Agrowisata sawah melibatkan petani lokal - WisataHits
Jawa Tengah

Agrowisata sawah melibatkan petani lokal

BERITA TANJUNGPANDAN, BABEL – Bupati Belitung Sahani Saleh dan Isyak Meirobie tersenyum dan berfoto di Agrowisata Iding-iding Bahagia, Desa Air Saga, Tanjungpandan, Selasa (15/11).

Seragam khaki dan caping terlihat familiar saat memilih gaya terbaik. Pose jari dengan simbol hati atau finger heart ala Korea Selatan, maka pose Let’s Go Belitung dipilih oleh keduanya.

Agrowisata Iding-iding Sawah merupakan tujuan wisata yang berdedikasi. Terletak di area persawahan milik kelompok tani, properti ini menyediakan tempat dengan spot foto yang instagramable dan wisata edukasi menanam dan membudidayakan padi dan sayuran. Tempat ini juga menyajikan makanan bedulang dengan nuansa sawah yang khas.

Aneka kuliner khas Belitung seperti gangan, sambal sereh dan aneka lauk pauk tersaji di atas nampan. Saat makan siang, pengunjung dimanjakan dengan hijaunya tanaman padi dan semilir angin yang berhembus di cuaca panas.

Objek wisata baru di Desa Air Saga yang berada tepat di Jalan Sawah Dusun Air Serkuk ini digarap oleh tim mahasiswa dari Politeknik Belitung. Selama lima bulan, kelompok mahasiswa yang dipimpin oleh Eka Nuraini ini membangun shelter, spot foto, memperbaiki gubuk petani, dan membangun jalan setapak yang menjadi daya tarik wisata baru di dekat kota.

“Latar belakang pengembangan objek wisata ini adalah masalah lingkungan dan ekonomi. Setelah melakukan kajian terhadap potensi yang ada, kami mengusulkan agrowisata dan kelompok tani menyambutnya,” ujar perwakilan tim mahasiswa pengembangan agrowisata, Sartika.

Gagasan mahasiswa Universitas Belitung ini disambut baik oleh kelompok tani Iding-iding Bahagia. Keterbukaan kelompok 30 petani itu juga melihat potensi pengembangan wisata. Sehingga, sambil menunggu panen padi yang berlangsung selama 3-4 bulan, mereka tetap bisa mendapatkan penghasilan dari kegiatan wisata yang ditawarkan.

“Kami juga melihat ada tempat wisata di Jawa yang menggunakan sawah, jadi kami ingin bekerja sama. Khusus untuk perempuan, ada juga penghasilan dari menyiapkan makanan bedulang,” ujar Ketua Kelompok Tani Iding-iding Bahagia Junaidi.

Ia pun berharap setelah diresmikan, objek wisata ini dapat terus lestari dan menjadi penunjang pengembangan pariwisata di Belitung.

Bupati Belitung Sahani Saleh yang meresmikan agrowisata sawah memuji hasil karya mahasiswa Politeknik Belitung. Menurutnya, langkah yang diambil merupakan bukti nyata di samping belajar di perguruan tinggi.

“Oleh karena itu, pengembangan objek wisata ini tidak boleh diam, harus tetap lestari,” ujar pria yang akrab disapa Sanem itu.

Pengembangan obyek wisata dengan pemanfaatan lahan sawah juga menunjukkan bahwa konsep wisata dan ketahanan pangan dapat berjalan beriringan. Gagasan menghadirkan pariwisata sebagai tambahan potensi ekonomi sambil menunggu panen padi juga diapresiasi Bupati Belitung selama dua periode ini.

Konsep wisata berbasis alam juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengembangan pariwisata di Negeri Laskar Pelangi. Dengan potensi alam yang mempesona dipadukan dengan semangat, kreativitas dan inovasi kelompok masyarakat, khususnya pemuda, merupakan modal yang luar biasa.

“Saya harap ini bisa memotivasi pemuda dan kelompok masyarakat lainnya bahwa pariwisata bisa dikembangkan oleh siapa saja dan ini buktinya,” ujarnya.

Hartian Ramadhan, direktur Politeknik Belitung, menegaskan pengembangan agrowisata berasal dari hibah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Perguruan tinggi yang sebelumnya bernama Akademi Manajemen Belitung (AMB) ini menerima dua beasiswa untuk dua kelompok mahasiswa.

“Politeknik Belitung menerima dua beasiswa yang diperuntukkan bagi dua kelompok mahasiswa,” kata Hartian.

Selain untuk mengembangkan agrowisata di Iding-iding Bahagia, dana hibah juga akan digunakan untuk membiayai tim mahasiswa yang sedang mengerjakan bank sampah digital di Desa Air Saga.

“Dana tersebut diperuntukkan bagi pengembangan agrowisata Iding-iding Bahagia yang kini sudah berjalan. Sedangkan hibah lainnya diperuntukkan bagi tim mahasiswa yang menggarap bank sampah digital di Desa Air Saga,” jelasnya. (Jernih)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button