Aliran air baku PDAM Kota Bogor tersumbat sampah - WisataHits
Jawa Barat

Aliran air baku PDAM Kota Bogor tersumbat sampah

Aliran air baku PDAM Kota Bogor tersumbat sampah saat musim hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor melakukan penjernihan atau penjernihan sungai di sepanjang Sungai Cisadane sepanjang 11 kilometer. Kegiatan ini dilakukan karena sampah yang menyumbat saluran Perumda Tirta Pakuan menghambat aliran air baku ke instalasi pengolahan limbah.

Presiden dan Direktur Perumda Tirta Pakuan Rino Indira Gusniawan mengatakan 80 persen air baku Perumda Tirta Pakuan berasal dari Sungai Cisadane. Sehingga jika kondisi sungai memburuk, produksi air minum juga akan terhambat.

“Biasanya di musim hujan seperti ini terhambat oleh sampah yang menyumbat saluran kami sehingga menghalangi aliran air baku ke IPA kami. Itu yang menjadi dasar kami melakukan pembersihan,” kata Rino RepublikRabu (20.7.202).

Selain itu, kata dia, sejumlah perahu tersangkut sedimen saat penyeberangan sungai yang dilakukan bersama sejumlah masyarakat, DPRD Kota Bogor, Kodim 0606 Kota Bogor dan Korem 061 Suryakencana. Diperkirakan sedimen yang ada mengalami peningkatan.

Lebih lanjut Rino menjelaskan, Perumda Tirta Pakuan hanya bisa memproduksi setengah dari kapasitas yang diasumsikan dalam hal kerugian. Karena separuhnya terkena dampak sedimentasi air baku yang semakin memburuk.

“Biasanya 1800 liter per detik, kami hanya bisa memproduksi sekitar 900 liter per detik. Jadi biaya dan segala macam biayanya sangat tinggi,” katanya.

Tidak hanya itu, kerugian terbesar, kata dia, adalah masyarakat tidak bisa menikmati layanan Perumda Tirta Pakuan secara normal. Akibatnya sampah rumah tangga ditemukan pada Rabu (20/7) pagi hingga siang hari saat melintasi sungai.

“Beberapa orang membuang sofa tiga dudukan dan membuangnya di tepi sungai. dominasi limbah domestik. Ranting karena banyak cabang di sekitar bank, tapi kebanyakan sampah plastik, popok, minuman kemasan,” jelas Rino.

Selain membersihkan sungai, kata Rino, penghijauan dan pembangunan sumur resapan juga dilakukan bersamaan dengan CSR untuk menjaga aliran air Perumda Tirta Pakuan.

“Sepanjang jalan juga banyak potensi wisata, tapi yang mengejutkan banyak sampah. Jadi jika kita ingin memanfaatkan Sungai Cisadane, masyarakat, pemerintah dan perusahaan yang akan membersihkan sampah tersebut,” ujarnya.

Source: www.republika.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button