5 Gua yang Sajikan Keindahan Perut Bumi di Pacitan - WisataHits
Yogyakarta

5 Gua yang Sajikan Keindahan Perut Bumi di Pacitan

Selain pantai, Kabupaten Pacitan juga memiliki keindahan alam berupa gua. Bebatuan kapur yang terbentuk selama puluhan hingga ratusan ribu tahun di dalam perut bumi mempunyai eksotika yang tinggi. Stalaktit atau bebatuan yang tumbuh dari atas menuju dasar gua menjuntai laksana tirai.

Tak kalah menarik, gundukan stalagmit, yaitu batu besar yang dipersembahkan dari bawah ke atas juga menyajikan keelokan. Tidak hanya itu, bebatuan di dalam gua juga memiliki keunikan tersendiri, seperti menimbulkan suara yang menggema saat dipukul atau ditabuh.

Sejumlah titik yang masuk kawasan karst Pegunungan Sewu itu akhirnya ditetapkan sebagai jaringan taman bumi atau geopark dunia pada 2015. Selain Pacitan, daerah lain di Pegunungan Sewu adalah Wonogiri, Jawa Tengah dan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berikut 5 Gua di Pacitan yang direkomendasikan untuk berwisata.

1. Gua Gong

Ini 5 Gua yang Keindahan Perut Bumi di PacitanGua Gong, Pacitan (instagram.com/reyginawisata)

Destinasi wisata ini berada di areal pegunungan kapur Desa Bomo, Kecamatan Punung. Karena lokasinya itu, pengunjung pun harus berjalan kaki menapaki ratusan anak tangga menuju ke mulut gua.

Setelah tiba di pintu masuk, penelusuran gua siap dimulai. Untuk bisa menikmati bebatuan di tujuh ruangan gua, wisatawan harus menjejali jalur yang mayoritas berupa turunan. Panjangnya sekitar 520 meter terhitung dari jalan masuk hingga keluar. Jalur itu dibuat memutar dan disekat dengan pagar berbahan Baja Stanlee.

Keindahan yang ikonik terdapat di ruang ketujuh. Di tempat ini menyimpan batu yang menjuntai dan diberi nama cegger bumi. Bila dipukul batu ini dapat mengeluarkan suaranya layaknya gong dalam gamelan Jawa.

2. Gua Tabuhan

Ini 5 Gua Sajikan Keindahan Perut Bumi di PacitanGua Tabuhan, Pacitan (instagram.com/dindajou)

Hampir sama dengan Gua Gong, bebatuan di Gua Tabuhan juga dapat mengeluarkan suara ketika dipukul. Bahkan, bagi yang ahli menabuh, stalagmit dan stalagtit gua mengeluarkan suara yang menyerupai gamelan Jawa. Oleh karena itu, tempat wisata ini diberi nama Gua Tabuhan.

Destinasi wisata berada di Desa Wareng, Kecamatan Punung. Untuk menikmati keindahan bebatuan di dalamnya, tidak perlu repot menapaki rute yang naik maupun turun layaknya di Gua Gong. Sebab, aksesnya dekat dengan tempat parkir kendaraan. Gua juga tidak terlalu dalam.

Baca Juga: Ini 7 Pantai Indah di Pacitan, Paradise of Java

3. Gua Lagu Terus

Ini 5 Gua Sajikan Keindahan Perut Bumi di PacitanGua Song Terus Pacitan(instagram.com/frendi_setiawan_pradik)

Gua ini terletak di Desa Wareng, Kecamatan Punung. Tempat ini cocok bagi wisatawan yang ingin melihat situs purbakala. Konon, gua ini berkaitan dengan kehidupan manusia zaman parasejarah. Ini berdasarkan temuan berupa fosil tulang hewan, cangkang kerang, dan pecahan gerabah.

Para arkeolog yang sempat melakukan penelitian menyatakan bahwa keberadaan Gua Song Terus membuktikan adanya sejarah purba ‘kerajaan’ manusia di Jawa pada ratusan ribu tahun yang lalu.

4. Luweng Ombo

Ini 5 Gua Sajikan Keindahan Perut Bumi di PacitanPenelusuran Luweng Ombo Pacitan (instagram.com/v.wkdt)

Gua vertical berada di Desa Kalak, Kecamatan Donorojo. Diameter mulut guanya sekitar 50 meter dengan kedalaman sekitar 130 meter. Para pelacong yang ingin menikmati keindahan bebatuan di dalamnya harus didampingi pemandu yang memahami teknik caving (penelusuran gua). Juga membutuhkan keterampilan dan perlengkapan mutiara yang memadai.

Perlengkapannya seperti coverall (pakaian khusus untuk penelusuran gua), satu set SRT, sepatu boot, sarung tangan, helm, dan headlamp. Karena itu, Luweng Ombo merupakan salah satu destinasi wisata minat khusus di Pacitan yang berisiko tinggi.

Namun, upaya yang melelahkan itu nantinya terbayar saat wisatawan tiba di dasar gua. Bebatuan di dalamnya masih terlihat alami meski harus ditata oleh headlamp maupun senter.

5. Luweng Jaran

Ini 5 Gua Sajikan Keindahan Perut Bumi di PacitanLuweng Jaran, Pacitan (instagram.com/disparbudporapacitan)

Destinasi wisata minat khusus yang lain adalah Luweng Jaran di Desa Jlubang, Kecamatan Pringkuku. Hingga kini, ujung dari gua vertikal belum diketahui secara pasti. Namun, nomor referensi menyebutkan panjangnya sekitar 25 kilometer menuju Pantai Laut Selatan.

Meski terbilang ekstrem untuk menelusurinya, Luweng Jaran mampu menyedot animo tim penelusur gua. Aktivitas mereka biasa dilakukan saat musim kemarau. Ini untuk menghindari resiko, seperti kekurangan oksigen di luweng yang bagian dasarnya diketahui berupa daerah aliran kali.

Meski berada di ujung selatan Jawa Timur, Pacitan punya banyak sekali wisata alam yang belum tergali. Yang penting, saat berwisata, jangan lupa buang sampah pada tempatnya ya.

Baca Juga: 5 Fakta Pantai Benges Pacitan dengan Tebing Karang yang Mempesona

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button