5 Fakta Lawang Sewu Semarang Salah satunya Jumlah Pintu Yang Hanya Ratusan - WisataHits
Jawa Timur

5 Fakta Lawang Sewu Semarang Salah satunya Jumlah Pintu Yang Hanya Ratusan

5 Fakta Lawang Sewu Semarang Salah satunya Jumlah Pintu Yang Hanya Ratusan

Surabaya (beritajatim.com) – Lawang Sewu, Anda pasti pernah mendengar tentang bangunan yang satu itu. Beberapa tahun yang lalu, bangunan Belanda ini sangat populer, terutama di kalangan penduduk kota Semarang. Bukan hanya karena sejarahnya yang panjang, arsitektur khas kolonial, tetapi juga karena cerita seram yang menghantui bangunan Belanda ini.

Setelah dinobatkan sebagai bangunan paling angker, Lawang Sewu kini telah berbenah. Setelah pemugaran dan renovasi pada tahun 2011, Lawang Sewu berubah menjadi tempat wisata sejarah. Tidak ada lagi kamar gelap dengan penampakan seram.

Apa yang ada adalah bangunan Belanda yang indah kaya akan sejarah. Anda yang ingin berkunjung dan melihat Lawang Sewu bisa datang mulai pukul 07.00-21.00.

Untuk tiket, pengunjung hanya perlu membayar Rp 10.000 untuk dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak. Untuk menjelajahi dungeon, Anda harus menyewa pemandu wisata dengan biaya tambahan Rp 30.000.

Berikut 5 fakta Lawang Sewu, bangunan megah asal Belanda yang pernah dijadikan markas perusahaan kereta api.

1. Sebenarnya jumlah lubang pintu di Lawang Sewu hanya 429 buah, dengan jumlah pintu lebih dari 1.200 pintu (ada yang memiliki dua pintu, bahkan ada yang empat pintu).

2. Bangunan tua, besar dan kosong tidak bisa dipisahkan dari cerita kriminal. Hal yang sama juga terjadi pada Lawang Sewu. Setelah bertahun-tahun kosong, bangunan Belanda ini terbengkalai dan terlihat sangar.

Toh, tak heran banyak cerita mistis yang menghantui Lawang Sewu. Pada tahun 2013, acara dunia lain diadakan dan disiarkan di Lawang Sewu. Isi perut peserta acara ini meninggal tiga hari setelah mengikuti acara.

3. Lawang Sewu adalah sinonim untuk kereta api. Lawang Sewu awalnya adalah kantor pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Saat ini, Lawang Sewu memiliki PT. perkeretaapian Indonesia. Sejarah perkeretaapian Indonesia tidak lepas dari Lawang Sewu.

4. Pembangunan Lawang Sewu akan dilakukan secara bertahap. Lawang Sewu dibangun di atas lahan seluas 18.232 meter persegi. Konstruksi pertama dimulai pada 27 Februari 1904, setelah itu tahap pertama konstruksi selesai pada Juli 1907.

Pekerjaan konstruksi lebih lanjut dilakukan pada tahun 1916 dan selesai pada tahun 1918. Lawang Sewu dibangun dengan desain oleh Jakob F. Klinkhamer dan BJ Ouendag dari Amsterdam, Belanda.

5. Lawang Sewu menyaksikan pertumpahan darah para pemuda dan tentara Jepang, alasan mengapa sebuah monumen yang disebut “Tugu Muda” didirikan. Pada masa pendudukan Jepang, Lawang Sewu dikuasai oleh Jepang. Pasukan Pemuda Kereta Api (AMKA) pun berusaha mengambil alih kereta dan pertumpahan darah pun tak terhindarkan.

Para pemuda yang meninggal itu dimakamkan di pelataran Lawang Sewu, namun pada tahun 1975 jenazah 5 pemuda ini dibawa ke Makam Pahlawan. Untuk memperingati kematian pemuda ini dalam Perang Lima Hari, sebuah Tugu Muda didirikan di depan Lawang Sewu. (dae/ian)

Source: beritajatim.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button