58 Kelurahan di Kota Bandung Masih ada warga yang buang air besar sembarangan - WisataHits
Jawa Barat

58 Kelurahan di Kota Bandung Masih ada warga yang buang air besar sembarangan

BERITA KBB – Kota Bandung (Pemkot) kembali mengintensifkan program Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan di semua desa. Dari 151 kecamatan, 58 sisanya belum berstatus ODF.

Untuk melengkapi program ini, Pemerintah Kota Bandung membentuk Forum Bandung Sehat (FBS). Saat ini FBS dipimpin oleh Yunimar Mulyana untuk periode 2022-2025.

“Kita harus segera turun, turun dan libatkan tenaga pelatih untuk menuntaskan 58 kelurahan itu, target minimal 80 persen,” kata Yuni, Kamis, 6 Oktober 2022.

Baca juga: UPDATE! Rizky Billar pernah melempar bola bilyar ke Lesti Kejora, hari ini dia mangkir dari operasi polisi

FBS ini, tambah Yuni, juga merupakan salah satu asesmen Pemerintah Provinsi terhadap Kota Sehat. Kota Bandung akan diberikan waktu untuk mencapai target tersebut paling lambat Januari 2023.

“Masih ada empat bulan lagi. Kita harus segera turun ke lapangan, kita harus memprioritaskan lokasi 58 kecamatan. Rencananya awal November kita sudah bisa turun ke lapangan setelah semua program kerja sudah kita susun,” ujarnya.

Hal senada dikatakan Ketua Harian FBS, Dr. Rita Verita Sri. Rita mengatakan 80 persen ODF untuk menjangkau kota Bandung membutuhkan kerjasama antara pemangku kepentingan dan instansi terkait yang termasuk dalam tim pembinaan.

Baca Juga: 8 Pilihan Kereta Wisata, Naik Kereta dengan Gaya

“Total ada 36 pengelola FBS yang akan bekerja pada 2022-2025. Kami akan membuat rencana dan jadwal kerja terlebih dahulu. Kami akan atur cara turun ke lapangan di Kelurahan mana saja yang belum mencapai ODF,” jelasnya kepada Rita.

Untuk saat ini, kata dia, FBS akan fokus menyelesaikan ODF terlebih dahulu. Setelah itu, mereka akan menggarap program kesehatan lainnya seperti stunting.

Source: beritakbb.pikiran-rakyat.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button