6 Wisata Banda Aceh Paling Menakjubkan dan Wajib Dikunjungi - WisataHits
Jawa Barat

6 Wisata Banda Aceh Paling Menakjubkan dan Wajib Dikunjungi

6 Wisata Banda Aceh Paling Menakjubkan dan Wajib Dikunjungi

Merdeka.com – Banda Aceh selalu dikenal sebagai kota budaya karena lokasinya sebagai pusat Kerajaan Aceh. Banda Aceh adalah rumah bagi kekayaan budaya, monumen, situs sejarah dan makam kerajaan seperti Perjamuan Sultan Iskandar Muda dan Makam Syekh Abdurrauf Syiah Kuala.

Tak heran banyak tempat wisata di Banda Aceh yang bernafaskan sejarah dan budaya. Di sisi lain, pasca bencana tsunami, kunjungan wisatawan ke Kota Banda Aceh meningkat sangat pesat.

Artikel media taboola

Kota Banda Aceh menyimpan banyak kenangan berupa monumen dan museum yang kini menjadi tempat wisata yang menakjubkan dan luar biasa. Berikut ini beberapa rekomendasi tempat wisata di Banda Aceh yang menarik untuk dikunjungi, dimulai dari Liputan6.com:

2 dari 3 halaman

Masjid Raya Baiturrahman

Prajurit TNI ini sedang membersihkan Masjid Raya Baiturrahman di Aceh

Instagram @indonesian_army88

Wisata Banda Aceh yang pertama adalah Masjid Raya Bauturrahman, beliau juga merupakan ikon terpenting Banda Aceh. Terletak di pusat kota provinsi Aceh, masjid ini tidak hanya sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi saksi perlawanan masyarakat Aceh terhadap penjajahan dan era kejayaan Kesultanan Aceh. Masjid ini juga menjadi tempat berlindung warga saat tsunami Desember 2004 melanda kota tersebut.

Masjid Agung yang asli dibangun pada tahun 1612 dan menjadi benteng pertempuran Aceh melawan Belanda. Masjid aslinya kemudian dihancurkan dan dibangun kembali pada tahun 1879.

Wisatawan bisa menghabiskan waktu mempelajari sejarah Masjid Raya Baiturrahman, menikmati keindahan arsitektur rancangan arsitek Belanda bernama Gerrit Bruins, atau berfoto di sekitar Masjid Raya Baiturrahman seluas empat hektar.

Setelah renovasi, halaman masjid sekarang dilengkapi dengan payung listrik besar. Bentuknya mirip dengan yang dipasang di Masjid Nabawi di Madinah. Payung berfungsi untuk melindungi masyarakat baik saat hujan maupun panas.

ramai pengunjung di aceh

©2015 merdeka.com/afif

Wisata Banda Aceh selanjutnya adalah Museum Tsunami. Museum Tsunami adalah monumen peringatan tsunami yang melanda Aceh pada akhir tahun 2004. Di museum ini, pengunjung bisa merasakan suasana tegang saat deru detik ombak laut naik. Kaca di museum ini sengaja didesain agar terlihat seperti tersulut oleh gelombang tsunami yang bergerak cepat.

Museum ini terdiri dari empat lantai, dengan setiap lantai menampilkan foto-foto situasi pascatsunami, nama-nama korban di dinding, dan sisa-sisa pasca bencana.

Dirancang oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, museum ini dirancang tidak hanya sebagai tempat untuk memajang dan menyimpan sisa-sisa bencana, tetapi juga sebagai tempat evakuasi jika terjadi bencana serupa di masa mendatang.

Museum ini terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Lokasi ini sangat dekat dengan Masjid Agung Aceh atau Masjid Baiturrahman Aceh yang hanya berjarak sekitar 700 meter dan hanya membutuhkan waktu sekitar dua menit.

3 dari 3 halaman

Pantai Lampuuk

Pantai Lampuk

©2013 Merdeka.com/Mardani

Wisata yang tidak kalah menarik di Banda Aceh adalah Pantai Lampuuk. Pantai ini merupakan jenis pantai pasir putih dengan pepohonan pinus sehingga cukup rindang.

Salah satu hal yang membuat wisatawan berkunjung ke pantai ini adalah ombaknya yang bagus. Ombak di Pantai Lampuuk bahkan dimanfaatkan oleh wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berselancar.

Selain itu, pantai ini juga memiliki wahana air seperti banana boat dan juga terdapat penangkaran penyu.

Wisata Banda Aceh penuh kenangan adalah Kapal Apung Lampulo. Itu adalah salah satu jejak besarnya tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004 dan masih dapat terlihat jelas melalui tugu PLTD Apung 1 (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel).

Bayangkan kapal PLTD terapung seberat 2.600 ton ini tersapu gelombang tsunami dari perairan Ulee Lheue sejauh lima kilometer hingga akhirnya terdampar di pusat Kota Banda Aceh.

Taman Ratu Safiatuddin

©Instagram/ewin46

Taman Ratu Safiatuddin merupakan kompleks rumah adat dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Aceh. Taman ini memiliki 23 rumah adat yang dilengkapi dengan berbagai pakaian adat. Oleh karena itu, taman ini mendapat julukan “Taman Mini Aceh”.

Lokasi taman ini bersebelahan dengan Kantor Gubernur Aceh, tepatnya di Jalan Teuku Nyak Arief, di Desa Lampriek, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Dan untuk bisa mengunjungi museum ini pengunjung tidak dipungut biaya maupun gratis.

Tugu Seulawah

©Instagram/alettanitha

Wisata Banda Aceh ini bertempat di Lapangan Blang Padang, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh. Untuk mencapai monumen ini dari pusat kota Anda membutuhkan sekitar satu jam perjalanan. Tugu peringatan ini merupakan tugu yang menampilkan replika pesawat Indonesia Seulawah 001.

Pesawat tersebut merupakan pesawat pertama yang dimiliki Indonesia. Sedangkan pesawat asli di Taman Mini Indonesia adalah Indah. Alasan mengapa pesawat ini menjadi salah satu monumen di Aceh karena sumber pembuatan pesawat ini berasal dari sumbangan masyarakat Aceh.

Wisata menarik lainnya di sekitar Banda Aceh adalah Bendungan Brayeun. Bendungan ini terletak di kabupaten Leupung Aceh Besar, sekitar satu jam perjalanan dari Banda Aceh. Brayeun tidak sulit dijangkau karena jalan menuju desa sudah beraspal halus.

Bendungan Brayeun menjadi salah satu tempat wisata paling populer bagi masyarakat Aceh untuk menghabiskan waktu liburan. Selain tempatnya yang sejuk dan asri, arena renang di sini relatif aman, sehingga sering digunakan untuk berenang anak-anak.

Wisata di Banda Aceh yang menjadi surga tersembunyi pertama adalah Pucok Krueng. Pucok berarti puncak dan Krueng berarti sungai. Kawasan wisata ini terletak di hulu sungai yang jauh dari pemukiman atau sekitar 20 kilometer dari pusat kota Banda Aceh.

Panorama danau yang asri dan sejuk, serta pepohonan yang rindang membuat perjalanan panjang ke tempat ini terasa berharga. Tebing yang tinggi menambah keindahan destinasi Pucok Krueng.

Beberapa wisatawan yang datang biasanya mencoba sensasi menantang, seperti memanjat tebing, lalu melompat dari atas tebing dan jatuh ke perairan hijau Pucok Krueng.

[amd]

Source: www.merdeka.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button