Alhamdulillah akses Wisata Gunung Bromo bisa dilalui pasca longsor : Okezone Travel
PENGAWAS Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana BPBD Probolinggo, Jawa Timur, Aries Setyawan membenarkan akses Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo sudah bisa dilalui setelah pembersihan material longsoran.
“Hari ini akses Gunung Bromo melalui Kecamatan Sukapura di Kabupaten Probolinggo sudah lancar karena material longsoran sudah dibersihkan oleh petugas bersama pada Minggu malam, 27 November 2022,” ujarnya mengutip Antara.
Hujan deras yang mengguyur kawasan Gunung Bromo selama lima jam akhir pekan lalu menyebabkan tebing di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura, runtuh dan material longsor menutup akses jalan menuju objek wisata Gunung Bromo.
Kemudian pada sore harinya terjadi empat kali longsor berturut-turut di tempat yang sama di empat titik, sehingga BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, Tagana dan Muspika Sukapura melakukan penanganan material longsoran sehingga akses jalan menuju Gunung Bromo bisa dibuka.
Untuk membuka akses jalan yang tertimbun longsor, petugas menggunakan alat berat untuk membersihkan material longsor dengan cepat agar sejumlah wisatawan dan masyarakat dapat melintas.
“Hari ini dilanjutkan dengan kegiatan pembersihan sisa material longsor di Dusun Jurang Jontro, Desa Wonokerto, dan pemberian bantuan kepada warga yang terkena longsor di Desa Sariwani, Kecamatan Sukapura oleh Dinas Sosial dan BPBD,” ujarnya.
Baca juga: Lifebuoy x MNC Peduli mengajak masyarakat berbagi kebaikan dengan donasi rambut, Save the Date!
Ia mengimbau wisatawan dan masyarakat untuk mewaspadai kawasan tebing menuju Gunung Bromo yang rawan longsor selama beberapa jam saat hujan deras di Kabupaten Sukapura.
“Kami menghimbau untuk selalu berhati-hati saat melintasi kawasan puncak tebing rawan longsor saat berkendara menuju kawasan Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.
Selain Desa Wonokerto, longsor juga terjadi di Dusun Tersono, Desa Sapih, Kecamatan Lumbang, yang menyebabkan longsornya dinding penahan tanah (TPT) di sekitar rumah warga.
Source: news.google.com
