Amalan Sejati Toleransi - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Amalan Sejati Toleransi – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Ahmad Mufid Aryono (Istimewa/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Beberapa hari lagi Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 akan berlangsung di Solo. Berbagai persiapan dilakukan. Kongres yang semula dijadwalkan berlangsung dua tahun lalu itu ditunda karena pandemi Covid-19.

Penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah tahun ini membawa semangat baru bagi persiapan dan hal-hal lain yang akan muncul dari Muktamar tersebut.

Aksi Daihatsu Rocky, Harga Mobil Rp 200 Juta Jadi Hanya Rp 99.000

Kesibukan persiapan dilakukan panitia di tingkat pusat dan daerah. Panitia telah mempersiapkan segala sesuatunya agar pelaksanaan musyawarah tertinggi dalam organisasi Muhammadiyah berhasil dan lancar.

Persiapan meliputi arena konvensi, Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta dan di luar arena konvensi. Musyawarah Muhammadiyah dan Aisyiyah selalu dimeriahkan dengan kehadiran para penggembira.

Anda membutuhkan tempat tinggal. Kehadirannya tentu memicu persiapan di banyak tempat untuk menampungnya. Kehadiran para penggembira ini memberikan kesan berbeda bagi organisasi umat Islam di Indonesia.

Pemandu sorak ini melebihi jumlah peserta konvensi. Panitia harus memberikan sambutan yang hangat dan tidak mengecewakan para penggembira.

Sejumlah fasilitas pemerintah dan swasta di luar Muhammadiyah telah disiapkan untuk para pemandu sorak di Kongres ini. Pemerintah daerah di Soloraya merespons dengan menawarkan layanan kepada peserta konvensi dan pemandu sorak.

Perbaikan berbagai fasilitas umum, penyediaan dan peningkatan sarana transportasi, serta fasilitas gratis masuk ke tempat-tempat wisata di daerah yang sering dikunjungi peminat merupakan bagian dari respon pemerintah daerah terhadap Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48.

Semua ini untuk memberikan pelayanan dan fasilitas yang maksimal kepada para tamu yang datang dari seluruh Indonesia maupun mancanegara. Yang menarik dari Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Kota Solo tahun ini adalah penggunaan fasilitas yang dimiliki non-Muslim untuk panitia Muktamar dan penggembira.

Ini adalah sesuatu yang bisa dibanggakan dan menggembirakan. Toleransi nyata ditunjukkan dalam pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kota Solo. Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan Kota Solo, Pendeta Retno Ratih Suryaning Handayani mengatakan, pelayanan kepada para penggiat konvensi merupakan bagian dari kerjasama lintas agama.

Ini adalah langkah nyata menuju toleransi antaragama. Perbedaan agama tidak menjadi halangan untuk saling membantu ketika ada kekurangan fasilitas. Bantuan kemanusiaan tidak boleh bias terhadap identitas suku, agama, ras, atau golongan.

Bantuan dari perspektif kemanusiaan tidak harus membahas latar belakang agama atau etnis. Hal ini merupakan kesan yang sangat kuat bahwa Kota Solo yang dibangun melalui keberagaman sangat perlu bersinergi dalam keberagaman tersebut.

Hal ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan toleransi di Indonesia. Jangan merasa paling benar dan paling baik, tapi membantu orang yang berbeda agama bisa menjadi perilaku sehari-hari masyarakat kota Solo dan sekitarnya.

Pimpinan GKJ Manahan yang terletak di dekat Stadion Manahan, lokasi pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, menjadwal ulang kegiatan gereja ke waktu lain pada Sabtu pagi atau bersamaan dengan pembukaan Muktamar.

Manajemen GKJ Manahan menyediakan sebagian dari gedung gereja sebagai tempat peristirahatan para pemandu sorak, dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan oleh para pemandu sorak.

SD Kristen Kalam Kudus yang terletak di seberang Stadion Manahan juga memiliki 22 ruang kelas yang mampu menampung sekitar 200 orang untuk menampung sorak-sorai konvensi yang ingin beristirahat.

memabukkan

Kedua contoh toleransi tersebut merupakan praktik nyata yang perlu diulangi di masyarakat. Perbedaan pandangan atau keyakinan tidak akan menjadi halangan untuk saling bertukar misi kemanusiaan seperti pelaksanaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Meminjam fasilitas yang dimiliki lembaga keagamaan non-Islam, serta menyediakan fasilitas tersebut oleh pengelola untuk digunakan oleh anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah, merupakan praktik yang menggembirakan di Indonesia di tengah banyak kasus intoleransi berdasarkan perbedaan pandangan dan klaim didasarkan pada menjadi yang terbaik. diantara yang lain.

Jangan sampai keikhlasan sebagian warga untuk membantu sesama disalahpahami dan kemudian menimbulkan kegaduhan yang mengancam toleransi dalam keberagaman, terutama atas perbedaan agama. Masyarakat dapat belajar dari toleransi yang tulus sebagai bagian dari kejujuran sesama manusia yang dibutuhkan manusia di dunia ini untuk saling membantu.

Orang harus saling membantu ketika seseorang dalam kesulitan. Bahwa kodrat manusia tidak dapat berdiri sendiri, harus ada saling pengertian dan menghargai antar manusia, sekalipun berbeda keyakinan, berbeda pandangan, atau sama sekali berbeda.

Tingkat toleransi yang ditunjukkan oleh pimpinan SD Kristen GKJ Manahan dan Kalam Kudus Kota Solo kepada panitia dan penggembira muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah merupakan sebuah langkah kecil yang sering kita, khususnya di Kota Solo, perlu kontekskan. memberikan pelayanan kepada sesama manusia.

Inilah beberapa langkah kecil dari pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk memajukan dan mencerahkan Indonesia sesuai tema Muktamar Memajukan Indonesia, mencerahkan sesama.

Selamat datang kepada para peserta dan pemandu sorak Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Solo dan Soloraya pada umumnya. Silahkan menikmati semua fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh panitia dan pemerintah setempat.

Menyampaikan dan menularkan kebaikan masyarakat Kota Solo, keramahan dalam keberagaman, kebaikan tanpa memandang status dan identitas kepada teman dan kerabat yang tidak bisa datang ke kota Solo. Sebarkan kegembiraan toleransi dan sebarkan kebaikan di seluruh Indonesia.

(Esai ini dimuat di Harian Solopos edisi 12 November 2022. Penulis adalah jurnalis Solopos Media Group.)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button