Ada gelombang tinggi, pedagang di pantai Palabuhanratu mengungsi - WisataHits
Jawa Barat

Ada gelombang tinggi, pedagang di pantai Palabuhanratu mengungsi

sukabumi

Dampak gelombang tinggi juga terasa di sejumlah warung wisata di pesisir Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sejumlah pengusaha terlihat memperbaiki sejumlah properti mereka yang diterjang ombak.

pemantauan detikJabar, Ombak membawa tumpukan pasir ke area stabilnya. Untungnya, beberapa pemimpin bisnis telah membangun “benteng” di depan area bisnis mereka yang mengarah ke garis pantai untuk mengurangi efek ketinggian gelombang.

Beberapa pengelola tur stabil enggan mengomentari awak media, dengan alasan bahwa kondisi gelombang tinggi dapat membuat tamu enggan datang.

Aden Mudri, warga setempat, mengatakan gelombang laut masih tinggi. Ombak bahkan sempat membanjiri Jalan Pelita Rawakalong.

“Saat ini air laut masih besar, ombak bahkan air menggenangi beberapa ruas jalan. Satu rumah rusak, air mulai naik sekitar pukul 09.00 WIB,” kata Aden kepada wartawan, Minggu (3/7/2022).

Aden mengaku mengungsi sementara ke tempat yang jauh dari pantai. Ia khawatir air laut akan terus naik. “Saya sendiri mengungsi ke tempat yang lebih aman, saya takut,” tambahnya.

Menurut informasi dari detikJabar, kondisi serupa juga terjadi di kawasan pesisir dari Citepus hingga kawasan Cimaja. Kondisi itu sendiri sudah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Cilacal, yang dibagikan di grup aplikasi pesan BPBD Kota Sukabumi.

“Pola angin di Indonesia bagian utara dominan tenggara ke selatan dengan kecepatan angin 5 hingga 20 knot, sedangkan di Indonesia selatan pergerakannya dominan dari timur ke tenggara dengan kecepatan angin 5 hingga 30 knot. Kecepatan angin terlihat di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan selatan pulau Jawa hingga NTT, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata – Kepulauan Tanimbar dan Laut Arafuru terpantau. Tinggi gelombang 4,0 – 6,0 meter (sangat tinggi),” dikutip detikJabar data ini.

(Ya ya)

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button