4 kabupaten ini jadi penghasil kopi terbaik di Banyuwangi - WisataHits
Jawa Timur

4 kabupaten ini jadi penghasil kopi terbaik di Banyuwangi

2. Kecamatan Songgon

Upaya merawat tanaman kopi secara organik dapat ditemukan di Dusun Candi, Desa Songgon, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur. Petani mampu menjaga kualitas di tengah derasnya arus modernisasi industri kopi.

Untuk mencapai hasil biji kopi terbaik, para petani sengaja menggunakan pupuk organik. Pupuk organik bukan hanya cara untuk lebih meningkatkan hasil kopi, tetapi juga memastikan bahwa tingkat nutrisi di dalam tanah lebih terjaga.

Kopi unggulan dari Kabupaten Songgon adalah jenis Robusta dan Liberica.

3. Kuartal Licin

Secara turun-temurun, sejumlah masyarakat menanam kopi di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur. Namun, mereka menanam kopi menggunakan kebiasaan lama memetik buah kopi campuran atau merah dan hijau.

Selain itu, pengolahan kebun yang belum maksimal, mengakibatkan menemui berbagai kendala dalam setiap prosesnya. Beberapa pemilik kebun kopi di Kecamatan Licin sempat mengganti tanaman kopi dengan pohon sengon.

Karena kopi dianggap harga jual yang murah. Namun, sejak pertengahan tahun 2017, para pemuda di desa tersebut memulai gerakan untuk mengubah kebiasaan lama para petani desa.

Mereka adalah anggota kelompok tani kopi Jawa Ijen Madusari, yang mendorong para petani untuk menjadikan kopi sebagai tanaman utama mereka dan meningkatkan kualitas kopi mereka. Selain itu, kelompok ini juga memberikan pelatihan kepada petani dalam memetik buah kopi yang sudah matang atau buah yang berwarna merah.

Alhasil, Kabupaten Licin menjadi salah satu penghasil kopi yang diperhitungkan di Banyuwangi, Jawa Timur.

4. Kecamatan Kalipuro

Desa Gombengsari, Kalipuro, Banyuwangi lebih dikenal dengan Desa Kopi Gombengsari. Data Balai Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan Surabaya (BBPPTP) menunjukkan pola budidaya kopi di Gombengsari bersifat organik.

Budidaya kopi organik mempromosikan hubungan yang harmonis antara beberapa elemen yang ditemukan di alam. Sebagian besar kopi yang ditanam di desa ini adalah Robusta, yang tumbuh di ketinggian 400 hingga 600 meter di atas permukaan laut.

Tidak hanya petani menanam kopi, petani juga menawarkan wisata perkebunan kopi, belajar tentang varietas kopi, memetik kopi (saat panen), belajar bagaimana kopi diproses secara tradisional (dipanggang), dan menggiling dan menyeduh kopi.

Resla Aknaita Chako

Source: www.liputan6.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button