Air Terjun Gulingan, Sejarah Awal Petilasan, Hingga Pesona Alam di Grobogan - WisataHits
Jawa Tengah

Air Terjun Gulingan, Sejarah Awal Petilasan, Hingga Pesona Alam di Grobogan

Air Terjun Gulingan merupakan objek wisata alam di Grobogan yang masih asri dan belum tersentuh tangan manusia sekalipun, mulai dari jalur trekking hingga fasilitas di lokasi utamanya.

Air Terjun Gulingan sebenarnya bisa menarik perhatian wisatawan jika ditata dengan baik, apalagi debit airnya cukup stabil dan berasal dari mata air langsung.

panci tiraipanci tirai. Google Maps. Sumber: Chandra Christalisana

Dan perlu diketahui bahwa Wisata Air Terjun Gulingan Grobogan di Jawa Tengah juga bisa dijadikan sebagai destinasi wisata keluarga.

lihat juga: bledug kuwu

Alasan utamanya karena jalur trekkingnya tidak terlalu curam. Namun, di beberapa tempat jalurnya sangat curam dan membutuhkan kehati-hatian ekstra bagi Anda yang membawa anak kecil.

Dan inilah rating air terjun Gulingan Grobogan yang telah kami siapkan untuk anda sebagai referensi pertama untuk menentukan tempat wisata di Grobogan saat liburan.

Lokasi Air Terjun Gulingan

Lokasi Air Terjun Gulingan berada di alamat Desa/Desa Sedayu, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah.

pemandangan berburu yang kerenpemandangan berburu yang keren. Google Maps. Sumber: Duta Sunging Drajati

Bagi anda yang ingin mengunjungi objek wisata Air Terjun Gulingan sebaiknya menggunakan sepeda motor untuk memperpendek jarak trekking.

Jarak dari Alun-Alun Grobogan atau Alun-Alun Purwodadi ke objek wisata Air Terjun Gulingan sekitar 16 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 40 menit.

Lihat juga: Ganesha tidur Banjarejo

Penulis terlebih dahulu harus memberikan disclaimer mengenai pernyataan bahwa trekking menuju lokasi utama Air Terjun Gulingan dapat digunakan sebagai wisata keluarga.

Anak-anak yang memenuhi syarat untuk hadir harus telah menghadiri setidaknya kelas 5. Itu berarti jarak trekking sekitar 800 meter dan ada bagian yang curam di beberapa tempat.

Trekking awal adalah melalui area perkebunan jagung milik masyarakat sekitar. Dan wilayahnya berada di ketinggian, jadi dalam cuaca yang menguntungkan pemandangannya sangat enak dipandang.

Jalur trekking menuju lokasi utama Air Terjun Gulingan Purwodadi masih belum terbentuk, masih berupa lapisan bumi biasa. Bahkan saat berkendara melalui turunan, masih belum ada tangga.

Karena Curug Gulingan cukup tinggi, pemandangan sudah bisa dilihat meski belum sampai ke kota induk. Berhati-hatilah saat mulai menuruni bukit dan berjalan di bebatuan karena cukup licin.

Dan yang terpenting, selama perjalanan, pengunjung perlu menyiapkan perbekalan, serta alat-alat yang diperlukan. Karena di kawasan wisata Air Terjun Gulingan masih minim fasilitas umum, termasuk kantin.

Trekking yang harus dilaluiTrekking yang harus dilalui. Google Maps. Sumber: Chandra Christalisana

Tiket Masuk Air Terjun Gulingan

Tiket masuk ke Air Terjun Gulingan masih gratis untuk saat ini. Pengunjung hanya disarankan untuk membayar biaya parkir saja.

Lihat juga: Air Terjun Widuri

Jam buka Air Terjun Gulingan

Sejauh ini, belum ada keputusan resmi tentang jam operasional Air Terjun Gulingan. Namun pengunjung akan kembali saat hari menjelang sore atau saat akan turun hujan.

Fasilitas Air Terjun Gulingan

Fasilitas wisata di Air Terjun Gulingan masih sangat minim, bahkan di sepanjang jalur trekking menuju kota induk. Namun bagi sebagian kalangan, kondisi yang masih asri menjadi daya tarik tersendiri.

sangat kerensangat keren. Google Maps. Sumber: Fahri Luthfi

Daya Tarik Air Terjun Gulingan

1. Sejarah awal sebagai Petilasan

Sebelum objek wisata Air Terjun Gulingan yang pertama populer sebagai objek wisata alam dikenal dengan nama Petilasan spot atau wisata religi.

Kemudian, sekitar tahun 2015, kawasan ini baru mulai dikenal masyarakat sebagai destinasi wisata alam. Oleh karena itu, jangan heran jika masih ada situs Petilasan di kota induk.

dikelilingi oleh alam yang indahdikelilingi oleh alam yang indah. Google Maps. Sumber: Aam Murya

2. Air yang jatuh seperti tirai putih

Meskipun airnya berasal dari mata air langsung, sangat sedikit air yang jatuh selama periode kering yang berkepanjangan, termasuk di kolam utama.

Namun di sisi lain, saat debit airnya besar, pemandangan yang tersaji bagaikan tirai putih besar yang indah karena airnya mengalir dari ketinggian sekitar 30 meter.

Source: www.nativeindonesia.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button