Akan ada teman tematik baru di Bandung, nilainya hampir Rp 1 miliar
bandung –
Pemerintah Kota Bandung telah memulai pengerjaan Proyek Pembangunan Sister City Park di Jalan Seram, Kota Bandung. Proyek, yang menelan biaya hampir Rs 1 miliar, sekarang sedang dilelang ke vendor.
Rizki Kusrulyadi, Pelaksana Tugas Kepala Kawasan Perumahan dan Permukiman (DPKP) Kota Bandung, mengatakan konsep sister city Taman akan menggabungkan semua monumen kerja sama pemerintah dengan beberapa kota asing. Pemerintah kota menawarkan wisata pendidikan sejarah pada rencana pengembangan taman.
“Ya, kami berencana mengembangkan konsep monumen kota kembar, yang selama ini tersebar dan akan disatukan dalam satu taman. Sekaligus untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang kerjasama yang telah dilakukan Pemkot Bandung dengan beberapa kota besar,” kata Rizki. detikJabarSelasa (9/8/2022).
Rizki menjelaskan, pembangunan Sister City Park akan dilakukan dalam dua tahap. Bagian pertama yang saat ini sedang dilelang akan menggabungkan monumen kuno ke dalam taman.
“Segmen pertama, desainnya nanti menghadap Jalan Riau. Kami menggabungkan monumen yang ada (sister city), tetapi kami tidak merestorasi monumen yang sekarang terletak di beberapa titik jalan, “katanya.
Meski sudah dirancang dan dilelang ke calon penawar, Rizki mengakui ada kendala besar dalam rencana pengembangan Sister City Park. Karena di lokasi proyek taman baru nanti akan ada sistem pembuangan limbah yang bisa menghambat perencanaan semula.
“Ada saluran drainase untuk air kotor, itu tantangan bagi kami karena baunya juga lumayan. Tapi kita akan coba perbaiki dengan Sister City Park,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Bandung berencana membangun theme park baru pada 2022. Taman tersebut bertajuk Taman Sister City, yang menggambarkan hubungan kerjasama antara Kota Bandung dengan beberapa kota lain di luar negeri.
Rencana pembangunan taman ini semula dianggarkan sebesar Rp 1.000.093.380 atau lebih dari Rp 1 miliar. Kini, setelah dilelang di situs LPSE, pagu anggarannya Rp 999,8 juta.
(Ral/Bola)
Source: www.detik.com
