5 Jembatan Unik di Indonesia, Bukan Sekedar Sarana Penyambung - WisataHits
Jawa Barat

5 Jembatan Unik di Indonesia, Bukan Sekedar Sarana Penyambung

TEMPO.CO, jakarta – Ada banyak jembatan di Indonesia yang berfungsi untuk menghubungkan dua tempat yang dipisahkan oleh sungai, ngarai, dll. Di perkotaan, jembatan sering dibangun di seberang jalan, atau biasa disebut terbang tinggi untuk menganalisis aliran kendaraan dan meningkatkan efisiensi berkendara.

Sejumlah jembatan di Indonesia memiliki keunikan tersendiri jika dilihat dari bentuk, fungsi, letak, dll. Berikut 5 jembatan unik yang tersebar di wilayah Indonesia:

Jembatan Sembilan Tikungan

Jembatan ini berada di jalur penyeberangan dari Bukit Tinggi ke Pekanbaru dan sebaliknya. Pengguna jalan yang lewat biasanya akan mampir untuk melihat keunikan jembatan ini.

Keunikan Jembatan Kelok Sembilan ini adalah letaknya yang berada di antara perbukitan, sehingga menjadi salah satu ikon wisata Sumatera Barat. Dinamakan demikian karena strukturnya yang berliku-liku, meskipun menyerupai angka 9 jika dilihat dari atas. Meski diresmikan pada 2013, usia jembatan yang panjangnya mencapai 2,5 kilometer ini disebut-sebut sudah 107 tahun. Menurut laporan, jembatan unik ini dibangun pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1910.

Jembatan Akar Bayangan

Jembatan Akar Bayangan terletak di Desa Pulut, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara. Jembatan ini menghubungkan desa Pulut-Pulut dan desa Lubuk Silau. Di bawah jembatan ini terdapat Shadow River, yang mengalir deras dan berbatu.

Seperti namanya, komponen jembatan ini adalah jalinan akar pohon beringin yang terdapat di kiri-kanan sungai. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 15 meter, tingginya 10 meter dari permukaan air sungai.

Meski sudah berusia ratusan tahun, jembatan akar ini masih kokoh. Namun, untuk menjaga keutuhan jembatan akar, saat ini dipasang selempang kawat besi untuk membuat jembatan akar ini lebih kuat dalam menopang beban yang dibawanya.

Sebelum Anda mencapai Jembatan Akar Bayangan, ada objek wisata Air Terjun Bayangan Sani. Tiket masuk objek wisata ini seharga Rp 5.000 dan parkir motor seharga Rp 3.000, mulai dari tiket masuk hingga pembelian tiket, setiap pengunjung menuruni anak tangga dan kemudian sampai di Jembatan Akar Bayang yang unik ini.

Jembatan Ampera, Palembang

Jembatan Ampera terletak di kota Palembang yang menghubungkan daerah Seberang-Ulu dan Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Jembatan ini merupakan simbol kota yang menjadi kebanggaan masyarakat Palembang.

Jembatan Ampera memiliki panjang lebih dari 1.000 meter, lebar 22 meter, dan tinggi 63 meter. Pada zamannya, Jembatan Ampera dikatakan sebagai jembatan terpanjang di Asia Tenggara.

Ide pembangunan Jembatan Ampera sebenarnya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda pada tahun 1906 dengan tujuan utama menghubungkan dua wilayah di Palembang yang dipisahkan oleh Sungai Musi, yaitu melintasi ilir dan melintasi hulu. Namun ide itu tidak terwujud hingga tahun 1957.

Saat pembangunan dimulai, Jembatan Ampera sengaja didesain agar bagian tengah jembatan bisa dinaikkan agar kapal-kapal besar bisa menyeberangi Sungai Musi tanpa tersangkut di badan jembatan. Pengangkatan badan jembatan dilakukan secara mekanis dengan dua pendulum pemberat yang masing-masing berbobot sekitar 500 ton, pendulum tersebut terletak di kedua menara. Kecepatan pembukaan jembatan sekitar 10 meter/menit, dan dibutuhkan sekitar 30 menit untuk membuka jembatan sepenuhnya.

Kini Jembatan Ampera belum dibuka kembali, selain tidak dilintasi kapal-kapal besar, lama dibukanya jembatan akan mengganggu arus lalu lintas di atasnya. Ketika fungsi terbuka jembatan tidak lagi digunakan, pendulum seberat 500 ton di dua menara jembatan diturunkan untuk alasan keamanan.

Jembatan Rengganis, Ciwidey, Bandung

Jembatan Gantung Rengganis merupakan destinasi wisata menarik di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Berjarak sekitar 50 kilometer dari pusat kota Bandung atau 34 kilometer dari Gerbang Tol Soreang.

Lokasi Jembatan Gantung Rengganis berada di dekat kawasan wisata Situ Patengan. Panjang jembatan ini sekitar 370 meter, melebihi panjang Jembatan Situ Gunung di Sukabumi yang 243 meter. Setiap orang yang melintasi jembatan tersebut harus membeli tiket seharga Rp 10.000-15.000.

Setelah menunjukkan tiket, petugas akan mengikat pengunjung dengan sabuk pengaman. Petugas juga menunjukkan cara memasang tali ke kabel logam di bawah pegangan jembatan. Pada saat itu, wisatawan diperingatkan bahwa mereka hanya diizinkan untuk tinggal di jembatan selama 15 menit.

Jembatan Gantung Rengganis memiliki ketinggian sekitar 70 meter di ujung dan 40 meter di tengah. Ketika wisatawan berjalan puluhan meter di jembatan gantung, mereka merasakan jembatan bergoyang. Berjalan di atas jembatan, wisatawan juga disuguhi pemandangan lembah, hutan dan hamparan kebun teh.

Jembatan Siak, Riau

Jembatan megah dua menara setinggi 80 meter ini terletak di Riau. Keunikan dan daya tarik jembatan ini adalah terdapat dua restoran di atas jembatan yang bisa dikunjungi. Untuk mendapatkan pengalaman ini, pengunjung diangkut dengan lift khusus dan memesan menu di restoran.

NABILA RAMADHANTY PUTRI DARMADI

Baca juga: Titik Nol IKN Nusantara tutup sementara untuk kunjungan wisatawan

Selalu update informasi terbaru. Tonton berita terkini dan berita pilihan dari Tempo.co di saluran Telegram “http://tempo.co/”. klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram.

Source: travel.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button