Aduh! Tulisan Sunda di Plaza Balai Kota Sukabumi Ternyata Salah | Berita Jawa Barat - WisataHits
Jawa Barat

Aduh! Tulisan Sunda di Plaza Balai Kota Sukabumi Ternyata Salah | Berita Jawa Barat

Wow! Aksara Sunda yang baru diresmikan di Alun-Alun Balai Kota Sukabumi, dinilai salah oleh Dewan Kesenian Kota Sukabumi. Simak penjelasannya di sini. Tentang detik_jabar

Plaza Balai Kota Sukabumi baru saja diresmikan. Namun aksara Sunda di lokasi ini dinyatakan tidak benar oleh Dewan Kesenian Kota Sukabumi.

Sukabumi Plaza Balai Kota Sukabumi baru saja diresmikan pada 10 November lalu oleh Walikota Sukabumi Acmad Fahmi. Peresmian itu menarik perhatian para pemerhati budaya karena aksara Sunda di atas landmark Balai Kota Sukabumi dianggap tidak benar. Ia mengaku pertama kali mengetahui kesalahan penulisan aksara Sunda setelah dibagikan foto peresmian Plaza Bakai Kota oleh teman Yayasan Dapuran Kipahare, sebuah yayasan yang didedikasikan untuk sejarah, seni, dan budaya.

Lanjut membaca:
www.detik.com »

Di bawah hujan lebat, Wali Kota Malang menemui Arema dan mendukung penyelidikan tragedi Kanjuruhan

Wali Kota Malang Sutiaju menemui massa Areman yang berkumpul di depan Balai Kota Malang, Kamis (11/10). Baca selengkapnya >>

Weekend di Jakarta, coba wisata sejarah di Kota Tua |Republika OnlineKota tua yang berganti nama menjadi Kota Batavia ini menawarkan wisata sejarah.

Kepala Otoritas: IKN akan menjadi kota paling berkelanjutan di dunia“Kami sedang membangun IKN Nusantara menjadi salah satu kota paling berkelanjutan tidak hanya di Asia tetapi juga di dunia,” Ketua Otoritas IKN Nusantara, Bambang Susantono. IKNN Nusantara G20 Indonesia

Di Bali, Gubernur Ridwan Kamil memaparkan potensi investasi di kawasan RebanaRidwan Kamil menjelaskan rencana pengembangan 13 kota baru di kawasan Rebana yang meliputi 8 kabupaten/kota yaitu Subang, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Sumedang, Kota dan Kabupaten Cirebon.

Garut diguncang gempa berturut-turut terasa bagi SukabumiGempa bermagnitudo 5,0 berpusat di Garut, Tasikmalaya Warga dikejutkan dengan getaran yang cukup kuat. Guncangan terakhir dirasakan pada pukul 20.18 WIB.

Sukabumi punya tiga ikon wisata kuliner, heritage hingga wisata hiking |Republika OnlinePerkembangan ketiga ikon ini akan mengubah perekonomian dan struktur kota.

Sukabumi diguncang gempa tiga kali dalam satu jam Sukabumi, Jawa Barat, diguncang gempa tiga kali dalam waktu satu jam pada Sabtu malam (11 Desember 2022).

Tulisan Sunda di Plaza Balai Kota Sukabumi.REPUBLIKA.Jumat 11 November 2022 13:52 WIB Kepala Badan Otoritas Ibukota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono pada Konferensi Tingkat Tinggi Experts and Leaders Panel (HELP) Kepresidenan G20 di Badung, Bali, Jumat (11/11/2022)

(Foto: Siti Fatimah/detikJabar) Sukabumi – Alun-alun Balai Kota Sukabumi baru saja diresmikan pada 10 November oleh Walikota Sukabumi Acmad Fahmi. Peresmian tersebut menarik perhatian pemerhati budaya karena aksara Sunda di atas landmark Balai Kota Sukabumi diyakini tidak benar. Demikian disampaikan Yan Ilham, aktivis Seni Budaya Kota Sukabumi, sekaligus Dewan Kesenian Kota Sukabumi. Bambang menjelaskan, hal tersebut akan terwujud karena pengembangan IKN Nusantara mengutamakan aspek livable, yakni memperhatikan lima elemen kota modern masa depan, yaitu green, smart, inklusif, tangguh dan berkelanjutan. Ia mengaku pertama kali mengetahui kesalahan penulisan aksara Sunda tersebut setelah foto peresmian Plaza Bakai Kota oleh teman Yayasan Dapuran Kipahare, sebuah yayasan yang didedikasikan untuk sejarah, seni dan budaya, dibagikan. Wisatawan bisa memulainya dengan mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik di kawasan perkotaan Batavia. Baca juga: Saat Mak Erot Taklukkan Popularitas Tempat Wisata di Cisolok “Kemarin ada acara peresmian, peresmian Balai Kota (Plaza).

Teman saya upload, kang sandi kipahare. Pengadilan ini menangani masalah perdata seperti hak milik, perceraian, tunggakan pajak dan lain-lain. Bahkan, pemerintah merancang IKN Nusantara menjadi kota hutan lestari, yang hanya menyumbang sekitar 25 persen dari seluruh IKN yang menjadi lingkungan binaan. Saat saya cek di sana (ada salah ketik), ada perbedaan antara aksara dengan aksara biasa dan aksara Sunda di atas, yaitu bukan Balai Kota Sukabumi. kata Yan saat dihubungi Sabtu (12/11/2022). Yan menjelaskan bahwa arti tertulis dari aksara Sunda baku tidak berarti “Balai Kota Sukabumi”. melainkan “Api Kata Sukanyama”. Lantai 1 Museum Fatahillah adalah Kantor Gubernur Jenderal. Menurutnya, aksara Sunda yang baku adalah “Balai Kota Sukabumi”. seharusnya ᮄ , sedangkan saat ini ditulis . “Hal ini dipadukan dengan kawasan terbangun yang sangat terkontrol sehingga memungkinkan pihak berwenang untuk meminimalkan emisi karbon dalam kota (IKN Nusantara),” jelasnya. "Bukan menggunakan huruf ‘Ba’ tapi menggunakan huruf ‘Sein’ sebelumnya, dan entah karena salah penulisan atau apa,” ujarnya. Pada tahun 1990-an, pemerintah meresmikan gedung tersebut sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik.

Aksara Sunda di Alun-alun Balai Kota Sukabumi. Foto: Siti Fatimah/detikJabar Hal itu ia bagikan melalui akun Instagram Kominfo Kota Sukabumi, namun tidak ada tanggapan. Di seberang Museum Fatahillah, wisatawan dapat mengunjungi Meriam Si Jagur, sebuah meriam kuno peninggalan Portugis yang sebelumnya ada di Museum Fatahillah. “Pembangunan Lembaga Ilmu Pengetahuan Nasional Nusantara merupakan proses pembangunan dengan konsep gotong royong. Yan Ilham juga menyarankan agar Pemkot Sukabumi segera memperbaiki kesalahan ejaan tersebut. Dia memastikan bahwa kata-kata “Di Atas Kata Sukanyama” tidak ada artinya saat ini. Akhirnya, karena pemeliharaan Museum Fatahillah, pihak pengelola memindahkan Meriam Si Jagur dari museum tersebut. “Jangan malu karena ini biasa bagi masyarakat umum yang tidak mengerti aksara Sunda.

Namun bagi yang mendapatkannya, pasti akan menjadi sesuatu yang lucu. Bagi orang Indonesia, simbol itu dianggap cabul atau cabul, tetapi bagi orang Portugis itu memiliki arti. Kok bagian depan Balai Kota salah eja" dia berkata. Baca juga: Polisi Selidiki Pengrusakan Tembok Gedung Sekolah Sukabumi Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi Dida Sembada, terkait kesalahan standar aksara Sunda di landmark Balai Kota Sukabumi, mengatakan pihaknya hanya akan melakukan pengecekan ulang. Bagi mereka, simbol itu berarti doa kebahagiaan. “Harus kita tindak lanjuti lagi, nanti kita akan memberikan keterangan resmi benar atau salahnya,” ujarnya. Kata Dida dengan kasar. (bola/bola). Sementara itu, bagi orang Amerika, simbol itu adalah lelucon yang dibagikan oleh orang tua dan anak-anak.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button