Abrasi dari DIY semakin parah! Laut Selatan terus menggerus daratan - WisataHits
Yogyakarta

Abrasi dari DIY semakin parah! Laut Selatan terus menggerus daratan

Abrasi dari DIY semakin parah!  Laut Selatan terus menggerus daratan

Bantul, Gatra. com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan, abrasi sepanjang pantai selatan mencapai 96 meter selama 10 tahun. Rata-rata erosi menggerogoti 3,2 meter lahan Bantul setiap tahun.

Di Pantai Pandasari, Kecamatan Sanden, Kamis (1/5), abrasi sudah memenuhi separuh jalan aspal, menurut pantauan Gatra.com. Dari total sekitar 400 meter jalan aspal yang membelah objek wisata ini, lebih dari 200 meter aspal hilang.

Seorang warga Pantai Pandansari, Sumberejo menjelaskan abrasi parah yang menghilangkan jalan aspal terjadi pada pertengahan 2022. Setelah ratusan pohon udang hijau ditanam di pantai, erosi kemudian terkikis lebih dalam ke daratan.

“Dulu banyak warung makan di antara pohon pinus yang ramai dikunjungi turis. Karena puing-puing pantai terkena abrasi, area pantai dikosongkan dari bangunan,” jelasnya.

Abrasi parah juga ditemukan oleh salah satu petugas SAR di Pantai Baru, Kecamatan Srandakan, Tri Jarwanto. Selain rusaknya garis pantai, abrasi juga mengancam pembangunan pos SAR.

“Biasanya abrasi terjadi pada Mei hingga Juli. Ombaknya besar saat itu. Kalau begitu, air laut bisa naik ke jalan utama dan menggenangi kawasan di sisi utara jalan itu,” ujarnya.

Dari pengalamannya sebagai nelayan di pesisir Bantul, Tri mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi yang tidak mungkin terjadi. Ini karena hilangnya aliran pasir dari Gunung Merapi memungkinkan terjadinya erosi yang lebih cepat di samping kenaikan permukaan laut lebih lanjut.

“Banyaknya penambangan pasir Merapi, baik di lereng maupun di anak sungai, menurut saya mengurangi suplai pasir ke pantai. Akibatnya pasir tidak bertambah dan terus berkurang di bawah ombak,” lanjutnya.

Direktur Utama BPBD Bantul Agus Yuli Herwanta mengatakan, dari kajian situsnya tahun lalu, dalam kurun waktu 2010-2020, lahan seluas 96 meter sepanjang 15,65 kilometer garis pantai hilang.

“Rata-rata abrasi di Bantul mencapai 3,2 meter setiap tahunnya. Tapi itu tidak terjadi di semua pantai yang ada, bervariasi tergantung kondisi,” jelasnya.

Secara lebih spesifik, kata Agus, pantai Bantul juga mengalami proses akresi atau sedimentasi dari daratan atau sungai ke laut sepanjang 32 meter selama sepuluh tahun tersebut.

“Nilai atrisi terendah pada periode ini sekitar 30 meter dan nilai onset terendah sekitar 9 meter,” terangnya.

16

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button