7 Rekomendasi Tempat Wisata Bersejarah Bergaya Pegipegi yang Bisa Kamu Pelajari - Semua Halaman - WisataHits
Jawa Tengah

7 Rekomendasi Tempat Wisata Bersejarah Bergaya Pegipegi yang Bisa Kamu Pelajari – Semua Halaman

SMARTBELANJA.ID – Salah satu cara berwisata yang dapat memperluas wawasan kita adalah dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah.

Ada banyak rekomendasi tempat wisata sejarah untuk dikunjungi baik bersama teman maupun keluarga.

Berbagai rekomendasi tempat wisata bersejarah ini dikemas dengan budaya yang sudah turun temurun.

Jika ingin mencoba liburan, berikut beberapa rekomendasi tempat wisata sejarah ala Pegipegi yang bisa menjadi pilihan untuk liburan.

1. Istana Gebang, Blitar

Istana Gebang, Blitar

Dermaga. pegipegi

Istana Gebang, Blitar




Kota Blitar dan Soekarno tidak bisa dipisahkan. Rumah tersebut terletak di Jalan Sultan Agung No. 69, Kota Blitar, tempat Sang Proklamator menghabiskan masa kecilnya.

Rumah ini sebenarnya adalah kediaman suami dari saudara laki-laki Soekarno yaitu Sukarmini yang bernama Poegoeh Wardoyo. Orang tua Soekarno juga tinggal di tempat ini.

Saat kita sampai di area ini kita akan melihat patung Bung Karno berdiri tegak di depan rumah. Selanjutnya kita akan disambut oleh sebuah bangunan tua dengan ciri-ciri tempat tinggal masa lalu, dengan aksen Belanda yang kental di setiap sudutnya.

Itu karena rumah ini sebelumnya milik seorang pegawai kereta api Belanda bernama CH. Porter.

Begitu masuk, Anda akan merasakan perasaan khas masa lalu. Hampir setiap sudut rumah ini masih dilengkapi dengan perabotan antik yang cantik.

Mulai dari ruang tamu dengan kursi kayu anyaman hingga ruang tamu yang dilengkapi perabotan.

Kita juga bisa melihat kamar Soekarno yang masih tertata rapi dengan seprai putih dan tudung kamar tidur.

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Melonjak, KAI Siapkan Kereta Wisata Untuk Akomodasi Wisata

2. Rumah Pengasingan Bung Karno, selesai

Rumah Pengasingan Bung Karno, selesai

Dermaga. pegipegi

Rumah Pengasingan Bung Karno, selesai



Tertarik untuk berlibur di pulau Flores? Jangan lupa mampir ke Rumah Pengasingan Soekarno di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ke tempat inilah Soekarno dan keluarganya diasingkan oleh pemerintah Hindia Belanda.

Rumah pengasingan ini juga mendorong Soekarno untuk bangkit melawan pengawasan Belanda.

Di pengasingan ia senang mengunjungi desa-desa di Ende dan menyapa warga.

Bung Karno juga bercermin pada Pancasila yang saat ini menjadi dasar kehidupan bernegara bangsa Indonesia.

Kini rumah tersebut menjadi salah satu situs sejarah terpenting di negeri ini. Tak jauh dari situ kita bisa singgah di Taman Renungan Bung Karno di desa Rukun Lima.

Kita akan menemukan patung Bung Karno duduk termenung di bawah pohon sukun berlengan lima dan memandang ke laut.

Setelah itu, kita semua bisa mampir untuk menikmati keindahan Danau Kelimutu yang letaknya tidak jauh dari Rumah Pengasingan.

3. Lubang Jepang, Bukittinggi

Lubang Jepang, Bukittinggi

Dermaga. pegipegi

Lubang Jepang, Bukittinggi



Lubang Jepang adalah terowongan sedalam 60 meter di bawah kota Bukittinggi di Sumatera Barat. Lokasinya tidak terlalu jauh jika kita berjalan kaki dari Jam Gadang, hanya 15 menit saja.

Sesampai di sana, kita bisa menggunakan jasa pemandu yang akan menemani kita dan bercerita tentang sejarah lubang Jepang, dengan biaya sekitar Rp 60.000.

Daerah yang pernah dianggap sebagai lubang terpanjang di Asia ini menyimpan sejarah kelam pada masa penjajahan Jepang.

Baca Juga: Harga Tiket Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta, Alternatif Hanya Rp 50.000

Di bawah arahan Letnan Jenderal Moritake Tanabe, komandan Divisi 25 Angkatan Darat Jepang, lubang ini dibangun pada tahun 1944 oleh para pekerja paksa dari luar Bukittinggi seperti Jawa, Kalimantan dan Sulawesi untuk melindungi pasukan Jepang.

Lubang ini memiliki 21 lorong samping yang pernah digunakan sebagai barak tentara, ruang sidang, ruang komando, pintu penyergapan, pintu pelarian ke tempat pembantaian.

Dari sekitar 6 kilometer tersebut, saat ini baru 1,5 kilometer yang dibuka untuk kebutuhan pariwisata masyarakat umum dan sisanya ditutup oleh pemerintah.

4. Benteng Rotterdam, Makassar

Benteng Rotterdam, Makassar

Dermaga. pegipegi

Benteng Rotterdam, Makassar



Terletak di depan pelabuhan Kota Makassar, Benteng Rotterdam secara historis merupakan benteng yang dibangun oleh Kerajaan Gowa-Tallo pada tahun 1545 dan jatuh ke tangan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) sekitar tahun 1667.

Benteng yang dulunya bernama Benteng Ujung Pandang ini pernah dihancurkan oleh VOC dalam penyerbuan tersebut.

VOC kemudian membangun kembali benteng tersebut dengan arsitektur khas kolonial Belanda dan berganti nama menjadi Fort Rotterdam. Sejak saat itu, Fort Rotterdam menjadi pusat kekuasaan kolonial Belanda di Sulawesi.

Sepanjang sejarah Indonesia, benteng ini memiliki berbagai fungsi tergantung pada keadaannya. Misalnya, ketika jatuh ke tangan Belanda, Fort Rotterdam menjadi markas komando pertahanan, markas niaga dan tempat tinggal pejabat pemerintah pusat.

Pada masa pendudukan Jepang, tempat ini pernah menjadi kamp tawanan perang pada Perang Dunia II.

Sejak tahun 1970-an, benteng ini telah dipugar dan diubah menjadi pusat budaya dan pendidikan, tempat musik dan tari, dan tujuan wisata bersejarah.

Bahkan di kawasan ini kita bisa mampir ke Museum Provinsi Sulawesi Selatan bernama La Galigo yang memamerkan berbagai benda bersejarah, manuskrip, arca, gerabah dan pakaian dari masa lalu.

Baca juga: Tiket.com Perkenalkan Tiket Guide, Ada Kode Promo Khusus Tips

5. Kota Tua, Semarang

Kota Tua, Semarang

Dermaga. pegipegi

Kota Tua, Semarang



Kota Lama Semarang pernah menjadi salah satu pusat pemerintahan dan perdagangan pada abad 19 dan 20.

Ada sekitar 50 bangunan bersejarah yang masih berdiri. Sangat menyenangkan menjelajahi kawasan ini dengan berjalan kaki.

Pasalnya, kita disuguhkan berbagai bangunan arsitektur khas Eropa abad ke-17 dengan pintu utama, jendela besar, elemen dekoratif dan langit-langit yang tinggi.

Di sekitar kawasan ini kita bisa melihat gedung-gedung yang masih sangat kental dengan nuansa tempo dulu. Seperti Stasiun Semarang Tawang, Nilmij, Marba, Taman Srigunting, hingga salah satu gereja tertua di Jawa Tengah, Gereja Blenduk.

Kota Kuno Semarang tidak hanya menarik perhatian wisatawan lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan asing. Kawasan ini bisa menjadi salah satu destinasi favorit bagi kita untuk mengikuti jejak sejarah.

6. Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh

Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh

Dermaga. pegipegi

Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh



Masjid yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612 ini merupakan simbol agama, budaya dan perjuangan masyarakat setempat.

Sepanjang sejarah Indonesia, Masjid Raya Baiturrahman memiliki banyak fungsi. Selain digunakan sebagai tempat kegiatan keagamaan, masjid ini pernah menjadi tempat penyebaran agama Islam.

Selain penduduk lokal, sejumlah pendatang dari Melayu, Persia, Arab, dan Turki pernah datang untuk menuntut ilmu di masjid ini.

Pada masa kolonial, Masjid Raya Baiturrahman juga berfungsi sebagai markas pertahanan terhadap serangan musuh di bawah kepemimpinan Sultan Alaidin Mahmud Syah.

Bahkan saat tsunami 2004, masjid ini menjadi tempat penampungan sementara bagi para pengungsi. Saat ini, Masjid Raya Baiturrahman menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan religi paling terkenal di Aceh.

Kemegahan masjid ini akan kita rasakan sebagai salah satu pusat peradaban Islam. Kemegahannya terlihat jelas karena gaya bangunan mengacu pada arsitektur Mughal, ditandai dengan menara dan kubah besar, tiga pintu kayu besar dan dihiasi dengan banyak ornamen, serta dinding interior dan kolom relief, tangga dan lantai marmer buatan China dan kaca patri. dari Belgia.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Wisata Bandung Ala Stormy ala Raffi Ahmad, Harga Tiket Mulai Rp 50.000 di Tiket.com!

7. Taman Sari, Yogyakarta

Taman Sari, Yogyakarta

Jorge Franganillo

Taman Sari, Yogyakarta



Hanya dengan tiket masuk Rp 5.000 kita sudah bisa memasuki Taman Sari Yogyakarta yang merupakan tempat peristirahatan dan peristirahatan Sultan Hamengku Buwono I, Permaisuri, anak-anak dan kerabatnya.

Jejak-jejak kawasan ini bisa kita lihat, yang dulunya terdiri dari kolam pemandian, ruang ganti, taman, ruang dansa, dan lain-lain.

Selain itu, Taman Sari juga menjadi situs pertahanan. Pasalnya, kawasan ini memiliki lorong bawah tanah, dapur, jembatan gantung dan berbagai bangunan lainnya.

Jika ingin menelusuri kembali sejarah masa lalu kawasan ini, kita bisa menyewa jasa pemandu wisata dengan biaya Rp 50.000 per orang.

Pemandu tidak hanya menemani kita menjelajahi seluruh area, tetapi juga menjelaskan konteks sejarah dan penggunaan bagian lain dari bangunan di Taman Sari ketika masih digunakan.

Jika anda berminat mengunjungi salah satu tempat wisata sejarah diatas untuk mengisi waktu liburan anda, kita bisa memesan tiket pesawat, tiket kereta api, tiket bus, dll Bepergianserta hotel terdekat dengan harga terbaik hanya di Pegipegi.

Temukan juga berbagai promo menarik lebih murah #PegipegiLagi #PegipegiYuk!

Jangan lupa ikuti protokol kesehatan kapan saja, di mana saja, demi keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan kita selama liburan.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Logo Parapua

Artikel ini adalah bagian dari Parapuan

Parapuan, KG Media. Ruang realisasi diri bagi perempuan untuk mencapai impiannya.

KONTEN IKLAN

Video Unggulan

Source: cerdasbelanja.grid.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button