5 Hotel Bersejarah Yang Menjadi Saksi Bisu Perjalanan Indonesia - WisataHits
Jawa Barat

5 Hotel Bersejarah Yang Menjadi Saksi Bisu Perjalanan Indonesia

Kumpulan foto hotel Hermitage Jakarta. (ANTARA/HO Pegipegi)

JAKARTA, Lightning.com- Ada banyak bangunan tua sejarah menjadi dan menjadi saksi bisu perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Meskipun beberapa dari mereka telah beralih fitur hotel serta destinasi wisata.

Namun bangunan-bangunan tersebut masih terpelihara dengan baik, bahkan beberapa bangunan yang saat ini dijadikan hotel masih digunakan sampai sekarang.

Berikut lima hotel yang dikonversi dari bangunan bersejarah di Indonesia:

1. Horison Arcadia Surabaya

Bangunan yang sekarang menjadi Hotel Horison Arcadia Surabaya ini dulunya adalah kantor perusahaan perkebunan Belanda, Geo Wehry & co, dibangun pada tahun 1916. Setelah berakhirnya masa penjajahan Belanda, bangunan ini terbengkalai. Pada tahun 2017 Brasali Group mengambil alih kepemilikan dan mengubahnya menjadi hotel.

Baca juga:
13 orang tewas dalam serangan teroris Al-Shabaab di hotel di Somalia

Bangunan ini telah direnovasi namun tetap mempertahankan fasad dengan ciri khas warna bata dan kastanye.

2. Pertapaan Jakarta

Dari luar Anda bisa melihat bahwa bangunan hotel ini merupakan peninggalan dari zaman penjajahan Belanda. Namun, gedung ini dibangun pada tahun 1920 sebagai pusat telekomunikasi pemerintah Hindia Belanda, Telefoongebouw.

Beberapa tahun setelah Telefoongebouw, gedung di Cikini ini digunakan sebagai kantor pemerintahan. Pada tahun 1999 situs tersebut menjadi Universitas Bung Karno. Namun, itu tidak berlangsung lama. Pada tahun 2008, gedung ini dialihfungsikan menjadi sebuah penginapan, dengan tetap melestarikan nilai sejarah, terutama gaya bangunan dan desain interiornya.

3. Hotel Leng Kong GKPRI

Baca juga:
Dalam rangka promosi pariwisata Bali, KBRI Beijing bekerja sama dengan hotel bintang lima di China

Sejarah menunjukkan bahwa bangunan peninggalan Belanda ini digunakan sebagai bangunan koperasi untuk Layanan Umum Republik Indonesia (GKPRI). Karena masalah biaya koperasi, gedung tersebut ambruk dan terbengkalai.

Akhirnya pemerintah mengambil alih gedung ini untuk pendidikan. Pada bulan Agustus 2004, gedung GKPRI menjadi sebuah penginapan bernama Hotel Lengkong, diambil dari nama Jalan Lengkong Besar, Bandung, Jawa Barat, tempat hotel tersebut berada.

4. Hotel Salak Warisan

Terakhir, ada bangunan hotel ikonik di kota Bogor, Jawa Barat. Pada zaman dahulu, Genung merupakan tempat peristirahatan Gubernur Jenderal VOC dan pejabat pemerintah Belanda.

Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang, gedung tersebut menjadi markas militer Jepang. Setelah kemerdekaan, Indonesia menguasai gedung tersebut.

Baca juga:
Nostalgia Pra-Kemerdekaan, Stasiun Tanjung Priok Pamerkan Lokomotif Listrik Pertama di Indonesia, Berusia 97 Tahun

Gedung ini digunakan untuk pemerintahan Indonesia, baru pada tahun 1998 berubah fungsi menjadi Hotel Salak The Heritage. Penginapan ini tidak jauh dari Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor.

5. Sriwijaya Hotel Jakarta

Bangunan ini berdiri pada tahun 1863, awalnya berupa toko roti milik seseorang bernama Conrad Alexander Willem Cavadino. Toko ini menjual berbagai pilihan cokelat, manisan, cerutu tradisional Belanda, anggur, dan bahan makanan berkualitas.

Pemilik toko roti ini adalah favorit para bangsawan. Saking populernya, pemiliknya mengubahnya menjadi hotel bernama Hotel Cavadino. Orang-orang kaya datang untuk merasakan suasana kota yang indah dan menikmati roti yang dipanggang oleh Cavadino. Sempat berganti nama pada tahun 1899 namun pada tahun 1950 berubah nama lagi menjadi Hotel Sriwijaya hingga sekarang. (ulf)

Baca juga:
Luhut: Bangsa kita hebat, bisa menyelesaikan masalah sendiri

Source: www.kilat.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button