Akhir pekan di Masjid Raya Al-Jabbar, destinasi wisata baru di Bandung - WisataHits
Jawa Barat

Akhir pekan di Masjid Raya Al-Jabbar, destinasi wisata baru di Bandung

Akhir pekan di Masjid Raya Al-Jabbar, destinasi wisata baru di Bandung

bandung, NU online
Kini ada destinasi wisata religi baru di kota Bandung yaitu Masjid Raya Al Jabbar yang terletak di Jalan Cimencrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat. Masjid ini baru diresmikan pada 30 Desember 2022 dan menjadi magnet wisata baru di kota kembang tersebut. Di akhir pekan, masjid ini sudah ramai dikunjungi pengunjung yang ingin berwisata religi.

Tak hanya warga sekitar, masjid yang dibangun di atas danau buatan ini juga ramai dikunjungi warga dari luar kota. Pada Minggu (15/1/2023) wartawan NU online berkesempatan mengunjungi masjid dengan desain unik dan merasakan langsung suasana akhir pekan, sekaligus berbincang dengan salah satu pengunjung.

Ditemukan NU online Di lokasi, salah seorang pengunjung bernama Rahmat mengaku sengaja datang ke Masjid Raya Al-Jabbar bersama istri dan putrinya. “Dede (putri) minta lihat Masjid Al-Jabbar,” kata Rahmat.

Tiba di lokasi pukul 11.30 WIB dari Cimahi, Jawa Barat, Rahmat mengaku harus menempuh perjalanan 1,5 jam dari tempat tinggalnya untuk sampai ke masjid tersebut. Dia berangkat jam 9 pagi dengan sepeda motor pribadi.

“Saya bepergian dengan sepeda motor dan juga macet ketika saya ingin masuk ke sini. Bagaimana jika Anda sedang mengemudi,” katanya.

Sejak dibuka, animo masyarakat untuk berkunjung ke Masjid Al Jabbar sangat besar. Rombongan dari luar bahkan menggunakan bus untuk mengunjungi masjid yang konon berkapasitas 33.000 jamaah itu.

Sayangnya, akses dari dan ke Masjid Al Jabbar belum bisa dikatakan tertib. Akses jalan yang sempit membuat laju kendaraan melambat. Selain itu, fasilitas parkir resmi untuk administrasi Masjid Al-Jabbar masih belum tersedia.

Kendaraan pengunjung diparkir “berhamburan” di sekitar masjid karena tidak ada tempat parkir. Mereka memarkir kendaraannya di luar masjid dan milik warga. Hal ini semakin memperparah banyaknya kendaraan yang keluar masuk Masjid Al Jabbar yang terhubung dengan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

“Diparkir saja di situ (depan masjid),” kata Rahmat.

Sebagai pengunjung, Rahmat berharap fasilitas parkir resmi yang dikelola Masjid Al Jabbar segera tersedia, mengingat parkir yang tidak rapi mengganggu arus kendaraan yang keluar masuk Jalan Cimencrang yang sempit, “macet” memiliki pergerakan yang lambat.

“Mudah-mudahan ada tempat parkir. ayo kita parkir Tidak bingung, Tidak di mana-mana,” katanya.

Dibalik pembangunan Masjid Al-Jabbar

Diluncurkannya akun Instagram resmi @masjidrayaaljabbar, latar belakang dibangunnya Masjid Raya Al Jabbar adalah mayoritas penduduk provinsi Jawa Barat beragama Islam. Meski mayoritas penduduknya beragama Islam, Jawa Barat belum memiliki masjid besar yang bisa menjadi tempat kegiatan keagamaan berskala besar dan menjadi pusatnya.

Hal itu dibuktikan dengan terbatasnya kapasitas Masjid Raya Provinsi Jawa Barat yang terletak di Alun-alun Bandung, dan Masjid Pusdai di Jalan Diponegoro. Dimaklumi masih belum memiliki masjid yang menjadi ikon nilai religi yang kokoh seperti Masjid Istiqlal Jakarta atau Masjid Kubah 99 Sulawesi Selatan, maka lahirlah ide pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar.

Masjid Raya Al-Jabbar sendiri membutuhkan waktu 7 tahun untuk dibangun. Tahap awal dimulai pada 2017 dan akan selesai pada akhir Desember 2022. Proses konstruksi terhenti pada tahun 2020 karena wabah Covid-19.

Pada 2015-2017, perancangan masjid dilakukan oleh Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat yang saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Pembebasan lahan dimulai pada 2017. Selain itu, peletakan batu pertama Masjid Al Jabbar pada 29 Desember 2017 menandai dimulainya pembangunan.

Pada tahun 2018, pengembangan Tahap I terdiri dari:

– Bangunan utama Masjid Al Jabbar dengan luas 99 mx 99 m
– Penutup atap Kubah Utama terdiri dari 6.136 panel kaca yang disusun seperti sisik ikan
– 88 kanopi di atap Kubah Utama
– Bingkai menara dengan ketinggian 99 m
– Ruang luar untuk ruang terbuka
– Instalasi WTP (instalasi Pengolahan Air)

Pada tahun 2019, pengembangan Tahap II akan meliputi:

– Pembangunan konstruksi jembatan, konstruksi kolam refleksi dan konstruksi bujur sangkar
– Pemasangan lantai/keramik di lantai dasar
– Pemasangan plafon di lantai dasar
– Peningkatan ramp untuk orang cacat
Pengembangan Situs Web
– Talang air hujan, lubang pembuangan, AC dan alat penyiram
– Generator cadangan

Pada tahun 2020, pengembangan Tahap III meliputi:

Overstek halaman depan, tumpukan lembaranPenggalian sekitar masjid, struktur rumah pompa, pelat penutup lantai dan orprit jembatan
– Pengaspalan jalan beton dan penyiapan tanah
– Pasang pintu dan jendela, pekerjaan pemipaan

Akhir 2021-2022, memasuki pengembangan Tahap IV antara lain:

– Pekerjaan masjid: karya senilangit-langit masjid, pekerjaan lantai, kilat khusus, Sistem suara, mineral, di luar
– Finishing interior ma’rodh: struktur, interior, MEP dan multimedia
– Profesi lanskap: situs, taman, MEP dan fasilitas sanitasi, menara pengintai

Kemudian, pada tahun 2022, tepatnya pada tanggal 30 Desember 2022, akan dilakukan peresmian Masjid Al-Jabbar.

Reporter: Nuriel Shiami Indiraphasa
Penerbit : Muhammad Faizin

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button