Ada jejak gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman di Pacitan, seperti apa bentuknya? - WisataHits
Yogyakarta

Ada jejak gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman di Pacitan, seperti apa bentuknya?

TIMESINDONESIA, PACITAN – Di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, ada tugu fenomenal yang mengabadikan jejak gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman yang kini menjadi wisata bersejarah.

Situs ini terletak di Dusun Sobo, Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, sekitar 30 kilometer dari Kota Pacitan. Jarak tugu ini dari Yogyakarta sekitar 140 kilometer dengan waktu tempuh empat jam.

Cara termudah untuk mencapai monumen ini adalah melalui jalan utama Wonogiri-Ponorogo. Begitu sampai di Kabupaten Purwantoro, perjalanan dilanjutkan ke selatan atau jalur alternatif menuju Pacitan. Ada banyak rambu penunjuk arah menuju lokasi tugu.

Patung-Jenderal-Sudirman-b.jpgBangunan kayu tua itu pernah menjadi markas Panglima Tertinggi Jenderal Soedirman dan pasukannya. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

Penulis tidak menyarankan wisatawan untuk merujuk ke aplikasi Google Maps, meskipun menawarkan rute yang lebih cepat, tetapi biasanya diarahkan ke jalan menanjak yang ekstrim, sempit dan berbahaya.

Di atas lahan seluas 10 hektar, objek wisata bersejarah ini dibangun oleh keluarga pengawal Jenderal Soedirman, yaitu Almarhum Roto Suwarno, sebagai peringatan peristiwa besar yang dikenal dengan Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta pada Ibukota Negara Republik Indonesia waktu itu.

Pada saat itu, militer Indonesia yang dipimpin oleh Panglima Tertinggi Jenderal Soedirman melakukan serangan besar-besaran ke Yogyakarta yang diduduki oleh penjajah Belanda.

Mereka memimpin gerilya dari satu daerah ke daerah lain untuk melawan pasukan Belanda yang tidak mengakui keberadaan Indonesia, termasuk sebulan kemudian dari 1 April 1949 hingga 7 Juli 1949 di Kabupaten Pacitan.

Ada ikon menarik yang dihadirkan wisatawan berupa patung besar Jenderal Soedirman setinggi delapan meter, yang menjulang di tengah halaman yang luas dan tampak di sekeliling bangunan berbentuk bujur sangkar.

Untuk sampai ke patung, Anda masih harus melewati 70 anak tangga. Langkah pertama adalah 45, yang kedua delapan, dan yang ketiga 17. Jika dijumlahkan, itu adalah tanggal kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945.

Sementara itu, pada setiap dinding bangunan ditempel 38 relief yang menggambarkan dengan jelas kisah hidup Jenderal Soedirman yang seluruhnya terbuat dari tembaga. Saat Anda berjalan melintasi lapangan, Anda bisa merasakan kembali suasana pertempuran di masa lalu.

Jalan hidup Jendral Soedirman dapat ditelusuri melalui relief-relief, yaitu sejak lahir mempelajari Al-Qur’an, terlibat dalam Pramuka, bergabung dengan Pembela Tanah Air pada zaman Jepang (PETA), berperang gerilya dan diusung sampai meninggal dunia di Magelang, Jawa Tengah.

Tak hanya itu, di kawasan tersebut terdapat sebuah bangunan kayu tua yang konon merupakan markas Jenderal Soedirman dan pasukannya. Sampai hari ini ia tetap kokoh dan murni, meskipun dimakan usia.

Patung-Jenderal-Sudirman-c.jpgRelief kisah sukses gerilya Jenderal Soedirman terbuat dari tembaga. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

Menurut Kepala Desa Pakis Baru, Sugiyanto, kawasan tugu ini kini menjadi alternatif tujuan wisatawan, baik dari daerah maupun dari luar. Tak jarang warga setempat mampir pada sore hari untuk menikmati suasana senja di bawah patung Panglima Besar Jenderal Sudirman.

“Diresmikan oleh Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada 15 Desember 2008 tepatnya. Harga tiketnya Rp 5.000 per orang,” katanya, Selasa (16/8/2022).

Meski merupakan wisata bersejarah, menurut Sugiyanto, fasilitas penunjang lainnya seperti toilet dan kantin masih perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah Kabupaten Pacitan. Di atas segalanya, akses jalan yang ekstrim dan sempit seharusnya tidak terlalu menarik minat wisatawan.

“Berbeda dengan destinasi wisata lainnya, di sini juga ada pemeliharaan, pengunjung juga kurang ramai,” ujarnya merujuk keberadaan tugu Panglima Besar Jenderal Sudirman di Pacitan.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabunglah. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button