, dan banyak bahan tradisional lainnya.

Imogiri menjadi target yang dipilih untuk dijelajahi. Terletak di Sungai Oyo, KOL mengajak Anda untuk mendaki dan menikmati keindahan alam Sriharjo. Yang spesial pada program trekking kali ini adalah momen brunch di tepi sungai. KOL disuguhi olahan pasta yang dimasak langsung oleh tim di Mie Depot 88 (@depotmie88).

Selain pemandangannya, Imogiri memiliki berbagai potensi, salah satunya Kampung Batik Giriloyo. KOL menghadiri workshop tie-dye di rumah Ibu Imaroh, pemilik Batik Sri Kuncoro.

Sebagai destinasi terakhir dalam rangkaian perjalanan, ARTJOG yang berlokasi di Jogja National Museum (JNM) ini menjadi sweet ending. KOL melihat karya 61 seniman Indonesia dipajang di lantai satu sampai tiga.

Selain menjelajahi Yogyakarta, Ambarrukmo menawarkan keramahan yang maksimal untuk membuat KOL merasa nyaman di semua kompleks hotel, Royal Ambarrukmo, Grand Ambarrukmo dan PORTA by The Ambarrukmo. Perjalanan media dari The Gateway of Java ini menjadi program tahunan Ambarrukmo, dengan komposisi KOL dan tujuan yang selalu berbeda di setiap pelaksanaannya.

Source: jogja.suara.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button