Advertisement untuk kawasan Simpang Lima didesain lebih bersih, begitu Council reply - Hello Semarang - WisataHits
Jawa Tengah

Advertisement untuk kawasan Simpang Lima didesain lebih bersih, begitu Council reply – Hello Semarang

Halo Semarang – Perubahan wajah kota Semarang khususnya di pusat kota seperti di kawasan Simpanglima yang sekarang berubah secara signifikan dan terlihat lebih bersih dan tertata setelah penataan baliho Kota Semarang oleh Dinas Tata Ruang (Dstaru), adalah diakui Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Muhammad Afif menjawab.

Menurut Afif, perubahan yang lebih bersih dan indah juga akan dirasakan masyarakat saat melewati lokasi-lokasi strategis dan ikon wisata kota Semarang, yakni kawasan Simpang Lima. Sehingga tidak ada lagi anggapan masyarakat bahwa kawasan Simpang Lima adalah hutan iklan.

“Dulu, saat saya melewati kawasan Simpanglima, penuh dengan baliho yang dipasang tidak beraturan sehingga terlihat semrawut. Sekarang terlihat lebih bersih sehingga tidak semua billboard terpasang tetapi sebagian besar billboard telah diganti dengan videotron yang modern dan praktis.”

Dia mendorong Dinas Tata Ruang (Distaru) menempatkan baliho di lokasi-lokasi strategis karena menggambarkan potret wajah Kota Semarang dan dapat meningkatkan kesan kebersihan dan ketertiban wisatawan dari luar Kota Semarang saat berkunjung ke sekitarnya.

“Kalau orang luar datang ke sini pasti ke ikon Semarang di Simpang Lima, jadi penting untuk membentuk wajah kota agar menarik wisatawan. Oleh karena itu, billboard perlu ditata sedemikian rupa sehingga tidak semua spanduk dan poster dipasang,” jelasnya.

Afif mengatakan, meski Videotron lebih modern dan praktis, cepat mengubah kontennya jika diperlukan. Namun, tidak semua billboard harus diubah menjadi videotron, yang dapat disesuaikan tergantung titik penempatannya.

“Bahkan, Videotron semakin marak, terutama di kota-kota besar lainnya, misalnya di jalan-jalan dan gedung-gedung tinggi. Serta dapat memberikan gambar dan suara untuk media iklan, dapat menarik khalayak dibanding iklan tradisional. Tapi selama baliho tradisional tidak mengganggu pemandangan dan penempatannya diatur, meski letaknya tidak terlalu strategis, tidak perlu mengubah semuanya,” pungkas Afif. (HS-06)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button