8 Tempat Wisata di Pasuruan, dari Sejarah hingga Alam, Layak Dikunjungi - WisataHits
Jawa Barat

8 Tempat Wisata di Pasuruan, dari Sejarah hingga Alam, Layak Dikunjungi

1. Candi Jawi

Candi Jawi merupakan situs peninggalan Kerajaan Singosari yang terletak di kaki Gunung Welirang. Situs candi berada di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen. Diperkirakan Candi Jawi sudah ada sejak abad ke-13 M atas perintah Raja Kertanegara.

Dibangun dari batu andesit putih, candi ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan abu Raja Kertanegara. Kitab Negarakertagama Pupuh 56 menyebutkan bahwa Candi Jawi dibangun sebagai tempat pemujaan bagi umat Buddha Siwa. Bangunan candi dikelilingi oleh parit yang saat ini dihiasi dengan bunga teratai.

Petirta belahan bumi ke-2

Petirtaan Belahan atau Sumber Tetek juga dikenal sebagai Candi Belahan adalah sebuah pemandian kuno dari Kerajaan Majapahit. Terletak di Dusun Belahanjowo, Desa Wonosobo, Kecamatan Gempol, Pasuruan.

Nama Sumber Tetek berasal dari dua arca yang ada di pemandian tersebut, yaitu arca Dewi Sri dan Dewi Laksmi. Dada kedua patung itu mengeluarkan air, yang dialirkan dari sungai terdekat ke kolam pemandian. Itu sebabnya penduduk setempat menyebutnya Sumber Boobs atau Payudara.

Meski berusia lebih dari 10 abad, pemandian empat kolam ini masih sering digunakan untuk mandi. Pada hari-hari tertentu, wisatawan dari berbagai daerah datang ke objek wisata di Pasuruan ini untuk melakukan Upacara Ngalap Berkah, yaitu ritual doa kepada Yang Maha Kuasa agar keinginan mereka dikabulkan. Orang-orang juga percaya bahwa wanita yang sedang menstruasi tidak boleh mengunjungi pemandian ini karena akan membawa sial.

3. Candi Keboncandi

Candi Kebon Candi lebih dikenal dengan nama Candi Gunung Gangsir karena terletak di Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Pasuruan. Tidak ada catatan sejarah tentang candi Majapahit ini yang ditemukan namun masyarakat percaya bahwa pembangunan candi Keboncandi merupakan bentuk penghormatan terhadap Nyi Sri Gati.

Nyi Sri Gati dijuluki Mbok Randa Derma yang artinya janda dermawan. Berdasarkan sejarah masyarakat setempat, Nyi Sri Gati adalah tokoh yang berjasa memperkenalkan budaya pertanian kepada masyarakat. Sehingga masyarakat dapat hidup secara permanen dan tidak harus berpindah-pindah untuk mendapatkan makanan.

Source: hot.liputan6.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button