Adhi Karya Promosikan Pariwisata dan Percepat Pembangunan Tol Solo Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Adhi Karya Promosikan Pariwisata dan Percepat Pembangunan Tol Solo Jogja

Bisnis.com, SOLO – PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) gencar menyelesaikan pembangunan jalan tol Solo-Jogja dengan total panjang 96,57 kilometer. Tol pertama yang akan melintasi Jogja ini diharapkan dapat mendongkrak pariwisata di daerah Solo dan Jogja.

Direktur Teknik PT Jogja Solo Marga Makmur Pristi Wahyono mengatakan saat ini pembangunan jalan tol tersebut memasuki pembangunan Seksi 1 ruas Kartosuro – Purwomartani sepanjang 42,38 kilometer.

Ada dua paket pembangunan di seksi 1 yaitu Paket 1 Solo – Klaten sepanjang 22,3 kilometer dan Paket 2 Klaten – Purwomartani sepanjang 20,08 kilometer. Pada Paket 2, pembebasan lahan sudah mencapai 30,1 persen dan konstruksi sudah dimulai.

“Lahan yang dibebaskan dalam Paket 1 sudah mencapai 73,6 persen. Sedangkan pembangunan fisiknya sudah mencapai 40,5 persen,” ujarnya kepada Tim Eksplorasi Badan Usaha Milik Negara Indonesia, Selasa (20/9/2022).

Pembangunan jalan tol Solo-Jogja telah dimulai pada tahun 2021. Pembangunan tol pertama yang melintasi kawasan Jogja ini menelan biaya total Rp 26,6 triliun. Sementara realisasi belanja modal untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja mencapai Rp 1,7 triliun atau 6,7 persen sejauh ini.

Pembangunan jalan tol Solo-Jogja Tahap I dijadwalkan selesai pada kuartal II tahun 2024. Ini termasuk uji kelayakan operasional untuk beroperasi pada Q3 2024.

Dikatakannya, Adhi Karya selaku kontraktor pelaksana saat ini sedang gencar membangun Tol Solo Jogja untuk mencapai tujuan tersebut karena Proyek Tol Solo Jogja sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Adhi Karya juga gencar menyelesaikan tol Solo Jogja agar berbagai manfaat pembangunan tol tersebut bisa cepat dirasakan masyarakat, salah satunya menggenjot sektor pariwisata di kedua kota tersebut.

“Jadi tol Solo-Jogja akan melewati dua kota besar di Jawa, yakni Solo dan Jogja. Kedua kota ini jelas merupakan kota budaya, pariwisata, dan pendidikan. Tentu keberadaan jalan tol sangat penting,” ujarnya.

Pristi melihat Solo dan Jogja memiliki jumlah kunjungan wisatawan yang cukup tinggi namun terkendala kemacetan. Dengan jalan tol ini, lanjutnya, hampir dipastikan arus wisatawan akan teratasi dan jumlah wisatawan akan meningkat.

Menurutnya, industri perhotelan dan katering akan tumbuh dan meningkat pesat melalui jalan tol ini. Selain itu, tol Solo Jogja akan menjangkau Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulonprogo, sehingga memudahkan akses transportasi udara.

Selain itu, tol Solo-Jogja dapat meningkatkan industri kreatif, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan pengembangan pariwisata daerah.

Meski demikian, Adhi Karya menghadapi sejumlah tantangan dalam pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Salah satunya adalah tanah bangunan dengan ciri khusus yaitu Tanah Kas Desa (TKD), tanah wakaf untuk instansi pemerintah.

Ditambah lagi dengan resistensi masyarakat pemilik tanah dalam proses pembebasan. Dengan demikian, pelaksanaan pembangunan jalan tol yang dikelola Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) itu juga mendekati pemkot.

Menurut dia, pendekatan ini dinilai efektif dalam menyelesaikan pembebasan lahan. Istakmar Hudi Wijaya, Kepala Dusun di Dusun II, Desa Kuwiran, Boyolali mengatakan, total 347 persil terkena dampak pembangunan Tol Solo-Jogja di Desa Kuwiran, Boyolali.

“Saya tinggal di rumah yang juga terkena dampak pembangunan jalan tol. Tapi kompensasinya wajar,” katanya.

Ia mendapat ganti rugi sebesar Rp 1,4 miliar sesuai nilai jual objek pajak (NJOP). Kemudian dia bisa pindah tidak jauh dari rumah yang terkena pembangunan jalan tol.

Lihat berita dan artikel lainnya Berita Google

Tonton video yang dipilih di bawah ini:

Konten Premium Nikmati konten premium untuk informasi lebih dalam Login / Daftar

Source: ekonomi.bisnis.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button