Ada ritual Wulan Kapitu, kendaraan bermotor menuju Bromo dibatasi pada tanggal tersebut - WisataHits
Jawa Timur

Ada ritual Wulan Kapitu, kendaraan bermotor menuju Bromo dibatasi pada tanggal tersebut

TEMPO.CO, jakarta – Wisatawan yang berkunjung ke kawasan Bromo di Jawa Timur akhir tahun ini perlu mempersiapkan rencana perjalanannya dengan baik. Pasalnya, kunjungan ke destinasi populer tersebut akan dibatasi akibat pembukaan dan penutupan Wulan Kapitu yang digelar suku Tengger di lereng Gunung.

“Kawasan wisata di Gunung Bromo akan dibatasi agar kearifan lokal dapat dijalankan secara khusyuk,” kata Sekretaris Daerah Tengger Paruman Dukun Pandita Bambang Suprapto dalam keterangannya, Selasa, 6 Desember 2022.

Pembatasan ini sesuai dengan Surat Keputusan Paruman Dukun Pandita Wilayah Tengger dalam Musyawarah tanggal 22 November 2022 dan Surat Edaran No. 277/Pemb/PDP-Tengger/XI/2022.

Berdasarkan surat tersebut, pembukaan Wulan Kapitu dimulai pada Jumat, 23 Desember 2022 pukul 18.00 WIB hingga Sabtu, 24 Desember 2022 pukul 18.00 WIB. Sedangkan penutupan Wulan Kapitu jatuh pada Sabtu, 21 Januari 2023 mulai pukul 18.00 WIB hingga Minggu, 22 Januari 2023 pukul 18.00 WIB.

“Awal dan akhir bulan Wulan Kapitu kita tapabrata diantara mereka ya, karena ada tapabrata seperti Nyepi, jadi harus steril dari kendaraan bermotor,” kata Bambang.

Oleh karena itu wisatawan perlu mengetahui bahwa penggunaan kendaraan bermotor dibatasi pada daerah tertentu agar tidak mengganggu pelaksanaan ritual Megeng Kapitu.

Pembatasan Kendaraan Bermotor

Bagi pengunjung yang datang dari Probolinggi, kendaraan bermotor hanya boleh digunakan sampai Cemara Lawang. Sedangkan pengunjung yang datang dari arah Kabupaten Pasuruan dibatasi hanya Pakis Binjil. Sedangkan kendaraan bermotor yang berasal dari Kabupaten Malang dan Lumajang dibatasi di Jemplang.

Bambang juga menyebutkan sejumlah tempat wisata yang tidak bisa dikunjungi kendaraan bermotor selama pembukaan dan penutupan Wulan Kapitu, yakni Gunung Bromo, Lautan Pasir, Savana dan Mentigen. “Wisata tetap buka, tapi kendaraan bermotor tidak boleh, jadi harus jalan kaki atau naik,” katanya.

Selain itu, kendaraan bermotor dapat digunakan untuk sejumlah tempat wisata lainnya seperti Gunung Penanjakan, Bukit Keduh, dan Bukit Cinta. Pasalnya, tempat wisata tersebut berada di luar batas yang ditetapkan Paruman Dukun Pandita di kawasan Tengger.

Tentang Wulan Kapitu

Wulan Kapitu atau bulan ketujuh dalam penanggalan suku Tengger. Sesepuh atau tokoh masyarakat Tengger menganggap Wulan Kapitu sebagai bulan suci karena masyarakat Tengger berpuasa mutih selama sebulan penuh pada bulan tersebut.

Selama bulan ini, masyarakat Tengger hanya mengkonsumsi makanan seperti air mineral dan nasi putih tanpa bumbu. “Ritual itu dilakukan untuk menekan perilaku atau sifat-sifat duniawi dan mendekatkan diri kepada Tuhan,” kata Bambang.

Julius Wijanarko, Camat Sukapura, Bambang, mengimbau wisatawan yang datang berkunjung pada saat Wulan Kapitu untuk menghormati kearifan lokal suku Tengger dengan mentaati aturan, baik aturan biasa maupun tanggal Bromo Tengger Semeru. Pusat Taman Nasional. “Silahkan berkunjung dan berwisata ke Bromo dan nikmati keindahannya, tapi jangan lupakan syarat yang telah ditetapkan, hargai kearifan dan budaya lokal Tengger,” ujarnya.

Baca juga: 4 Oleh-Oleh Khas Bromo, Dari Minuman Pokak Hingga Bledus Tengger

Selalu Memperbarui info terbaru. mendengarkan berita terkini dan pesan yang dipilih tempo.co di saluran Telegram “Pembaruan Tempo.co”. klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Kamu harusUntuk memasang aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button